2.3 KERANGKA BERPIKIR
Berdasarkan kajian teori dan kajian empiris yang telah diuraikan diperoleh alur berpikir sebagai berikut:
.
Kondisi awal
Kondisi siswa 1.
siswa belum diajak untuk mengidentifikasi masalah
2. Siswa banyak yang gaduh,
sehingga konsentrasi terhadap materi yang
diajarkan tidak diperhatikan,
3. Siswa belum berlatih
belajar mandiri 4.
Siswa belum berlatih menghasilkan karya
Kondisi Guru : 1.
Pembelajaran bersifat Teacher centered
, sehingga peluang siswa untuk berpartisipasi
masih kurang. 2.
Guru kurang membimbing siswa dalam mengidentifikasi
masalah 3.
Guru belum mengajak siswa membentuk masyarakat
belajar 4.
Guru belum mengorientasikan pembelajaran konstruktivis
5. Guru kurang memusatkan
perhatian siswa, sehingga siswa banyak yang tidak
memperhatikan materi.
Pelaksanaan
Penerapan pembelajaran model Problem Based Instruction dengan media kartu masalah
1. Orientasi siswa pada masalah
2. Mengorganisir siswa untuk belajar
3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok. Pada tahap ini
Siswa menyelesaikan katu masalah yang telah diberikan. 4.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya 5.
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
1. keterampilan guru dalam proses pembelajaran IPA
meningkat 2.
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPA meningkat. 3.
Hasil belajar siswa pada mata pelajaan IPA meningkat
Kondisi Akhir
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir
Berdasarkan skema tersebut guru belum mengajak siswa untuk mengidentifikasi masalah yang nyata ada disekitar dan mengajak me-
nyelesaikannya. Guru juga belum mengajak siswa untuk bekerja sama, ber- kelompok menyelesaikan masalah. Siswa masih bekerja sendiri-sendiri. Guru juga
belum mengoptimalkan pembelajaran dengan memusatkan perhatian siswa agar mereka fokus pada saat materi diberikan. Hal ini berdampak langsung pada
siswa. Mereka menjadi tidak aktif dikelas. Selain itu guru belum mengajak siswa untuk membuat suatu hasil karya yang menunjukan hasil belajar siswa. Hal ini
menyebabkan siswa menjadi tidak berpengalaman menyelesaikan suatu masalah ataupun membuat hasil karya hasil dari apa yang telah mereka pelajari. Oleh
karena itu untuk mengatasinya dengan menerapkan pembelajaran PBI dengan media kartu masalah. Pembelajaran dengan model PBI ini memiliki lima fase
pembelajaran yang pertama orientasi pada masalah. Masalah yang digunakan dari kejadian yang ada dilingkungan secara nyata. Fase kedua mengajak mereka
membentuk organisasi belajar yaitu membentuk kelompok agar mereka mampu bersosialisasi. Fase ketiga adalah me- nyelesaikan masalah yang telah diberikan
secara berkelompok. Hal ini mengajak siswa berpikir kritis dan ilmiah untuk menyelesaikan suatu masalah. Fase keempat adalah mewujudkan hasil karya dari
hasil diskusi dan fase kelima adalah evaluasi dari hasil diskusi sebagai penguat tentang apa yang telah mereka pelajari
Pembelajaran Problem Based Instruction adalah pembelajaran yang mengajak siswa mengerjakan permasalahan autentik dengan maksud untuk
menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan keterampilan
lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri. Pembelajaran PBI ini memiliki kelebihan-kelebihan diantaranya : 1 PBI realistik dengan kehidupan
siswa; 2 konsep sesuai dengan kebutuhan siswa;3 memupuk sifat inkuiri siswa ;4 retensi konsep jadi kuat ;5 memupuk kemampuan problem solving.
Selanjutnya, kartu masalah juga mempunyai kelebihan untuk melengkapi pembelajaran dengan PBI yaitu untuk melatih anak-anak untuk menghadapi
masalah-masalah, media kartu masalah ini membantu siswa untuk menyelesaikan masalah dan meningkatkan keterampilan berbicara terutama mengeluarkan
pendapat. Dengan menerapkan pembelajaran PBI dengan media kartu masalah
diharapkan dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.
2.4 HIPOTESIS TINDAKAN