BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam  pembelajaran  Bahasa  Indonesia,  setiap  siswa  diharuskan  menguasai empat  keterampilan  berbahasa.  Keterampilan  tersebut  adalah  keterampilan
menyimak,  berbicara,  membaca,  dan  menulis.  Keterampilan  menyimak  dan membaca  merupakan  kemampuan  berbahasa  bersifat  reseptif.  Sedangkan
keterampilan  berbicara  dan  menulis  merupakan  kemampuan  berbahasa  bersifat produktif.
Salah  satu  keterampilan  berbahasa  yang  semakin  penting  peranannya  pada abad  ke-21  adalah  membaca.  Dengan  majunya  teknologi  terutama  di  bidang
percetakan,  ratusan  bahkan  ribuan  judul  buku  atau  artikel  dari  berbagai  ilmu pengetahuan terbit setiap harinya. Dengan memiliki keterampilan membaca yang
efektif dan efisien berbagai informasi yang terdapat dalam berbagai tulisan dapat dipahami dengan mudah.
Di sekolah keterampilan membaca juga sampai saat ini masih merupakan hal yang sangat penting. Hal ini disebabkan bahwa membaca mempunyai  andil yang
besar  bagi  siswa  dalam  memperoleh  berbagai  ilmu  pengetahuan  dan informasi.Membaca  merupakan  kegiatan  yang  tidak  pernah  absen  dalam
pembelajaran  di  kelas.  Bahkan  di  semua  mata  pelajaran  sekolah  membaca merupakan  hal  yang  dibutuhkan  siswa  untuk  memahami  materi  yang  diajarkan
guru. Membaca
merupakan kunci
sukses siswa
untuk meningkatkan
kemampuannya  di  setiap  mata  pelajaran  sekolah.  Tapi  sayangnya,  pembelajaran membaca di sekolah itu sendiri masih terdapat masalah. Salah satu masalah yang
mendasar  dalam  pembelajaran  membaca  bahwa  pembelajaran  membaca  belum menitikberatkan pada usaha membentuk generasi muda yang cinta membaca.
Selain masalah di atas, pembelajaran membaca juga masih dianggap sebagai pembelajaran  yang  monoton  dan  membosankan.  Hal  ini  disebabkan  oleh  belum
maksimalnya guru dalam melaksanakan pembelajaran membaca di sekolah.
Sebagian guru masih menerapkan prosedur membaca bagi siswa ala kadarnya saja.  Guru  memberikan  bacaan  kepada  siswa.  Setelah  siswa  membacanya  guru
memberikan  beberapa  soal  untuk  dijawab  oleh  siswa.  Hal  demikian  seakan-akan membaca  bagi  siswa  hanya  dianggap  kegiatan  menjawab  pertanyaan-pertanyaan
guru, tanpa menyadari manfaat membaca yang lainnya. Di  sisi  lain,  penggunaan  metode  membaca  untuk  mengembangkan
kemampuan  pemahanan  siswa  terhadap  buku  bacaan  juga  masih  diabaikan. Kondisi  ini  akan  mempengaruhi  kebiasaan  atau  perilaku  siswa  dalam  membaca.
Pembiasaan  membaca  yang  buruk  dan  kurangnya  strategi  membaca  membuat siswa  hanya  mampu  membaca  dengan  satu  gaya  membaca  untuk  semua  ragam
wacana. Padahal ada beberapa ragam  wacana yang membutuhkan jenis membaca tertentu, contohnya membaca sastra dengan membaca pemahaman.
Pelaksanaan  membaca  pemahaman  terhadap  karya  sastra,  khususnya  cerpen cerita  pendek  di  sekolah  juga  monoton.  Sering  kali  siswa  ditugaskan  untuk
membaca  salah  satu  cerpen  lalu  mengerjakan  soal  yang  telah  disediakan.  Hal tersebut  mengakibatkan  siswa  menjadi  jenuh,  sehingga  proses  pembelajaran
menjadi  tidak  efektif.  Bahkan  kondisi  demikian  mengakibatkan  siswa  kurang menggemari kegiatan membaca   yang pada akhirnya berdampak pada  penurunan
kemampuan baca dan pemahaman siswa . Bertalian dengan kondisi  tersebut maka diperlukan serangkaian upaya untuk
meningkatkan  kemampuan  baca  dan  pemahaman  siswa  terhadap  cerpen.  Salah satu  upaya  tersebut  adalah  dengan  memperkenalkan  dan  menerapkan  berbagai
metode  membaca.  OK5R  merupakan  metode  yang  dimungkinkan  tepat  untuk meningkatkan  kemampuan  baca  dan  pemahaman  siswa  terhadap  cerpen.  Metode
ini mempunyai sejumlah langkah yang harus ditempuh oleh pembaca. Langkah itu diawali dari overview, key ideas, read, record, recite, review, dan reflect.
Berdasarkan  latar  belakang  di  atas  metode  OK5R  dikatakan  metode  yang tepat  untuk  meningkatkan  keterampilan  membaca  pemahaman  cerpen  karena
metode  tersebut  salah  satunya  mempunyai  langkah  reflectatau  perenungan. Langkah  ini  mengajak  pembaca  untuk  merenungkan  ide-ide  ceritadengan  lebih
mendalam,  kemudian  dibandingkan  satu  sama  lain  untuk  melihat  persamaan  dan
perbedaannya.  Selanjutnya  dihubungkan  atau  dibandingkan  dengan  pengetahuan yang telah ia miliki dari sumber lain, kemudian mengaitkannya dengan kehidupan
pembaca  ataupun  kehidupan  di  sekitarnya.  Jadi,  dengan  adanya  langkah  ini  alur cerita  dan  nilai-nilai  yang  ada  di  dalam  sebuah  cerpen  akan  lebih  membekas  di
pikiran dan hati pembaca. Dengan demikian penelitian ini akan mengambil judul “Pengaruh  Metode  OK5R  terhadap  Peningkatan  Keterampilan  Membaca
Pemahaman  Cerpen  pada  Siswa  Kelas  VII  3  MTs  Attaqwa  Pusat  Putra  Bekasi Tahun Ajaran 2012-2013
”.
B. Identifikasi Masalah