pencapaian nilai rata-rata klasikal telah mencapai target yang ditentukan oleh peneliti sebesar 70.
4.4.4 1 Refleksi Proses
Perbaikan tindakan telah dilakukan pada penelitian siklus II. Beberapa perbaikan tindakan tersebut yaitu 1 pada tindakan siklus II peneliti mengubah
media yang digunakan, yaitu dari rekaman menjadi media video. Salah satu kelemahan media rekaman yaitu siswa tidak mampu mendengar karena siswa
yang duduk di depan ramai sedangkan kelemahan dari media video yaitu siswa hanya mencontoh gerakan, suara atau ekspresi dari video yang dipertontonkan,
video yang dipakai tidak merupakan video bercerita secara berpasangan. 2 siswa memakai peralatan seperti microphone sehingga suara siswa mampu terdengar
dan siswa lain lebih memperhatikan. 3 guru menjelaskan kembali materi dengan lebih santai sehingga siswa lebih memahami materi tentang pengalaman pribadi.
Selain itu, guru lebih tegas dalam menegur siswa yang gaduh. Perbaikan tindakan telah dilakukan oleh peneliti dan guru. Suasana proses
pembelajaran pun terasa lebih nyaman dan efektif. Siswa pun lebih aktif dalam pembelajaran sehingga hasil siklus II lebih baik daripada siklus I.
4.4.4.2 Refleksi Hasil
Perbaikan tindakan telah dilakukan guru dan peneliti pada siklus II. Perbaikan tindakan tersebut yaitu, 1 guru menjelaskan kembali materi mengenai
pengalaman pribadi, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
apabila belum jelas, 2 guru menjelaskan kembali mengenai teknik menceritakan pengalaman pribadi, dan 3 guru menentukan tema yang sekiranya baru saja
dilakukan oleh siswa sehingga lebih menarik dan lebih mudah diceritakan oleh siswa.
Setelah guru melakukan perbaikan pada tindakan terlihat adanya perubahan hasil dari siklus I. Hal ini nampak pada nilai rata-rata kelas yang
didapatkan siswa. Pada siklus I nilai rata-rata mencapai 65,5, pada siklus II nilai rata-rata mencapai 72,2 dalam kategori baik.
4.4.4.3 Refleksi Perubahan Perilaku
Beberapa perbaikan tindakan telah dilakukan oleh guru dan peneliti pada siklus II. Perbaikan tindakan tersebut yaitu, 1 guru berusaha agar lebih dekat
dengan siswa dan membuat suasana pembelaajran menjadi lebih nyaman dan tenang, 2 guru lebih tegas dalam menegur siswa yang gaduh, 3 guru
menyisipkan pendidikan karakter dengan bercerita atau menggunakan ilustrasi sehingga siswa lebih tertarik dan siswa mau menuruti perintah guru, dan 3 guru
memberikan reward atau pengahargaan kepada siswa yang aktif, sehingga siswa lebih semangat.
Perubahan perilaku siswa sudah terlihat setelah dilakukan perbaikan tindakan melalui diskusi anatara guru dan peneliti. Perilaku siswa terlihat lebih
positif. Hal ini pun dapat dilihat dari hasil observasi siklus II yang menunjukan nilai lebih baik dari pada siklus I. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
penelitian mengenai peningkatan keterampilan menceritakan pengalaman pribadi
dengan model inkuiri terpimpin berpasangan, karena siklus II nilai rata-rata kelas meningkat dari siklus I ke siklus II.
4.5 Pembahasan
Bagian pembahasan dibagi menjadi tiga yaitu proses, hasil, dan perubahan perilaku. Masing-masing bagian memaparkan tentang pelaksanaan penelitian yang
telah dilakukan.
4.5.1 Proses Penelitian
Proses penelitian baik pada siklus I maupun siklus II berjalan dengan lancar meskipun ada beberapa hal yang menghambat namun masih bisa ditangani.
Permasalahan lebih banyak terjadi pada siklus I. Permasalahan muncul dari berbagai aspek, mulai dari penggunaan media, ketidakpahaman siswa mengenai
beberapa aspek menceritakaan pengalaman pribadi, ketidakmenarikan tema, dan sikap guru yang kurang tegas dalam menegur siswa yang gaduh. Setelah
pelaksanaan siklus I, peneliti dan guru melakukan diskusi untuk memperbaiki langkah pembelajaran agar pada siklus II, pembelajaran dapat berjalan dengan
lancar.
4.5.2 Peningkatan Keterampilan Menceritakan Pengalaman Pribadi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan menceritakan pengalaman pribadi dengan model inkuiri terpimpin berpasangan siswa kelas
VII-B SMPN 2 Sukorejo, mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut tampak pada tahapan penelitian tindakan kelas pada siklus I dan siklus II. Untuk
memberikan deskripsi lebih jelas mengenai peningkatan rata-rata skor nilai setiap