membantu dalam proses pengamatan dan juga kamera film untuk memotret pristiwa yang terjadi dalam proses pelaksanaan pembelajaran tersebut.
Pengamatan berperanserta menceritakan kepada peneliti apa yang akan dilakukan oleh orang-orang dalam situasi peneliti memperoleh kesempatan
mengadakan pangamatan. Seringkali peneliti ingin lebih menghendaki suatu informasi lebih dari sekedar mengamatinya. Oleh karenanya, mengamati sambil
berpartisipasi dapat menghasilkan data yang lebih banyak, lebih mendalam, dan lebih terinci.
2. Wawancara Mendalam
Wawancara ini untuk mengetahui dan menggali informasi secara lebih detail dan mendalam dari subjek penelitan informan sehubungan dengan fokus
masalah yang diteliti. Sudarwan Danim mengatakan bahwa “wawancara merupakan strategi utama dalam mengumpulkan data, sebab wawancara berfungsi
sebagai strategi penunjang teknik lain dalam mengumpulkan data, seperti observasi partisipan, analisis dokumen dan lain sebagainya”.
5
Wawancara dilakukan untuk mengkonstruksi, memperoleh respon dan opini tentang pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran IPS Ekonomi di
Madrasah Aliyah I Putri Annuqayah Sumenep Madura. Wawancara ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a. Wawancara informal-deskriptif, yaitu peneliti mengajukan pertanyaan umum
yang sifatnya deskriptif dengan meminta informan memberikan gambaran atau melukiskan secara naratif berbagai hal menyangkut gambaran umum
mengenai penggunaan variasi stimulus pada proses pembelajaran IPS Ekonomi di Madrasah Aliyah I Putri Annuqayah Sumenep Madura serta
upaya yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan suasana yang tidak membosankan dan menumbuhkan semangat pada siswa dalam proses
pembelajaran.
5
Sudarwan Danim, Menjadi peneliti kualitatif. Bandung: CV Pustaka Setia, 2002, h. 130
b. Wawancara terstruktur dan terfokus, yaitu pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan peneliti yang telah disusun sebelumnya untuk mendapatkan gambaran yang lebih mendalam dan rinci tentang penggunaan variasi stimulus
pada proses pembelajaran IPS Ekonomi di Madrasah Aliyah I Putri Annuqayah Sumenep Madura. Untuk memudahkan jalannya wawancara
terstruktur tersebut peneliti berpedoman pada kisi-kisi wawancara untuk kemudian dikembangkan menjadi beberapa pertayaan wawancara.
3. Dokumentasi
Data dalam penelitian naturalistik kebanyakan diperoleh dari sumber manusia atau human resources, melalui observasi dan wawancara. Tetapi ada pula
sumber bukan manusia, non human resources di antaranya dokumen dan foto. Keuntungan dari dokumen atau bahan tulisan ini antara lain ialah bahan tersebut
telah ada, telah tersedia, dan siap pakai. Banyak dari bahan ini yang berguna bagi penelitian yang dijalankan dengan catatan bisa dianalisis dengan cermat dan
tajam. Fungsinya sebagai pendukung dan pelengkap bagi data primer yang diperoleh melalui observasi dan wawancara.
Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang hal-hal yang terkait dengan pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran IPS Ekonomi di Madrasah
Aliyah I Putri Annuqayah Sumenep Madura.
F. Teknik Penentuan Keabsahan Data
Pengujian keabsahan data dilakukan dengan teknik dan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Perpanjangan waktu penelitian dimaksudkan agar data-data yang diperoleh
peneliti memungkinkan adanya peningkatan derajat kepercayaan, sehingga dapat terbangun kepercayaan para subjek terhadap peneliti dan juga
kepercayaan diri peneliti sendiri.