Urgensi Penggunaan Variasi Stimulus dalam Meningkatkan

31

1. Meningkatnya semangat belajar siswa

Perubahan dan kemampuan untuk berubah merupakan batasan dan makna yang terkandung dalam belajar, menurut Muhibbin Syah “siswa akan mengalami suatu perubahan karena belajar, maka siswa dapat berkembang lebih jauh dari pada makhluk lainnya, boleh jadi karena kemampuan berkembang melalui belajar itu pula siswa secara bebas dapat mengeksplorasi seluruh kemampuan yang dimilikinya ”. 45 Untuk meningkatkan semangat belajar siswa tahap pertama yang harus diperhatikan adalah; tahap motivasi, yaitu saat motivasi dan keinginan siswa untuk melakukan kegiatan belajar, misalnya siswa tertarik untuk memerhatikan apa yang dipelajari dari gurunya, dan melihat apa yang ditunjukkan guru buku, alat peraga, dan mendugengarkan apa yang diucapkan guru. Tahap kedua konsentrasi, yaitu saat siswa harus memusatkan perhatian, yang telah ada pada tahap motivasi, untuk tertuju pada hal-hal yang relevan dengan apa yang di pelajari.Tahap ketiga mengelola, siswa memahami informasi yang diterima dari guru atau tempat penyimpanan ingatan jangka pendek, kemudian mengolah informasi untuk diberi makna berupa sandi-sandi sesuai dengan penangkapan masing-masing.Tahap keempat menyimpan, siswa menyimpan secara keseluruhan pelajaran yang disampaikan setelah itu.Tahap kelima menggali, mengulang kembali pelajaran yang disampaikan setelah itu.Tahap keenam prestasi, kemampuan menjawab soal dan merupakan hasil belajar.Tahap ketujuh umpan balik, siswa memperoleh pengetahuan. 46 Jadi untuk mengalami perubahan tersebut maka peran seorang guru sangat diperlukan agar siswa semangat dan antusias dalam mengikuti pelajaran dan tidak mudah jenuh. Dengan demikian, guru dapat menggunakan variasi stimulus ini pada waktu bertatap muka dengan siswa di dalam kelas atau pada waktu proses belajar mengajar dimulai.Yang 45 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar,hal.60 46 Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan pembelajaran.......hal, 17-18 32 paling penting dalam melakukan interaksi dengan siswa jangan monoton, sebisa mungkin melakukan interaksi secara berbeda-beda sehingga siswa selalu terangsang untuk semangat dalam mengikuti pembelajaran.

2. Disiplin dalam Belajar

Menurut Sugeng disiplin “adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban. Nilai-nilai tersebut telah menjadi bagian perilaku dalam kehidupannya. Perilaku itu tercipta melalui proses binaan melalui keluarga, pendidikan dan pengalaman ” 47 . Seorang siswa perlu memiliki sikap disiplin dengan melakukan latihan yang memperkuat dirinya sendiri untuk selalu terbiasa patuh dan mempertinggi daya kendali diri. Sikap disiplin yang timbul dari kesadarannya sendiri akan dapat lebih memacu dan tahan lama dibandingkan dengan sikap disiplin yang timbul karena adanya pengawasan dari orang lain. Seorang siswa yang bertindak disiplin karena ada pengawasan ia akan bertindak semaunya dalam proses belajarnya apabila tidak ada pengawas.

3. Prestasi Belajar Semakin Baik

Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa, maka dalam hal ini membutuhkan adanya evaluasi guru, sehingga dapat mengetahui perubahan tingkah laku siswa sebagai hasil proses belajar dan mengajar. Dalam hal ini, membutuhkan suatu pendekatan evaluasi belajar yakni dalam rangka mengevalusi atau menilai tingkat keberhasilaan dan prestasi belajar. 47 Soegeng Prijodarminto,. Disiplin Kiat Menuju Sukses, Jakarta : Abadi, 1994 hal. 53