commit to user
C. Lingkungan Kerja
1. Penerangan
Intensitas penerangan yang baik akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja dalam bekerja khususnya untuk pekerjaan yang membutuhkan
ketelitian tinggi. Intensitas penerangan yang dibutuhkan untuk pekerjaan menulis menurut PMP No. 07 Tahun 1964 adalah paling sedikit 300 lux.
Dari hasil pengukuran intensitas penerangan pada bagian batik tulis dan nolet industri rumah tangga batik tulis Brotoseno. Intensitas rata-
rata tersebut berdasarkan ketentuan di atas untuk pekerjaan menulis masih belum sesuai dengan standar yakni minimal 300 lux.
Nilai rerata bagian batik tulis 279.00±182.29, nilai rerata bagian nolet 248.93± 97.51. Berdasarkan hasil uji Mann-Whitney didapatkan nilai
p=0,619 pada tabel 9 yang berarti nilai p0,05 yang artinya hasil uji tidak signifikan. Berdasarkan hasil uji tersebut maka intensitas penerangan
pada bagian batik tulis dan bagian nolet tidak memberikan pengaruh yang berbeda pada kedua kelompok yang diteliti. Kondisi lingkungan kerja
khususnya penerangan bukan faktor utama penyebab terjadinya stress ditempat kerja.
Hasil penelitian tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan Oktarina 2009 penerangan dengan intensitas sesuai standar tidak
meberikan pengaruh yang signifikan terhadap stress di tempat kerja
commit to user
2. Iklim Kerja
Iklim kerja yang nyaman akan mepengaruhi kenyamanan tenaga kerja. Penilaian iklim kerja berdasarkan pada hasil pengukuran suhu
dengan beban kerja. Beban kerja fisik dapat dinilai melalui denyut jantungdenyut
nadi. Kriteria
beban kerja
berdasarkan denyut
jantungdenyut nadi adalah : Tabel 22 Kategori Beban Kerja Berdasarkan Denyut Jantung
Kategori beban kerja
Denyut jantung Denyutmenit
Ringan 75
– 100 Sedang
100 – 125
Berat 125
– 150 Sangat berat
150 – 175
Sangat berat sekali 175
Berdasarkan standar iklim di Indonesia ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor Kep-51MEN1999 yaitu :
Tabel 23 Standar iklim di Indonesia Ditetapkan Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor: Kep-51MEN1999
Pengaturan waktu kerja ISBB
o
C Beban kerja
Waktu kerja Waktu
istirahat Ringan
Sedang berat
Kerja terus menerus -
- -
- 8 jamhari
- 30,0
26,7 25,0
75 25
28,0 28,0
25,9 50
50 29,4
29,4 27,9
25 25
32,2 31,1
30,0 sumber :
Christensen 1961:1699,
Encyclopedia of
Occupational health anda safety,ILO,Geneva. dalam Tarwaka, 2004
commit to user Dari hasil pengukuran iklim kerja dan beban kerja berdasarkan
denyut jantung didapatkan hasil rerata ISBB bagian batik tulis 27.36±0.65, rerata bagian nolet 27.55± 0.62, sedangkan hasil pengukuran denyut
jantung didapatkan nilai rerata kelompok I 76.93±12.89, nilai rerata kelompok II 75.53± 10.62 jika dibandingkan dengan tabel di atas iklim
kerja untuk beban kerja ringan dengan waktu kerja 75 kerja dan 25 istirahat yaitu 28,0 sehingga masih di bawah standar.
Setelah dilakukan uji Mann-whitney iklim kerja bagian batik tulis dan nolet didapatkan nilai signifikan p=0,543 pada tabel 11 sehingga
nilai p0,05 yang artinya tidak signifikan. Berdasarkan hasil uji tersebut maka iklim kerja pada bagian batik tulis dan bagian nolet tidak
memberikan pengaruh yang berbeda pada kedua kelompok yang diteliti. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Reyza,2009 Tekanan darah tenaga kerja pada pemaparan iklim kerja di atas NAB cenderung meningkat daripada tekanan darah tenaga kerja
pada pemaparan iklim kerja di bawah NAB. Berdasarkan referensi tersebut meningkatnya tekanan darah merupakan gejala fisisk timbulnya stress
kerja.
3. Kebisingan