Perencanaan Tindakan Proses Penelitian pada Siklus II

46 bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hasil refleksi ini digunakan untuk menerapkan langkah lebih lanjut sebagai dasar perbaikan pada pembelajaran berikutnya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Kegiatan refleksi pada siklus I dilakukan dengan menganalisis hasil pengamatan terhadap sikap dan tingkah laku siswa. Analisis sikap dan tingkah laku siswa meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan antusias siswa terhadap kegiatan pembelajaran. Analisis hasil bercerita siswa dilakukan dengan menentukan rata-rata nilai kelas. Hasil analisis digunakan sebagai kajian dan bahan pembanding terhadap hasil siklus II.

3.1.2 Proses Penelitian pada Siklus II

Siklus II dilakukan sebagai usaha peningkatan keterampilan siswa dalam menceritakan pengalaman pribadi siswa yang mengesankan dengan model inkuiri terpimpin berpasangan dan untuk meyakinkan hasil pembelajaran pada siklus I. Hasil pembelajaran pada siklus II ini diharapkan lebih baik dibandingkan dengan hasil pembelajaran pada siklus I.

3.1.2.1 Perencanaan

Peneliti berdiskusi dengan guru menyusun rencana pembelajaran yang bagian-bagiannya sama dengan rencana pembelajaran siklus I. Perbedaannya terdapat pada media pembelajaran dan objek pembelajaran. Pada siklus II 47 menggunakan media video, sedangkan objek yang digunakan yaitu pengalaman pribadi yang mengesankan waktu liburan sekolah. Langkah-langkah yang dilakukan dalam perencanaan siklus II adalah 1 menyusun perbaikan rencana pembelajaran sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan. Pada tahap ini guru mengidentifikasi dan merumuskan masalah yaitu guru melakukan persiapan pembelajaran menyangkut media dan objek yang akan diceritakan, mengelompokkan siswa dan menentukan kegiatan yang akan dilakukan setiap kelompok selama mendengarkan siswa lain bercerita dan setelah siswa lain bercerita, 2 menyusun rancangan evaluasi berupa tes tugas rubrik dan nontes, 3 melakukan kolaboratif dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia.

3.1.2.2 Tindakan

Tindakan yang dilakukan pada siklus II meliputi tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap tindak lanjut. Tahap persiapan dilakukan untuk mempersiapkan mental siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan baik. Persiapan dilakukan dengan cara mengadakan apersepsi terhadap materi yang terkait sebagai langkah awal untuk memancing pengetahuan siswa tentang materi yang sudah dijelaskan pada pertemuan sebelumnya melalui teknik tanya jawab. Pada tahap persiapan guru mempersiapkan pembelajaran menceritakan pengalaman pribadi dengan model inkuiri terpimpin berpasangan dengan sebaik- baiknya. Persiapan itu meliputi; 1 menentukan objek untuk bercerita, 2 48 menjelaskan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran menceritakan pengalaman pribadi, 3 mengecek peralatan dan bahan pengamatan yang akan dipergunakan. Tahap pelaksanaan adalah tahap inti untuk melakukan kegiatan menceritakan pengalaman pribadi. Pada tahap ini guru melakukan penyajian program yang telah dipersiapkan, di antaranya ; 1 guru memberi penjelasan terhadap tugas yang akan dilakukan siswa melalui kegiatan berinteraksi, tugas tersebut yaitu menceritakan pengalaman pribadi secara berpasangan dengan tema peristiwa yang mengesankan pada waktu siswa kecil ,2 siswa dibagi menjadi beberapa kelompok melalui kegiatan terbimbing, 3 siswa membuat persiapan sebelum menceritakan pengalaman pribadi yang mengesankan, dan 4 siswa diharapkan mampu untuk memberikan komentar terhadap penampilan dan penilaian siswa yang sudah bercerita. Tahap tindak lanjut bertujuan untuk membuktikan pemahaman siswa terhadap pembelajaran yang baru dilaksanakan. Tujuannya untuk mengetahui sampai di mana keterampilan siswa dalam bercerita. Tahap tindak lanjut pada siklus II ini berupa pemberian tugas berlatih bercerita dengan tema liburan sekolah.

3.1.2.3 Observasi

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI TEKNIK PEMODELAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI TEKNIK PEMODELAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VII E SMP NEGER

0 1 16

KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SEBAGAI KREATIVITAS MENGARANG SISWA: STUDI KASUS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 BOYOLALI.

0 0 8

Penerapan Model Stratta sebagai Upaya Meningkatkan Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Anak yang Dibaca Siswa Kelas VII B MTs Al Islam Limpung Kabupaten Batang.

1 2 2

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI DENGAN TEKNIK PANCINGAN KATA KUNCI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 MOJOTENGAH KABUPATEN WONOSOBO.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI DENGAN TEKNIK PANCINGAN KATA KUNCI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 MOJOTENGAH KABUPATEN WONOSOBO.

5 19 145

Peningkatan Keterampilan Menulis Pengalaman Pribadi dengan Pendekatan Keterampilan Proses pada Kelas VII A SMP Negeri 2 Sokaraja.

0 0 1

MODEL INKUIRI TERPIMPIN BERPASANGAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KREATIF KONSERVASI BUDAYA BERBASIS PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK ipi444990

0 1 8

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI STRATEGI INKUIRI PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 BANDAR SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

0 0 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI TEKNIK SEMI TERPIMPIN PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 2 REMBANG KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 20152016

0 2 14

ix DAFTAR ISI - PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN TOKOH IDOLA DENGAN MODEL JIGSAW DAN MEDIA VIDEO BIOGRAFI TOKOH BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA KELAS VII B MTS TAMRINUSSIBYAN SUMBERSARI - Unissula Repository

0 0 18