G. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian preskriptif dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif.
44
Dengan demikian objek penelitian adalah norma hukum yang terwujud dalam kaidah-kaidah hukum dibuat dan ditetapkan oleh
pemerintah dalam sejumlah peraturan perundang-undangan yang terkait secara langsung dengan Standardisasi Nasional Indonesia SNI terhadap industri elektronik
rumah tangga di Sumatera Utara. Hal ini dikarenakan penelitian hukum adalah suatu proses untuk mencari hukum yang mengatur kegiatan di masyarakat.
45
1. Jenis dan Sifat Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian yuridis normatif dengan menggunakan pendekatan peraturan perundang-undangan statute approach dalam
melakukan pengkajian kebijakan SNI terhadap Industri Elektronik Rumah Tangga di Sumatera Utara khususnya produk kipas angin. Pendekatan tersebut berkaitan
dengan pendekatan dilakukan dengan menggunakan teori hukum murni yang berupaya membatasi pengertian hukum pada bidang-bidang hukum saja, bukan
karena hukum itu mengabaikan atau memungkiri pengertian-pengertian yang berkaitan, melainkan karena pendekatan seperti ini menghindari pencampuradukan
berbagai disiplin ilmu yang berlainan metodologi sinkretisme metodologi yang
44
Adapun tahap-tahap dalam analisis juridis normatif adalah : merumuskan azas-azas hukum dari data hukum positif tertulis; merumuskan pengertian-pengertian hukum; pembentukan standar-
standar hukum; dan perumusan kaidah-kaidah hukum. Amirudin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta : Rajawali Press, 2010, hal. 166-167.
45
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta : Kencana, 2005, hal. 29.
Universitas Sumatera Utara
mengaburkan esensi ilmu hukum dan meniadakan batas-batas yang ditetapkan pada hukum itu oleh sifat pokok bahasannya.
46
Sifat penelitian adalah penelitian deskriptif analitis yang ditujukan untuk menggambarkan secara tepat, akurat, dan sistematis peristiwa hukum terkait, yakni
produksi Kipas Angin merk “SiJempol” yang dilakukan oleh PT. Neo National yang dipersangkakan telah melanggar Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen.
2. Sumber Bahan Hukum
Penelitian hukum normatif yang menitikberatkan pada penelitian kepustakaan dan berdasarkan pada data sekunder, maka sumber bahan hukum yang digunakan
dapat dibagi ke dalam beberapa kelompok, yaitu : 1.
Bahan hukum primer, meliputi seluruh peraturan perundang-undangan yang relevan dengan permasalahan dan tujuan penelitian, antara lain :
a. Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana; b.
Undang-Undang No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian; c.
Undang-Undang No. 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization Persetujuan
Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia; d.
Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;
46
Hans Kelsen, Teori Hukum Murni : Dasar-Dasar Ilmu Hukum Normatif, diterjemahkan oleh Raisul Muttaqien, disunting oleh Nurainun Mangunsong, Bandung : Nusamedia Nuansa, Cet.
III, 2007.
Universitas Sumatera Utara
e. Undang-Undang No. 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara;
f. Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 1995 tentang Izin Usaha Industri
IUI; g.
Peraturan Pemerintah No. 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional;
h. Peraturan Menteri Perdagangan No. 14M-DAGPER32007 tentang
Standardisasi Jasa Bidang Perdagangan dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia SNI Wajib Terhadap Barang dan Jasa yang
Diperdagangkan; i.
Peraturan Menteri Perdagangan No. 19M-DAGPER52009 tentang Pendaftaran Petunjuk Penggunaan Manual dan Kartu Jaminan
Garansi Purna Jual Dalam Bahasan Indonesia Bagi Produk Telematika dan Elektronika;
j. Peraturan Menteri Perdagangan No. 20M-DAGPER52009 tentang
Ketentuan dan Tata Cara Pengawasan Barang danatau Jasa; k.
Peraturan Menteri Perdagangan No. 22M-DAGPER52010 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan No. 62M-
DAGPER122009 tentang Kewajiban Pencantuman Label pada Barang;
l. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 011 Tahun
2007 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia 04.6292.2.80-2006 Mengenai Peranti Listrik Rumah Tangga dan
Universitas Sumatera Utara
Sejenisnya – Keselamatan – Bagian 2-80 : Persyaratan Khusus untuk Kipas Angin sebagai Standar Wajib;
m. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 901
K30MEM2003 tanggal 30 Juni 2003 tentang Pemberlakuan Standar Naisonal Indonesia 04-6292.2.80-2003 Mengenai Peranti Listrik
Rumah Untuk Rumah Tangga dan Sejenisnya – Keselamatan, Bagian 2-80 Mengenai Persyaratan Khusus Untuk Kipas Angin Sebagai
Standar Wajib; n.
Peraturan Menteri Perindustrian No. 41M-INDPER62008 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Usaha Industri, Izin
Perluasan dan Tanda Daftar Industri; o.
Peraturan Menteri Perindustrian No. 86M-INDPER92009 tentang Standar Nasional Indonesia Bidang Industri;
p. Peraturan Daerah Kota Medan No. 10 Tahun 2002 tentang Retribusi
Izin Usaha Industri, Perdagangan, GudangRuangan, Tanda Daftar Perusahaan.
2. Bahan hukum sekunder, digunakan untuk membantu memahami berbagai
konsep hukum dalam bahan hukum primer, analisis bahan hukum primer dibantu oleh bahan hukum sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber
baik jurnal-jurnal hukum bisnis, buku-buku tentang perlindungan konsumen dan SNI, berita, dan ulasan media, dan sumber-sumber lain yang relevan
Universitas Sumatera Utara
seperti Pedoman Standar Nasional yang dikeluarkan oleh Badan Standardisasi Nasional BSN.
3. Bahan hukum tertier diperlukan dipergunakan untuk berbagai hal dalam hal
penjelasan makna-makna kata dari bahan hukum sekunder dan bahan hukum primer, khususnya kamus-kamus hukum Black’s Law Dictionary dan
ekonomi.
3. Teknik dan Alat Pengumpulan Data