1. Faktor biologis, faktor biologis merupakan peran yang dapat menentukan
identitas seseorang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Goy tahun 1970 menyatakan bahwa tingkah laku maskulin dapat bertambah pada
perempuan 2.
Pengalaman pengetahuan sosial, seorang anak dapat terbuka dengan bermacam-macam pengalaman yang mendorong tingkah laku dalam sebuah
pola secara tradisional yang berhubungan dengan jenis kelamin. Anak dapat mengembangkan sebuah keakraban, memperkenalkan hubungan dengan orang
tua pada jenis kelamin yang berbeda sehingga dapat diperkuat oleh reaksi anak pada masa dewasa.
http:digilib.unnes.ac.idgsdlcollectskripsi.1import2875.pdf. Diakses tanggal 06 Oktober 2009, 23:22:42.
2.4.4 Ciri-ciri Waria
Waria dianggap memiliki Gangguan Identitas Jender Gender Identity Disorder, transeksual, memiliki krakteristik sebagai berikut:
1. Identifikasi yang kuat dan menetap terhadap lawan jenis.
2. Pada anak-anak, terdapat empat atau labih dari cirri, yaitu:
a. Berulang kali menyatakan keinginan atau memaksakan diri untuk menjadi
lawan jenis. b.
Lebih suka memakai pakaian lawan jenis.
Universitas Sumatera Utara
c. Lebih suka berperan sebagai lawan jenis dalam bermain atau berfantasi
menjadi lawan jenis terus-menerus. d.
Lebih suka melakukan permainan lawan jenis. e.
Lebih suka bermain dengan teman-teman dari lawan jenis. 3.
Pada remaja dan orang dewasa, simton-simtom seperti keinginan untuk menjadi lawan jenis, berpindah ke kelompok lawan jenis, ingin diperlakukan
sebagai lawan jenis, kayakinan bahwa emosinya adalah tipikal lawan jenis. 4.
Rasa tidak nyaman yang terus menerus denganjenis kelamin biologisnya atau rasa terasing dari peran jender jenis kelamin tersebut.
a. Pada anak-anak, terwujud dalam salah satu hal diantaranya, pada laki-
laki, merasa jijik dengan penisnya dan yakin bahwa penisnya akan hilang seiring berjalannya wakti, tidak menyukai permainan sterotip anak laki-
laki. Pada anak perempuan, menolak untuk buang air kecil dengan cara duduk, yakni bahwa penis akan tumbuh, merasa tidak suka dengan
payudara yang besar dan mentruasi, merasa benci dan tidak suka terhadap perempuan yang konvensional.
b. Pada anak remaja dan orang dewasa, terwujud dalam salah satu hal
diantaranya, keinginan kuat untuk menghilangkan karakteristik jenis kelamin sekunder melalui pemberian hormone atau operasi, yakni bahwa
dia dilahirkan dengan jenis kelamin yang salah. 5.
Tidak sama dengan kondisi fisik antas jenis kelamin.
Universitas Sumatera Utara
6. Menyebabkan distress dalam fungsi sosial dan pekerjaan Davidson, Neale,
Kring, 2010. Menurut Maslim 2002, seseorang dapat dikatakan sebagai seorang waria jika
memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1.
Identitas transeksual harus sudah menetap selama minimal 2 dua tahun dan harus bukan merupakan gejala dari gangguan jiwa lain seperti skizofrenis,
atau berkaitan dengan kelainan interseks, genetik atau kromosom. 2.
Adanya hasrat untuk hidup dan diterima sebagai anggota dari kelompok lawan jenis, biasanya disertai perasaan risih atau tidak serasi dengan anatomi
seksualnya. 3.
Adanya keinginan untuk mendapatkan terapi hormonal dan pembedahan untuk membuat tubuhnya semirip mungkin dengan jenis kelamin yang
diinginkan. Tanda-tanda untuk mengetahui adanya masalah identitas dan peran jenis,
menurut Tjahjono 1995, yaitu: 1.
Individu enampilkan identitas lawan jenis secara berkelanjutan. 2.
Memiliki keinginan yang kuat berpakaian sesuai dengan lawan jenis. 3.
Minat-minat dan perilaku yang berlawanan dengan lawan jenis. 4.
Penampilan fisik hampir menyerupai lawan jenis kelaminnya. 5.
Perilaku individu yang terganggu peran jenisnya seringkali menyebabkan ia ditolak di lingkungannya.
6. Bahasa tubuh dan nada suara seperti lawan jenisnya.
Universitas Sumatera Utara
2.4.5 Budaya Waria