Lingkungan Politik, Pemerintah, dan Hukum

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan, 2009. USU Repository © 2009 Maka pemakai jasa tadi tidak bisa mengklaim kerugian hilangnya perhiasan emas. Maklum saja, karena si pemakai jasa berusaha menekan biaya pengiriman dengan menyebutkan bahwa isi paketnya adalah pernik-pernik biasa. Bukan perhiasan emas yang tarifnya pasti lebih mahal. Dalam hal ini perjanjian antara penyedia dan pemakai jasa harus jelas sejelas-jelasnya, dan yang lebih penting lagi, dipatuhi kedua belah pihak. Hal ini yang biasanya menjadi kendala bagi perusahaan jasa pengiriman dimana budaya sebagian masyarakat yang sering menutupi isi barang kirimannya untuk menekan biaya pengiriman www.hendrowijono.com a. Departemen Perhubungan 31 Januari 2009.

3. Lingkungan Politik, Pemerintah, dan Hukum

ASPERINDO Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspress Indonesia adalah wadah asosiasi yang berdiri pada 26 Maret 1986 dan anggota- angggotanya adalah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang jasa pengiriman ekspres di Indonesia dan merupakan satu-satunya asosiasi perposan atau perusahaan jasa ekspres yang memperoleh pengakuan dari pemerintah : b. Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi c. KADIN Kamar Dagang dan Industri Keuntungan yang diperoleh dengan menjadi anggota Asperindo adalah : 1. Memperoleh perlindungan dalam hal-hal yang berkaitan dengan Pemerintah dan instansi lain yang berkaitan dengan Usaha Jasa Titipan Pengiriman dan Pengantaran, yang tidak melanggar hukum yang berlaku. 2. Memperoleh bantuan dalam usaha untuk mendapatkan perlindungan terhadap persaingan yang tidak sehat. Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan, 2009. USU Repository © 2009 3. Memperoleh bantuan berupa surat keterangan, rekomendasi, referensi dan sejenisnya untuk kelancaran usahanya, apabila dianggap layak oleh Dewan Pengurus. 4. Mendapat bantuan dan laporan informasi tentang peraturan-peraturan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan Pemerintah yang menyangkut perekonomian dan dunia usaha pada umumnya dan dalam Bidang Jasa Titipan Pengiriman dan Pengantaran pada khususnya www.asperindo.or.id 31 Januari 2009. Ada beberapa faktor di bidang hukum yang menghambat perkembangan bisnis ini. Salah satunya, yakni adanya Undang-undang No.61984, tentang pos, yang memberikan monopoli kepada PT Pos Indonesia Posindo untuk menjalankan usahanya di bidang perposan, terutama jasa pengiriman surat, warkat pos dan kartu pos. Sedangkan perusahaan jasa pengiriman ekspres swasta hanya dibolehkan melakukan aktivitas melayani jasa di luar monopoli pos, seperti pengiriman barang cetakan, surat kabar, bingkisan kecil, kiriman uang maksimal Rp 250.000. Selain itu, perusahaan jasa pengiriman ekspres swasta, juga dilarang memakai istilah pos dalam operasinya. Pemberian hak monopoli kepada PT Posindo, seperti diatur dalam UU No 61984, pengusaha jasa kiriman ekspres yang tergabung dalam Asperindo Asosiasi Perusahaan Jasa Ekspres Indonesia, beberapa waktu lalu pernah akan menggugat pemerintah. Gugatan itu, antara lain, dilandasi karena dalam pelaksanaan UU di lapangan banyak mengundang kontroversi. Misalnya, definisi surat dinilai para pelaku bisnis pengiriman swasta rancu dan hanya menguntungkan PT Posindo. Menurut seorang eksekutif Asperindo, seharusnya definisi surat itu dilihat dalam konteks keseluruhan definisi kartu pos, warkat pos Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan, 2009. USU Repository © 2009 dan surat, di mana sampul tertutup merupakan ciri yang membedakan komoditas surat terhadap warkat pos maupun kartu pos. Bukan seperti sekarang, karena peraturannya tidak jelas, seluruh kiriman dalam sampul tertutup, apapun isinya dianggap sebagai surat, sehingga yang boleh mengirim hanya PT Posindo. Akibat tidak jelasnya peraturan dalam bisnis ini, maka selama ini ratusan perusahaan jasa pengiriman ekspres beroperasi di bawah “tekanan” penafsiran UU No 61984, yang kadang tidak proporsional www.sinarharapan.co.id30 Januari 2009.

4. Lingkungan Teknologi