Penyebab Infeksi Menular Seksual Cara Penularan Infeksi Menular Seksual

3. Alat kontrasepsi dalam rahim AKDR dan pil KB hanya bermanfaat bagi pencegahan kehamilan saja, berbeda dengan kondom yang juga dapat digunakan sebagai alat pencegahan terhadap penularan IMS. 4. Faktor sosial: mobilitas penduduk, prostitusi, waktu yang santai, kebebasan individu, ketidaktahuan. Peningkatan insidens tidak terlepas dari kaitannya dengan perilaku risiko tinggi. Penelitian menunjukkan bahwa penderita sifilis melakukan hubungan seks rata-rata sebanyak 5 lima pasangan seksual yang tidak diketahui asal-usulnya, sedangkan penderita gonore melakukan hubungan seksual dengan rata-rata 4 empat pasangan seksual Daili, 2009. Menurut Hakim 2009 dalam Daili 2009, yang tergolong kelompok risiko tinggi adalah: 1. Usia: 20-34 tahun pada laki-laki, 16-24 tahun pada wanita, 20-24 tahun pada kedua jenis kelamin. 2. Pelancong. 3. Pekerja seksual komersial atau wanita tuna susila. 4. Pecandu narkotik. 5. Homoseksual.

2.1.2 Penyebab Infeksi Menular Seksual

Menurut Handsfield 2001, infeksi menular seksual dapat diklasifikasikan menurut agen penyebabnya, yakni: Universitas Sumatera Utara 1. Dari golongan bakteri, yakni Neisseria gonorrhoeae, Treponema pallidum, Chlamydia trachomatis, Haemophilus ducreyi, Calymmatobacterium granulomatis, Ureaplasma urealyticum, Mycoplasma hominis, Gardnerella vaginalis, Salmonella sp., Shigella sp., Campylobacter sp., Streptococcus grup B., Mobiluncus sp. 2. Dari golongan protozoa, yakni Trichomonas vaginalis, Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, dan protozoa enterik lainnya. 3. Dari golongan virus, yakni Human Immunodeficiency Virus tipe 1 dan2, Herpes Simplex Virus tipe 1 dan 2, Human Papiloma Virus banyak tipe, Cytomegalovirus, Epstein-Barr Virus, Molluscum Contagiosum virus, Hepatitis B, dan virus-virus enterik lainnya. 4. Dari golongan ekoparasit, yakni Pthirus pubis, Sarcoptes scabei. Sedangkan menurut Daili 2009, selain disebabkan oleh agen-agen di atas, infeksi menular seksual juga dapat disebabkan oleh jamur, yakni jamur Candida albicans.

2.1.3 Cara Penularan Infeksi Menular Seksual

Cara penularan IMS adalah dengan cara kontak langsung yaitu kontak dengan eksudat infeksius dari lesi kulit atau selaput lendir pada saat melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang telah tertular. Lesi bisa terlihat jelas ataupun tidak terlihat dengan jelas. Pemajanan hampir seluruhnya terjadi karena hubungan seksual vaginal, oral, anal. Universitas Sumatera Utara Penularan IMS juga dapat terjadi melalui darah dengan cara antara lain: 1. Transfusi darah dengan darah yang sudah terinfeksi HIV. 2. Saling bertukar jarum suntik pada pemakaian narkoba. 3. Tertusuk jarum suntik yang tidak steril secara sengajatidak sengaja. 4. Menindik telinga atau tato dengan jarum yang tidak steril. 5. Penggunaan alat pisau cukur secara bersama-sama khususnya jika terluka dan 6. Menyisakan darah pada alat. 7. Dari ibu kepada bayi: saat hamil, saat melahirkan, dan saat menyusui. Menurut Depkes RI 2006, penularan infeksi menular seksual dapat melalui beberapa cara, yakni bisa melalui hubungan seksual, berkaitan dengan prosedur medis iatrogenik, dan bisa juga berasal dari infeksi endogen. Infeksi endogen adalah infeksi yang berasal dari pertumbuhan organisme yang berlebihan secara normal hidup di vagina dan juga ditularkan melalui hubungan seksual. Sedangkan infeksi menular seksual akibat iatrogenik disebabkan oleh prosedur-prosedur medis seperti pemasangan IUD Intra Uterine Device, aborsi dan proses kelahiran bayi.

2.1.4 Gejala Klinis dan Diagnosa Infeksi Menular Seksual