Ciri-Ciri Khusus Model PBI Sintak Pembelajaran PBI

Dari beberapa pengertian Problem Based Instruction dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Problem Based Instruction adalah pembelajaran yang mengajak siswa belajar dari masalah yang ada disekitar yang nyata kemudian mencari pemecahan masalahnya. Pembelajaran ini mengajak siswa untuk aktif dalam pembelajaran.

2.1.4.2 Ciri-Ciri Khusus Model PBI

Menurut Arends 2008: 42, berbagai pengembang pengajaran berdasarkan masalah telah memberikan model pengajaran itu memiliki karakteristik sebagai berikut : a Pengajuan pertanyaan atau masalah. Bukannya mengorganisasikan di sekitar prinsip-prinsip atau keterampilan akademik tertentu, pembelajaran berdasarkan masalah mengorganisasikan pengajaran di sekitar pertanyaan dan masalah yang dua-duanya secara sosial penting dan secara pribadi bermakna untuk siswa. Mereka mengajukan situasi kehidupan nyata autentik, menghindari jawaban sederhana, dan memungkinkan adanya berbagai macam solusi untuk situasi itu. b Berfokus pada keterkaitan antar disiplin. Meskipun pembelajaran ber- dasarkan masalah mungkin berpusat pada mata pelajaran tertentu IPA, matematika, dan ilmu-ilmu sosial, masalah yang akan diselidiki telah dipilih benar-benar nyata agar dalam pemecahannya, siswa meninjau masalah itu dari banyak mata pelajaran. c Penyelidikan autentik. Pembelajaran berdasarkan masalah mengharuskan siswa melakukan penyelidikan autentik untuk mencari penyelesaian nyata terhadap masalah nyata. Mereka harus menganalisis dan mendefinisikan masalah, mengembangkan hipotesis dan membuat ramalan, mengumpul dan menganalisa informasi, melakukan eksperimen jika diperlukan, membuat inferensi, dan merumuskan kesimpulan. d Menghasilkan produk dan memamerkannya. Pembelajaran berdasarkan masalah menuntut siswa untuk menghasilkan prosuk tertentu dalam bentuk karya nyata atau artefk dan peragaan yang menjelaskan aau mewakili bentuk penyelesaian maslah yang mereka temukan. e Kolaborasi. Pembelajaran berdasarkan masalah dicirikan oleh siswa yang bekerja sama satu dengan lainnya, paling sering secara berpasangan atau dlam kelompok kecil. Bekerja sama memberikan motivasi untuk secara berkelanjutan terlibat dalam tugas-tugas kompleks dan memperbanyak peluang untuk berbagi inkuiri dan dialog dan untuk mengembangkan keterampilan sosial dan keterampilan berpikir.

