55
perilaku komplain pada PT. Bank XXX di Medan akan meningkat sebesar 0,241.
c. Koefisien X
2
b
2
= 0,186. Variabel emosi situasional terhadap perilaku komplain dengan koefisien regresi sebesar 0,186. Ini mempunyai arti bahwa
setiap terjadi peningkatan variabel emosi situasional sebesar 1 satuan, maka perilaku komplain pada PT. Bank XXX di Medan akan meningkat sebesar
0,186. d. Koefisien X
3
b
3
= 0,351. Variabel emosi internal terhadap perilaku komplain dengan koefisien regresi sebesar 0,351. Ini mempunyai arti bahwa
setiap terjadi peningkatan variabel emosi internal sebesar 1 satuan, maka perilaku komplain pada PT. Bank XXX di Medan akan meningkat sebesar
0,351.
4.5 Uji Hipotesis
4.5.1 Koefisien Determinasi R
2
Pengujian koefisien determinasi R
2
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat. Dalam
output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summary
b
dan tertulis R square. Namun untuk regresi linear berganda sebaiknya menggunakan
R square yang sudah disesuaikan atau tertulis Adjusted R Square, karena di sesuaikan dengan jumlah variabel bebas dalam penelitian. Nilai R square
dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R square berkisar 0 sampai 1.
56
Tabel 4.12 Hasil Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.645
a
.416 .392
2.586 a. Predictors: Constant, Emosi_Internal, Emosi_Eksternal,
Emosi_Situasional b. Dependent Variable: Perilaku_Komplain
Sumber: Hasil Penelitian Data Diolah, 2015 Pada Tabel 4.12 nilai koefisien korelasi R sebesar 0,645 yang berarti
bahwa korelasi atau hubungan perilaku komplain variabel dependen dengan emosi eksternal, emosi situasional dan emosi internal variabel independen
mempunyai hubungan yang cukup erat yaitu sebesar 64,5. Besarnya pengaruh variabel emosi eksternal, emosi situasional dan emosi internal terhadap variabel
dependen perilaku komplain ditunjukkan oleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,392, artinya variabel emosi eksternal, emosi situasional dan emosi internal
berpengaruh terhadap perilaku komplain sebesar 39,2 sisanya sebesar 60,8 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
4.5.2 Uji Signifikansi Parsial Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yang terdiri dari emosi eksternal, emosi situasional, dan emosi internal terhadap
variabel dependen yaitu perilaku komplain secara parsial. Uji t memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,05, jika signifikansi t berada dibawah 0,05 maka variabel
independen secara individu berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
57
Apabila t hitung menunjukkan nilai lebih besar dibandingkan dengan t tabel, maka koefisien regresi variabel independen adalah signifikan.
Tabel 4.13 Hasil Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant 2.741
1.865 1.470
.146 Emosi_Eksternal
.241 .134
.188 1.805
.075 Emosi_Situasional
.186 .108
.198 1.730
.088 Emosi_Internal
.351 .110
.381 3.181
.002 a. Dependent Variable: Perilaku_Komplain
Sumber: Hasil Penelitian Data Diolah, 2015 Dari hasil uji t pada Tabel 4.13 menunjukkan bahwa:
1. Besarnya t hitung untuk variabel emosi eksternal adalah sebesar 1,805 dengan nilai signifikansi 0,075. Hasil tersebut menunjukkan t hitung lebih
kecil dari t tabel 1,805 2,776. Dilihat dari signifikansinya, nilai signifikansi emosi eksternal lebih besar dari 0,05 0,075 0,05. Maka
diperoleh kesimpulan bahwa emosi eksternal berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap perilaku komplain.
2. Besarnya t hitung untuk variabel emosi situasional adalah sebesar 1,730 dengan nilai signifikansi 0,088. Hasil tersebut menunjukkan t hitung lebih
kecil dari t tabel 1,730 2,776. Dilihat dari signifikansinya, nilai signifikansi emosi situasional lebih besar dari 0,05 0,088 0,05. Maka
58
diperoleh kesimpulan bahwa emosi situasional berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap perilaku komplain.
3. Besarnya t hitung untuk variabel emosi internal adalah sebesar 3,181 dengan nilai signifikansi 0,002. Hasil tersebut menunjukkan t hitung lebih besar dari
t tabel 3,181 2,776. Dilihat dari signifikansinya, nilai signifikansi emosi internal lebih kecil dari 0,05 0,002 0,05. Maka diperoleh kesimpulan
bahwa emosi eksternal berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku komplain.
4.5.3 Uji Signifikansi Simultan Uji-F