Pandangan CDHRI 1990 Pandangan HAM Universal

156 diimplementasikan oleh seorang muslim tanpa penerobosan trespassing hukum Islam. 331 Negara-negara muslim terutama Saudi Arabia mampu mempengaruhi negara anggota OKI Organisasi Komprensi Islam untuk mempersoalkan pasal-pasal tersebut. Pernyataan pertentangan tersebut dituangkan dalam Deklarasi HAM Kairo dengan menambahkan klausul “ DUHAM dapat diikuti terhadap pasal-pasal krusial mengenai agama selama tidak bertentangan dengan Syari’ah Islam”. Dengan perkataan lain, masalah-masalah yang dianggap krusial bagi negara-negara Islam dan mayoritas Muslim adalah masalah yang berkaitan dengan keyakinan agama dan gender. Indonesia juga ikut serta dalam Deklarasi Kairo. Diakui Shahram dan MacQuen bahwa Indonesia memiliki utusan representation Menteri Luar Negerinya dalam menghadiri konperensi OKI di Kairo tahun 1990, dalam rangka melindungi Hak-hak Asasi manusia di Negara-negara Islam. 332 Namun tidak ada respon tunggal bagi negara-negara Islam terhadap DUHAM, bahkan dalam masalah yang paling krusial sekalipun.

