Pengujian Instrumen ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Tabel V.12 Tabel Skala Data Loyalitas Konsumen Skala Data Kelas Kategori 1 1,00 - 1,79 Sangat rendah 2 1,80 - 2,59 Rendah 3 2,60 - 3,39 Cukup 4 3,40 - 4,19 Tinggi 5 4,20 - 5,00 Sangat Tinggi Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2017 Dengan menggunakan kategori yang tersaji pada Tabel V.12 tabel skala data loyalitas konsumen, rata-rata skor persepsi karyawan terhadap loyalitas menggunakan kartu prabayar Telkomsel lampiran III adalah sebesar 3,57 yang masuk kategori tinggi. Konsumen berpendapat bahwa tingkat loyalitas menggunakan kartu prabayar Telkomsel sudah tinggi.

C. Pengujian Instrumen

Kuesioner yang sudah dinilai baik disebarkan kepada responden yakni pengunjung grapari Telkomsel dan peneliti memastikan responden yang bisa dan layak mengisi kuesioner tersebut adalah responden yang menggunakan produk Telkomsel baik kartu biasa maupun kartu paketan data dan lebih dari setengah tahun 6 bulan. Kuesioner tersebut dibagikan kepada 100 responden secara bertahap mengingat pengunjung grapari terbatas. Kemudian hasil kuesioner tersebut diolah dengan menggunakan WarpPLS 5.0. 1. Pengujian Model Pengukuran Outer Model Instrumen penelitian harus berkualitas yang sudah distandarkan dan sesuai dengan kriteria teknik pengujian validitas dan reliabilitas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen adalah pengujian suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan suatu alat ukur. Seberapa besar suatu alat ukur dapat dipercaya yang konsisten dan stabil dari waktu ke waktu. Tujuannya untuk mengetahui data-data mana saja yang valid atau tidak valid. Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Data yang valid dan data yang reliabel yang akan digunakan sebagai data penelitian. a. Pengujian Validitas Uji validitas digunakan untuk menguji validitas kuesioner untuk memastikan bahwa item-item pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dimengerti oleh responden. Dalam menguji indikator dengan teknik analisis data menggunakan partial least square PLS, validitas suatu indikator ditentukan oleh skor outer loading. Outer model atau model pengukuran, pada prinsipnya adalah menguji indikator terhadap variabel laten, atau dengan kata lain mengukur seberapa jauh indikator itu dapat menjelaskan variabel latennya. Dalam menguji validitas suatu instrumen penelitian menggunakan teknik analisis data partial least square PLS terdapat tiga hal yang perlu dilakukan yaitu, convergent validity, discriminant validity dan average variance extracted AVE. 1 Convergent Validity Validitas Konvergen Terdapat dua kriteria untuk menilai outer model yang memenuhi syarat validitas konvergen untuk konstruk reflektif yaitu 1 loading harus di atas 0,70 dan 2 nilai p signifikan 0,05 Hair dkk., 2013 dalam Sholihin dan Ratmoko, 2013:65 Menurut Wiyono 2011:403, validitas dapat ditentukan oleh convergent validity outer model dengan nilai loading factor 0,50 sampai 0,60 sudah dianggap cukup. Namun Sholihin dan Ratmoko 2013:65-67, menyatakan demikian: Convergent validity harus mempunyai loading diatas 0,70. Dalam beberapa kasus, sering syarat loading diatas 0,70 sering tidak terpenuhi khususnya untuk kuesioner yang baru dikembangkan. Oleh karena itu, loading antara 0,40-0,70 harus tetap dipertimbangkan untuk tetap dipertahankan. Indikator dengan loading dibawah 0,40 harus dihapus dari model. Namun untuk indikator dengan loading 0,40 – 0,70 sebaiknya dianalisis dampak dari keputusan tersebut pada average variance extracted AVE dan composite reliability. Hal senada diungkapkan oleh Abdillah dan Hartono 2015:206, jika skor loading antara 0,5 – 0,7, sebaiknya peneliti tidak menghapus indikator yang memiliki skor loading tersebut sepanjang skor AVE dan communality indikator tersebut 0,5. Berikut tabel uji convergent validity: Tabel V.13 Output Combined Loading and Cross-loading Sumber: Data diolah dengan WarpPLS 5.0 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan tabel V.13 di atas, ada beberapa indikator yang tidak memenuhi syarat validitas konvergen yaitu iklan 1 bernilai 0,522, iklan 2 bernilai 0,574, iklan 3 bernilai 0,599, iklan 6 bernilai 0,637, iklan 8 bernilai 0,575, promosi penjualan 1 bernilai 0,605, promosi penjualan 2 bernilai 0,574, promosi penjualan 6 bernilai 0,498, promosi penjualan 7 bernilai 0,552, promosi penjualan 8 bernilai 0,417, kualitas produk 1 bernilai 0,646, kualitas produk 4 