2.1.4.3 Sintak Pembelajaran PBI

Menurut Arends 2008: 57 sintaks atau tahapan dalam model PBI ada 5, antara lain adalah : a Orientasi siswa pada masalah ; b Mengorganisir siswa untuk belajar;c Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok;d Mengembangkan dan menyajikan hasil karya;e Me-nganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Berikut akan dikaji secara lebih rinci tentang 5 tahapan dalam PBI. 2.1.4.3.1 Orientasi siswa pada masalah Secara umum, di awal pembelajaran guru wajib menginformasikan secara jelas tujuan pembelajaran, menumbuhkan sikap positif terhadap pelajaran itu, dan mendeskripsikan apa yang diharapkan dilakukan siswa selama pem- belajaran. Pada model PBI tujuan-tujuan utama pelajaran tidak mempelajari sejumlah besar informasi baru namun lebih menyelidiki masalah-masalah penting dan bagaimana menjadi siswa mandiri. Permasalahan atau pertanyaan yang diselidiki tidak memiliki jawaban “benar” yang mutlak, dan kebanyakan masalah yang kompleks memiliki banyak solusi dan kadang-kadang saling bertentangan. Selain itu, guru juga harus menjelaskan proses dan prosedur model PBI secara rinci. 2.1.4.3.2 Mengorganisasikan siswa untuk belajar PBI menghendaki pengembangan keterampilan kolaborasi siswa. Dalam tahap ini Guru berperan untuk membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan permasalahan. Pada tahap ini, siswa diorganisasikan ke dalam kelompok-kelompok kooperatif. Komposisi anggota tim penyelidikan sebaiknya terdiri dari berbagai tingkat kemampuan dan jenis kelamin yang berbeda. Pada kesempatan lain, guru dapat memutuskan untuk mengatur siswa sesuai minat bersama mereka atau dapat membentuk kelompok-kelompok berdasarkan pola persahabatan yang sudah ada di antara mereka. Salah satu model inovatif yang menunjang model berdasarkan masalah adalah pembelajaran kooperatif. Pembelajaran Kooperatif dan Pembelajaran Berdasarkan Masalah merupakan dua macam desain pembelajaran yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya saling menunjang dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki. PBI juga mengehendaki agar para siswa merancang dan melaporkan tugas-tugas mereka. Teori belajar yang melandasi pembelajaran kooperatif adalah teori konstruksivisme. Teori belajar yang juga melandasi model PBI dan Pembelajaran kooperatif menggalakkan siswa berinteraksi secara aktif dan positif dalam kelompok yang memperbolehkan pertukaran ide dan pemeriksaan ide sendiri dalam suasana yang tidak terancam, sesuai dengan falsafah konstruksivisme Slavin dalam Rusman, 2011: 201. Menurut Suprijono 2009: 54 pembelajaran kooperatif didefinisikan sebagai falsafah mengenai tanggung jawab pribadi dan sikap saling menghormati sesama. Peserta didik bertanggung jawab atas belajar mereka sendiri dan guru berperan sebagai fasilitator Pembelajaran kooperatif bukan hanya pembelajaran yang dicirikan secara berkelompok, namun lebih ditekankan pada interaksi siswa dengan siswa, siswa dengan guru, maupun siswa dengan lingkungan belajar yang ada. Pembelajaran kooperatif juga lebih mengutamakan kerjasama positif antar siswa untuk me- laksanakan tugas-tugas dengan tujuan tertentu dalam pembelajaran. Pembelajaran ini sangat cocok apabila dipadukan dengan model PBI. Pembelajaran kooperatif berguna bagi siswa untuk meningkatkan kerjasama dalam melakukan penyelidikan, berdiskusi untuk memecahkan masalah, dan menyajikan hasil karya kelompok 2.1.4.3.3 Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok Penyelidikan yang dilakukan secara mandiri, berpasangan, atau dalam kelompok-kelompok penyelidikan kecil, merupakan inti dari PBI. Pada tahap ini guru berperan dalam mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk men- dapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. Meskipun setiap situasi masalah memerlukan teknik-teknik penyelidikan yang sedikit berbeda. Namun, banyak kegiatan yang melibatkan proses-proses pengumpulan data, perumusan hipotesis dan pengujian, serta memberikan solusi. 2.1.4.3.4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Fase penyelidikan itu diikuti oleh penciptaan hasil karya dan pameran. Perilaku guru dalam tahap ini adalah guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model serta membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya. Dalam hal ini hasil yang ingin diampilkan adalah membuat mading dan poster. Diharapkan dengan ini siswa akan merasa tertantang menguasai materi untuk menyelesaikan hasil akhir berupa hasil karya yang baik dan benar. 2.1.4.3.5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Fase ini meliputi kegiatan-kegiatan yang ditujukan untuk membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi proses-proses berfikir mereka sendiri di samping keterampilan-keterampilan penyelidikan dan intelektual yang mereka gunakan. Dari 5 sintaks model PBI yang telah dijelaskan di atas, peneliti merumuskan hubungan antara sintaks, kegiatan guru, dan kegiatan siswa, yang akan disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 2.1 Penerapan Sintaks PBI pada Kegiatan Guru, dan Aktivitas siswa Sintaks PBI Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Tahap 1 Orientasi siswa pada masalah Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, mendeskripsikan logistik penting yang dibutuhkan, dan memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah yang dipilih. Siswa menyimak informasi yang disajikan oleh guru dan termotivasi untuk belajar Sintaks PBI Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Tahap 2 Mengorganisir siswa untuk belajar Guru membantu siswa untuk mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut. Siswa belajar secara berkelompok yang telah dibentuk oleh guru dan melaksanakan tugas pemecahan masalah Tahap 3 Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai Melaksanakan penyelidikan dan mengumpulkan informasi untuk memecahkan masalah Tahap 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model serta membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya. Menembangkan dan menyajikan hasil karya di sekitar lingkungan belajar siswa, misalnya di kelas, mading sekolah, dan sebagainya. Tahap 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan. Melaksanakan evaluasi terhadap proses pemecahan masalah. Peneliti menyimpulkan bahwa dalam model PBI guru berkewajiban menggiring siswa untuk melakukan kegiatan. Guru sebagai penyaji masalah, memberikan instruksi-instruksi, membimbing diskusi, memberikan dorongan dan dukungan yang dapat meningkatkan pertumbuhan inkuiri. Guru diharapkan dapat memberikan kemudahan belajar melalui penciptaan iklim yang kondusif dengan menggunakan fasilitas media dan materi pembelajaran yang bervariasi.

2.1.4.4 Tujuan Pengajaran dengan Model PBI

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DIRECT INSTRUCTION (DI) DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN GUNUNGPATI 02 SEMARANG

1 11 296

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DENGAN MEDIA KARTU PINTAR PADA SISWA KELAS IV SDN PATEMON 01

5 42 468

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA SISWA KELAS III SDN GUNUNGPATI 02

0 11 339

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DENGAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV SDN BRINGIN 02 SEMARANG

0 2 337

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DENGAN MEDIA CROSSWORD PUZZLE PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 01

1 6 306

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN WONOSARI 02 KOTA SEMARANG

1 5 467

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA SISWA KELAS IVA SDN KARANGANYAR 01 SEMARANG

1 14 232

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING DENGAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS V SDN GUNUNGPATI 03 SEMARANG

0 3 308

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION BERBANTUAN MEDIA KOKAMI PADA SISWA KELAS IV SDN 1 BEBENGAN KENDAL

11 53 220

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model pembelajaran Direct Instruction Pada Siswa Kelas IV SDN Gunungpati 02 Semarang.

0 0 1