a. Pandangan CDHRI 1990

Dalam konteks HAM, Cairo Declaration of Human Rights in Islam CDHRI 1990 mengatakan bahwa semua manusia adalah satu anggota keluarga yang anggota-anggotanya dipersatukan oleh pengabdian mereka kepada Allah, dan semua manusia adalah keturunan dari Adam. 333 Semua manusia sama dalam hal asasi manusia dan kewajiban dan tanggung jawab asasi, tanpa diskriminasi atas dasar ras warna kukit, bahasa, kepercayaan, jenis kelamin, agama, afilasi politik, status social atau pertimbangan-pertimbangan. Islam adalah agama yang benar yang menjamin pengangkatan martabat integritas manusia. Deklarasi Kairo juga mengakui bahwa semua manusia adalah hamba 331 David Littman, “Universal Human Rights and Human Rights in Islam, The Journal Midstream New York, FebruaryMarch 1999, 1, dalam http:www.dhimmi.orgIslam.html. 332 Shahram Akbarzadeh and Benjamin MacQuen, Islam and Human Rights in Practice Prospectives across the Ummah, 145. 333 http:www1.umn.eduhumanrtsinstreecairodeclaration.html diakses tanggal 2 Desember 2010. 157 Allah, dan yang paling dicintai di sisi-Nya adalah yang paling bermanfaat dari hamba-hamba-Nya. Tidak ada seorangpun yang berkuasa atas yang lain kecuali atas dasar kesalehan dan tingkah laku yang baik. 334 Konsep HAM Islam ini menyatakan bahwa pelaksanaan Hukum Islam adalah berdasarkan penafsiran umat Islam tentang syariat Islam sebagaimana terkandung dalam Fiqh Islam yang bersumber dari Al- Quran dan Sunnah. 335 Senada dengan konsep HAM dalam Deklarasi Kairo, Qanun No. 12 Tahun 2003 juga mengutarakan sejumlah kandungan Fiqh Jinayah yang ada dalamnya. Di dalam Pasal 1 Ayat 19 Qanun dikatakan, bahwa Uqubat adalah ancaman ‘u qubat terhadap pelanggaran jarimah qisas-diat, hudud dan ta‘zir .336 Aspek yang perbedaan antara Cairo Declaration on Human Rights in Islam dengan Qanun Aceh terdapat dalam volume penghukuman dana ruang lingkup perkara “jinayat”. Cairo Declaration on Human Rights in Islam menyatakan bahwa hukum h}add dalam Islam yang berupa potong tangan pencuri, dan bahkan hukuman mati bagi pelaku murtad, dan rajam bagi penzina mu h}san dan cambuk bagi pelaku khamar merupakan kebolehananjuran bila mahkamah syariat Islamhakim di suatu Negara Islam memutuskanmenerapkan demikian. H}add tidak dikategorikan melanggar hak individu, dan penyiksaan yang menyiksa dan merendahkan martabat manusia sebagaimana yang ada di dalam pernyataan DUHAM dan CAT, dan tidak melanggar hak sipil sebagaimana diatur ICCPR, dan instrumentkompenen HAM terkait lainnya. 337 334 Pasal 1 Ayat 1 Deklarasi Kairo. 335 Pasal 25 CDHRI Tahun 1990. 336 Bab 1 Pasal 1 Ayat 19 Qanun No. 12 Tahun 2003. 337 Pasal 19, 22, 24, dan 25 Deklarasi Kairo. 158 Dengan perkataan lain, hukum h}add cambuk bagi peminum khamar yang diatur Qanun Aceh dianjurkan oleh konsep HAM Islam Cairo Declaration on Human Rights in Islam. Suatu kasus khamar, sejak proses penyelidikannya sampai dengan proses pengeksekusian pelaku dibenarkan dalam hukum Islam asal bukan bermaksud mencari-cari kesalahan tajassus untuk menghukum. 338 Pengaturan hak dalam Islam diketahui pada banyak ayat al-Quran dan al_Hadith yang mengajarkan manusia tentang kesamaan hak, terutama pada aspek lima perkara; 1 agama, 2 jiwa kehormatan, 3 aqal, 4 keturunan, dan 5 harta. 339 Dikatakan juga dalam Cairo Declaration on Human Rights in Islam 1990 bahwa status individu di depan hukum adalah sama antara pemimpin dan orang yang dipimpin. Hak menempuh jalur hukum juga dijamin, pertanggungjawaban adalah esensi individu, tidak ada penghukuman kecuali yang ditetapkan syariah. Tersangka adalah tidak bersalah kecuali kalau sudah terbukti di pengadilan dan berhak melakukan pembelaan diri. Prisip-prinsip peradilan ini dikatakan dalam Pasal 19: “1 All individuals are equal before the law, without distinction between the ruler and the ruled; 2 The right to resort to justice is guaranteed to everyone; 3 Liability is in essence personal; 3 There shall be no crime or punishment except as provided for in the Shariah; dan 4 A defendant is innocent until his guilt is proven in a fast trial in which he shall be given all the guarantees of defence.” 340 338 Qs. al-H{ujurat [50]: 12. Lihat juga Keppres No. 3 Tahun 1997. 339 ‘A bdu al-Qadir ‘Udah, al-Tashri` al Jin ā’ī Muqārinan bi al- Qānūn al- Wad}‘i, 45-61. Lihat juga Rusjdi Ali Muhammad, Revitalisasi Syariat Islam di Aceh: Problem, Solusi dan Implementasi, 37. 340 CDHRI 1990 Pasal 19 Ayat 1-4. 159 Menyangkut dengan keadilan hukum CDHRI menyatakan bahwa bahwa penegakan hukum mesti tanpa diskriminasi dan dituntut berpedoman kepada syariat Islam. Dikatakan dalam Pasal 22: “1 Everyone shall have the right to express his opinion freely in such manner as would not be contrary to the principles of the Shariah; 2 Everyone shall have the right to advocate what is right, and propagate what is good, and warn against what is wrong and evil according to the norms of Islamic Shariah; 3 Information is a vital necessity to society. It may not be exploited or misused in such a way as may violate sanctities and the dignity of Prophets, undermine moral and ethical Values or disintegrate, corrupt or harm society or weaken its fait; 4 It is not permitted to excite nationalistic or doctrinal hatred or to do anything that may be an incitement to any form or racial discrimination”. 341 Dalam pasal-pasal terakhir dikatakan bahwa semua kebebasan individu mesti merujuk kepada syariat Islam, dan dapat dilakukan penafsiran terhadap apa yang dinyatakan dalam nas}s} teks kitab suci Al- Quran dan H{adith sebagai kitab sumber syariat Islam. Hal ini sebagaimana terungkap dalam Pasal 24: “All the rights and freedoms stipulated in this Declaration are subject to the Islamic Shariah”. Di dalam Pasal 25 juga dikatakan: “The Islamic Shariah is the only source of reference for the explanation or clarification of any of the articles of this Declaration. ” 342

b. Pandangan UIDHR 1981