32 2.  Manfaat bagi Penjual
Bagi  penjual,  pemasaran  langsung  adalah  alat  yang  kuat  untuk  membangun hubungan pelanggan. Pemasaran langsung memberikan akses kepada penjual
untuk meraih pembeli yang tidak dapat mereka jangkau melalui saluran lain. b.  Bentuk Pemasaran Langsung
Menurut  Kotler  dan  Amstrong  2008:226,  bentuk  pemasaran  langsung diantaranya:
1.  Pemasaran pengeposan Langsung Pemasaran  langsung  dengan  mengirimkan  penawaran,  pengumuman,
pengingat, atau barang lain kepada seseorang di alamat tertentu. 2.  Pemasaran Televisi Renspon Langsung
Pemasaran langsung melalui televisi, termasuk iklan televisi respon langsung info komersial dan saluran belanja rumah.
2.3  Keputusan Pembelian Konsumen
Menurut  Setiadi  2010:332  keputusan  pembelian  adalah  proses pengintegrasian  yang  mengkombinasikan  pengetahuan  untuk  mengevaluasi  dua
atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya.
2.3.1  Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Menurut  Kotler  dan  Armstrong  2008:179,  bahwa  proses  keputusan pembelian  terdiri  dari  lima  tahap:  pengenalan  kebutuhan,  pencarian  informasi,
evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian.
33 Konsumen  melewati  seluruh  lima  tahap  itu  untuk  semua  pembelian  yang
dilakukannya.  Tetapi  dalam  pembelian  yang  lebih  rutin,  konsumen  sering menghilangkan atau membalik urutan beberapa tahap ini.
Gambar Proses Keputusan Pembelian. Sumber: Kotler dan Armstrong, Prinsip-prinsip pemasaran 2008
Gambar 2.3 Tahapan Keputusan Pembelian Konsumen
1. Pengenalan Kebutuhan
Proses  pembelian  dimulai  dengan  pengenalan  kebutuhan  need  recognition, pembeli  menyadari  suatu  masalah  dari  kebutuhan.  Kebutuhan  dapat  dipicu
oleh rangsangan internal ketika salah satu kebutuhan normal seseorang timbul pada  tingkat  yang  cukup  tinggi  sehingga  menjadi  dorongan.  Kebutuhan  ini
juga bisa dipicu oleh rangsangan eksternal.
2. Pencarian Informasi
Pencarian  informasi  merupakan  suatu  tahap  dimana  konsumen  telah  tertarik untuk  mencari lebih banyak informasi. Seberapa  jauh orang tersebut  mencari
informasi  tergantung  pada  kuat  lemahnya  dorongan  kebutuhan,  banyaknya informasi  yang  dimiliki,  kemudahan  memperoleh  informasi,  tambahan  dan
kepuasan  yang  diperoleh  dari  kegiatan  mencari  informasi.  Terdapat  empat kelompok yang menjadi sumber pencarian informasi, antara lain:
a.  Sumber pribadi: keluarga, teman, kenalan, tetangga. b.  Sumber komersial: iklan, wiraniaga, dealer, kemasan, pajangan.
Pengenalan Kebutuhan
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Keputusan Pembelian
Perilaku Pasca
Pembelian
34 c.  Sumber publik: media massa, organisasi penilai pelanggan.
d.  Sumber pengalaman: menangani, memeriksa, menggunakan produk.
3.   Evaluasi Alternatif
Informasi  yang  didapat  dari  calon  pembeli  digunakan  untuk  memperoleh gambaran  yang  lebih  jelas  mengenai  alternatif
–alternatif  yang  dihadapinya serta  daya  tarik  masing-masing  alternatif  dan  bagaimana  konsumen
memproses informasi untuk mencapai pilihan-pilihan merek. Beberapa konsep dasar dalam memahami proses evaluasi konsumen, antara lain:
a.  Konsumen  akan  memberikan  tingkat  kepentingan  yang  berbeda  pada atribut
–atribut  yang  berbeda  sesuai  dengan  kebutuhan  dan  keinginan mereka.
b.  Konsumen  mengembangkan  seperangkat  keyakinan  merek  mengenai posisi  merek  pada  setiap  atribut  yang  biasa  dikenal  sebagai  citra  merek
brand image. c.  Harapan  kepuasan  produk  total  konsumen  akan  berbeda  satu  sama  lain
terhadap tingkat –tingkat atribut berbeda.
d.  Konsumen mencapai suatu sikap terhadap merek yang berbeda-beda lewat prosedur evaluasi.
