39
2.2.7.8 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan paparan tersebut, hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu keterampilan menceritakan pengalaman yang mengesankan dan tingkah laku
siswa kelas VII-B SMP N 2 Sukorejo akan meningkat jika pembelajarannya menggunakan model inkuiri terpimpin berpasangan. Penelitian tersebut
berdasarkan standar kompetensi mengungkapkan pengalaman dan informasi melalui kegiatan bercerita dan menyampaikan pengumuman dan kompetensi dasar
mengungkapkan pengalaman yang paling mengesankan dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat efektif.
40
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas PTK adalah intervensi skala kecil terhadap tindakan di dunia nyata dan pemeriksaaan cermat terhadap pengaruh intervensi
tersebut Elliot dalam Subyantoro 2009:7. Penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian refleksif diri kolektif
yang digunakan oleh peserta-pesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktik pendidikan dan praktik sosial mereka, serta
pemahaman mereka terhadap praktik-praktik itu dan terhadap situasi tempat dilakukan praktik-praktik tersebut Kemmis dan Taggart dalam Subyantoro
2009:7. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas PTK
dengan dua siklus, yaitu proses tindakan pada siklus I dan siklus II. Siklus I bertujuan untuk mengetahui kemampuan bercerita siswa. Siklus I digunakan
sebagai refleksi untuk melaksanakan siklus II. Hasil proses tindakan pada siklus II bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan menceritakan pengalaman
pribadi setelah dilakukan perbaikan dalam kegiatan belajar mengajar yang didasarkan pada refleksi siklus I. Tiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Observasi awal dilakukan sebelum peneliti melakukan tindakan siklus I,
dan siklus II. Observasi awal dilakukan agar peneliti mengetahui kondisi siswa