63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Kondisi Awal
Kondisi pratindakan merupakan kondisi awal mengenai keterampilan siswa dalam menceritakan pengalaman pribadi yang mengesankan sebelum
dilakukan penelitian. Berdasarkan hasil wawancara prapenelitian dengan guru bahasa Indonesia yang bersangkutan, siswa kelas VII-B SMP N 2 Sukorejo,
Kendal, Jawa Tengah masih mengalami kesulitan dalam bercerita. Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa kurangnya pemahaman siswa tentang ejaan
yang harus digunakan dalam bahasa Indonesia dan kalimat awal untuk memulai cerita , sehingga siswa sulit berbicara secara terstruktur di depan kelas. Peneliti
mengambil data prasiklus melalui data kualitatif yaitu melalui wawancara dengan guru bahasa Indonesia kelas VII dan beberapa siswa kelas VII-B pada
tanggal 25 Februari 2013 pukul 09.00-10.00 WIB. Peneliti mengambil kelas VII- B sebagai subjek penelitian karena rata-rata hasil penilaian menceritakan
pengalaman pribadi kelas VII-B masih rendah dibandingkan dengan kelas lain. Hasil penilaian menunjukan kelas VII-B memiliki rata-rata 64 dalam
mencveritakan pengalaman pribadi. Hal ini meniunjukan nilai rata-rata kelas VII- B masih jauh dari KKM yaitu 70
Rendahnya nilai siswa disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu dari diri siswa sendiri maupun dari guru. Faktor masalah yang timbul dari guru yaitu guru
tidak memberikan contoh untuk menceritakan pengalaman pribadi terlebih
dahulu. Kurangnya contoh yang diberikan dalam menceritakan pengalaman pribadinya di depan kelas. Sedangkan faktor yang muncul dari siswa yaitu
kebingungan siswa untuk memulai prolog dalam bercerita, kesulitan dalam memahami kata baku dalam bahasa Indonesia serta adanya rasa malu atau
ketakutan ditertawakakan dan tidak didengarkan.
4.2 Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diperoleh melalui pratindakan, tindakan kelas pada siklus I, dan tindakan kelas pada siklus II yang berupa analisis tes dan nontes.
Hasil pratindakan berupa deskripsi kondisi awal kelas sebelum diberi tindakan, sedangkan hasil tes terbagi atas dua bagian yaitu hasil tes siklus I dan hasil tes
siklus II berupa hasil tes siswa dalam menceritakan pengalaman pribadi melalui model inkuiri terpimpin berpasangan sebagai penumbuhkembangan karakter
siswa. Hasil tindakan siklus I dan siklus II yang berupa tes keterampilan menceritakan pengalaman pribadi disajikan dalam bentuk data kuantitatif,
sedangkan hasil nontes siklus I dan siklus II disajikan dalam bentuk deskripsi kualitatif. Data nontes pada siklus I meliputi observasi, wawancara, jurnal siswa
dan jurnal guru, sosiometri dan dokumentasi. Berikut ini uraian tentang hasil penelitian yang berupa data tes dan data nontes siklus I.
4.3 Hasil Penelitian Siklus I