4.    Keputusan Pembelian
Suatu  tahap  dimana  konsumen  benar-benar  membeli.  Produsen  harus memahami  bahwa  konsumen  mempunyai  cara  sendiri  dalam  menangani
informasi  yang  diperolehnya  dengan  membatasi  alternatif –alternatif  yang
35 harus  dipilih  atau  dievaluasi  untuk  menentukan  produk  mana  yang  akan
dibeli.
5.   Perilaku Pasca Pembelian
Suatu  tahap  dimana  konsumen  mengambil  tindakan  lebih  lanjut  setelah membeli  berdasarkan  kepuasan  dan  ketidakpuasan  yang  dirasakan.  Apabila
barang  yang  dibeli  tidak  memberikan  kepuasan  yang  diharapkan,  maka pembeli akan merubah sikapnya terhadap merek barang tersebut menjadi sikap
negatif,  bahkan  mungkin  akan  menolak  dari  daftar  pilihan.  Sebaliknya  bila konsumen  mendapat  kepuasan  dari  barang  yang  dibelinya  maka  keinginan
untuk membeli terhadap merek barang tersebut cenderung untuk menjadi lebih kuat.
Karena  itu  tugas  pemasar  tidak  berakhir  dengan  pembelian.  Pemasar  harus mengamati  kepuasan  pasca  pembelian,  tindakan  pasca  pembelian,  dan
penggunaan produk pasca pembelian. 1.   Kepuasan pasca pembelian
Kepuasan  merupakan  fungsi  kedekatan  antara  harapan  dan  kinerja  anggapan produk.  Jika  kinerja  tidak  memenuhi  harapan,  konsumen  akan  kecewa;  jika
memenuhi  harapan,  konsumen  puas;  jika  melebihi  harapan,  konsumen  akan sangat  puas.  Perasaan  seperti  itu  menentukan  apakah  pelanggan  membeli
kembali  produk  dan  membicarakan  hal-  hal  menyenangkan  atau  tidak menyenangkan tentang produk itu kepada orang lain.
36 2.   Tindakan pasca pembelian
Ketika konsumen merasa puas dengan suatu produk, maka konsumen tersebut kemungkinan  akan  membeli  kembali  produk  itu.  Konsumen  yang  puas  juga
cenderung  akan  menceritakan  hal-hal  baik  tentang  merek  produk  yang digunakan  kepada  orang  lain.  Di  sisi  lain,  konsumen  yang  merasa  kecewa
dengan suatu produk mungkin akan mengabaikan atau mengembalikan produk tersebut.  Konsumen  tersebut  mungkin  akan  mengajukan  tuntutan  umum
dengan  melayangkan  keluhan  kepada  perusahaan,  menggunakan  pengacara, atau melayangkan keluhan ke kelompok lain seperti badan bisnis, swasta, atau
pemerintah.  Sedangkan  tindakan  pribadi  yang  akan  dilakukan  mencakup keputusan untuk berhenti membeli produk opsi keluar atau memperingatkan
teman opsi suara. 3.   Penggunaan produk setelah pembelian
Pemasar  harus mengamati
bagaimana pembeli
menggunakan dan
menyingkirkan  suatu  produk.  Pendorong  kunci  frekuensi  penjualan  adalah tingkat  konsumsi  produk.  Semakin  cepat  pembeli  mengkonsumsi  sebuah
produk, semakin cepat para pembeli kembali ke pasar untuk membeli produk tersebut.  Salah  satu  peluang  untuk  meningkatkan  frekuensi  penggunaan
produk  terjadi  ketika  persepsi  konsumen  tentang  produk  yang  digunakan berbeda dari kenyataan.
37
2.3.2  Peran Keputusan Pembelian