60
3.6.4 Dokumentasi Foto
Dokumentasi yang digunakan peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini berupa dokumen foto. Pengambilan data dengan dokumen foto digunakan untuk
memperoleh gambaran secara visual tentang pembelajaran yang dilakukan. Pengambilan gambar dilakukan pada siklus I dan siklus II. Gambar diambil ketika
pembelajaran sedang berlangsung.
3.6.5 Lembar Sosiometri
Sosiometri digunakan untuk menyaring data yang digunakan untuk meneliti hubungan sosial siswa dalam penelitian ini. Sosiometri dilakukan antar
anggota kelompok untuk menilai kinerja teman sekelompoknya yang memiliki kemampuan bercerita paling baik diantara mereka, siswa yang menuliskan nama
teman sekelompoknya sesuai dengan aspek yang ada dalam instrumen ini.
3.7 Teknik Analisis Data
Penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan teknik analisis data yang dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Uraian tentang teknik kuantitatif
dan kualitatif.
3.7.1 Teknik Kuantitatif
Teknik kuantitatif digunakan untuk menganalisis data kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes menceritakan pengalaman yang mengesankan
dengan model inkuiri terpimpin berpasangan.
61
Peneliti melakukan penilaian ini berdasarkan pada aspek dan kriteria berbicara yang telah ditentukan. Analisis tersebut dilakukan dengan langkah-
langkah merekap skor yang diperoleh siswa, menghitung skor komulatif dari seluruh aspek, menghitung skor rata-rata kelas, dan menghitung presentase
dengan rumus:
Prosetase Kemampuan Siswa = × 100
Keterangan: sk
: nilai yang diperoleh siswa n
: jumlah siswa satu kelas Hasil perhitungan nilai siswa kemudian dibandingkan, yaitu antara hasil
tes siklus I dan siklus II. Hasil ini akan diberikan gambaran mengenai persentase peningkatan kemampuan bercerita siswa dengan menggunakan model inkuiri
terpimpin berpasangan.
3.7.2 Teknik Kualitatif
Teknik kualitatif ini diperoleh dari data nontes, yaitu data observasi, wawancara, jurnal, sosiometri dan dokumentasi. Langkah-langkah menganalisis
data kualitatif yaitu: 1 mengananalisis lembar observasi yang telah diisi saat pembelajaran dan mengklarifikasikannya dengan guru kelas dan teman peneliti
yang membantu dalam penelitian, 2 menganalisis data wawancara dengan cara membaca kembali hasil wawancara dengan siswa yang telah tercatat, 3
62
menganalisis data jurnal dengan cara membaca seluruh urnal siswa dan guru, dan 4 menganalisis data sosiometri dengan cara menganalisis lembar sosiometri yang
telah diisi siswa. Hasil analisis tersebut, untuk mengetahui kesulitan siswa dalam
menceritakan pengalaman yang mengesankan, penyebab kesulitan siswa dalam pembelajaran menceritakan pengalaman yang mengesankan, siswa yang menurut
temannya paling baik dalam bercerita, kelebihan dan kekurangan pembelajran menceritakan pengalaman yang mengesankan dengan model inkuiri terpimpin
berpasangan, dan sebagai dasar untuk mengetahui peningkatan kompetensi menceritakan pengalaman yang mengesankan dengan teknik cerita berpasangan.
63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Kondisi Awal
Kondisi pratindakan merupakan kondisi awal mengenai keterampilan siswa dalam menceritakan pengalaman pribadi yang mengesankan sebelum
dilakukan penelitian. Berdasarkan hasil wawancara prapenelitian dengan guru bahasa Indonesia yang bersangkutan, siswa kelas VII-B SMP N 2 Sukorejo,
Kendal, Jawa Tengah masih mengalami kesulitan dalam bercerita. Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa kurangnya pemahaman siswa tentang ejaan
yang harus digunakan dalam bahasa Indonesia dan kalimat awal untuk memulai cerita , sehingga siswa sulit berbicara secara terstruktur di depan kelas. Peneliti
mengambil data prasiklus melalui data kualitatif yaitu melalui wawancara dengan guru bahasa Indonesia kelas VII dan beberapa siswa kelas VII-B pada
tanggal 25 Februari 2013 pukul 09.00-10.00 WIB. Peneliti mengambil kelas VII- B sebagai subjek penelitian karena rata-rata hasil penilaian menceritakan
pengalaman pribadi kelas VII-B masih rendah dibandingkan dengan kelas lain. Hasil penilaian menunjukan kelas VII-B memiliki rata-rata 64 dalam
mencveritakan pengalaman pribadi. Hal ini meniunjukan nilai rata-rata kelas VII- B masih jauh dari KKM yaitu 70
Rendahnya nilai siswa disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu dari diri siswa sendiri maupun dari guru. Faktor masalah yang timbul dari guru yaitu guru
tidak memberikan contoh untuk menceritakan pengalaman pribadi terlebih