bernilai 0,610, kualitas produk 6 benilai 0,692, kualitas produk 9 bernilai 0,673, kualitas produk 10 bernilai 0,504, harga 2 bernilai 0,561, harga 3 bernilai 0,691, harga 4 bernilai 0,686, harga 5 bernilai 0,454, harga 6 bernilai 0,594, kepuasan konsumen 1 bernilai 0,633 dan loyalitas konsumen 7 bernilai 0,599. Peneliti menggunakan loading factor 0,70. Indikator tersebut dinyatakan tidak valid karena nilai loading faktornya berada dibawah 0,70 dan belum memenuhi nilai average varian extracted AVE yakni harus di atas 0,50 0,50. Sehingga nilai loading factor di bawah 0,70 tersebut harus dihapus dari konstruk. Uji selanjutnya, dengan menghilangkan indikator dengan outer loading yang memiliki nilai di bawah 0,70 yang nantinya akan dilihat dampaknya terhadap nilai AVE. Berikut gambar output stelah penghapusan skor loading di bawah 0,7 Tabel V.14 Output Combined Loading and Cross-loading Setelah Penghapusan Skor Loading 0,70 Sumber: Data diolah dengan WarpPLS 5.0 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan tabel V.14 di atas, dapat disimpulkan bahwa semua indikator setelah penghapusan loading factor di bawah 0,70 telah memenuhi syarat validitas konvergen dan dan semua indikator signifikan dengan nilai p 0.05 serta nilai Average Variance Extracted AVE sudah memenuhi kriteria yakni di atas 0,50 0,50. 2 Discriminant Validity Discriminant validity merupakan tingkatan sejauh mana hasil pengukuran suatu konsep mampu membedakan diri dengan hasil pengukuran konsep lain yang secara teoritis memang harus berbeda Prasetio dan Jannah, 2005:104. Validitas diskriminan juga merupakan bagian dari outer model. Untuk memenuhi syarat validitas diskriminan ini hasil cross-loadings menunjukkan bahwa loading ke konstruk lain bernilai lebih rendah daripada loading ke konstruk variabel. Dalam tabel V.13 terlihat bahwa untuk indikator I1 Iklan 1 mempunyai loading yang lebih besar ke konstruk iklan sebesar 0,522. Cross-loading ke konstruk promosi penjualan sebesar - 0,190, kualitas produk sebesar -0,008, harga sebesar 0,016, keputusan pembelian sebesar 0,174, kepuasan konsumen 0,008 dan ke loyalitas konsumen 0,147 lebih rendah dari konstruk iklan demikian juga dengan konstruk lain. Dengan demikian, syarat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI discriminant validity sebelum dan sesudah penghapusan loading factor di bawah 0,70 sudah memenuhi kriteria. Untuk menguji validitas diskriminan selain cross-loading hal yang juga diperhatikan adalah korelasi antarvariabel laten dengan melihat akar AVE. Berikut output korelasi antarvariabel laten. Tabel V.15 Output Laten variable correlations Sumber: Data diolah dengan WarpPLS 5.0 Output pada tabel V.15 di atas menunjukkan bahwa akar AVE pada kolom diagonal lebih tinggi daripada korelasi antarvariabel laten pada kolom selain diagonal. Hal ini menunjukkan validitas diskriminan telah terpenuhi. 3 Average Variance Extracted AVE Untuk memenuhi standar validitas suatu indikator penelitian, nilai Average Variance Extracted AVE harus diatas 0,50 0,50. Berikut tampilan tabel nilai AVE. Tabel V.16 Output Laten Variable Coefficients Sumber: Data diolah dengan WarpPLS 5.0 Tabel V.16 di atas menunjukkan, nilai Average Variance Extracted AVE variabel laten keputusan pembelian sebesar 0,728, kepuasan konsumen sebesar 0,590 dan loyalitas konsumen sebesar 0,552 sudah memenuhi syarat. Sementara variabel laten iklan sebesar 0,462, promosi penjualan sebesar 0,414, kualitas produk sebesar 0,465, dan harga sebesar 0,459 masih di bawah 0,50 yang berarti belum memenuhi syarat atau ketentuan suatu validitas. Uji selanjutnya, menghilangkan indikator dengan loading factor di bawah 0,70 seperti yang sudah ditampilkan pada tabel V.14 di atas. Berikut tabel output nilai AVE setelah loading factor di bawah 0,70 dihapus. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel V.17 Output laten variable coefficients Setelah Penghapusan Skor Loading 0,70 Sumber : Data diolah dengan WarpPLS 5.0 Tabel V.17 di atas menunjukkan, nilai Average Variance Extracted AVE ketujuh konstruk sudah memenuhi kriteria yakni di atas 0,50 0,50. Dengan nilai tertinggi sebesar 0,728 yaitu variabel laten keputusan pembelian dan nilai terendah sebesar 0,581 yaitu variabel laten kualitas produk. b. Pengujian Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan tingkat konsistensi dan stabilitas alat ukur atau instrumen penelitian dalam mengukur suatu konsep atau konstruk. Konsep reliabilitas sejalan dengan validitas konstruk. Konstruk valid sudah pasti reliabel, sebaliknya konstruk yang reliabel belum tentu valid. Ada dua parameter yang biasa digunakan untuk mengukur reliabilitas instrumen penelitian yaitu composite reliability dan cron bach’s alpha Sholihin dan Ratmoko, 2013:73. Instrumen dapat dikatakan reliabel apabila memiliki besaran reliabilitas komposit composite reliability dengan nilai ≥ 0,70 Wiyono, 2011:403 dan Cronbach’s alpha harus diatas 0,60 0,60 Abdillah dan Hartono, 2015:207. Berikut tabel nilai composite reliability dan cronbach’s alpha: Tabel V.18 Output laten variable coefficients untuk composite reliability dan cronbach’s alpha Sumber : Data diolah oleh peneliti dengan WarpPLS 5.0 Dari tabel V.18 dapat diketahui bahwa ketujuh konstruk memiliki nilai composite reliability di atas 0,70 0,70 dengan nilai tertinggi 0,930 yakni variabel laten keputusan pembelian dan nilai terendah 0,874 yakni konstruk kualitas produk. Selanjutnya dapat diketahui bahwa ketujuh konstruk memiliki nilai cronbach’s alpha di atas 0,50 0,50 dengan nilai tertinggi 0,906 yakni konstruk keputusan pembelian dan nilai terendah 0,805 yakni konstruk promosi penjualan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua konstruk dalam penelitian ini dapat diterima dan reliabel. 2. Pemaknaan R 2 dan Pengujian Model Struktural Inner Model Inner model atau model struktural pada prinsipnya adalah menguji pengaruh antara satu variabel laten dengan variabel laten lainnya. Dapat dikatakan juga menguji hipotesis antara variabel laten yang satu dengan yang lain. Pengujian dilakukan dengan melihat persentase varian yang dijelaskan yaitu R 2 untuk variabel laten dependen yang dimodelkan mendapatkan pengaruh dari variabel laten independen, serta melihat koefisien jalur strukturalnya. a. Nilai R 2 Nilai R 2 koefisien determinasi digunakan untuk mengukur tingkat variasi perubahan variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin tinggi nilai R 2 berarti semakin baik model prediksi dari model penelitian yang diajukan. Berdasarkan hasil dari output hasil estimasi WarpPLS 5.0 diketahui bahwa nilai R-square R 2 dari variabel-variabel sebagai berikut: Tabel V.19 R-Square coefficients Sumber : Data diolah oleh peneliti dengan WarpPLS 5.0 Tabel V.19 menunjukkan bahwa R 2 variabel keputusan pembelian adalah sebesar 0,37 yang berarti 37 keputusan pembelian konsumen pada kartu prabayar Telkomsel dipengaruhi oleh iklan, promosi penjualan, kualitas produk dan harga, sedangkan sisanya 63 dijelaskan oleh konstruk lain di luar model penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Nilai R 2 untuk variabel kepuasan konsumen adalah sebesar 0,51 yang berarti 51 kepuasan konsumen pada kartu prabayar Telkomsel dipengaruhi oleh kualitas produk dan keputusan pembelian, sedangkan sisanya 49 dijelaskan oleh variabel lain selain model penelitian. Sementara, nilai R 2 untuk variabel loyalitas konsumen adalah sebesar 0,27 yang berarti 27 loyalitas konsumen pada kartu prabayar Telkomsel dipengaruhi oleh kepuasan konsumen, sedangkan 73 dijelaskan oleh variabel lain selain model penelitian. Pengguna kartu prabayar Telkomsel memiliki loyalitas dalam level moderat. b. Pengujian Hipotesis Hubungan antarkonstruk laten dalam model penelitian dapat dilihat dari hasil estimasi koefisien jalur path coefficients dan tingkat signifikansinya p-value. Tingkat signifikansi yang dipakai dalam penelitian ini adalah 5. Berikut output gambar hasil estimasi untuk melihat hubungan antarvariabel laten. Gambar V.1 Output hasil estimasi Sumber : Data diolah dengan WarpPLS 5.0 Untuk menguji hipotesis penelitian yang diajukan, dapat dilihat dari besarnya nilai p-value. Apabila nilai p-value ≤ 0,05, maka H O ditolak dan H a diterima. Hasil estimasi path coefficients untuk menguji kekuatan pengaruh antarvariabel dan menjelaskan ketegasan hubungan antararah variabel dapat dilihat pada tabel berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel V.20 Hasil estimasi path coefficients Sumber: Hasil output WarpPLS 5.0 yang telah diolah Berdasarkan nilai p-value dan path coefficients pada tabel di atas, maka hasil uji setiap hipotesis adalah sebagai berikut: 1 Iklan X 1 terhadap keputusan pembelian I 1 a Hipotesis: H O : Iklan tidak memiliki pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian. H a : Iklan memiliki pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian. b Menerima atau menolak hipotesis Dasar pengambilan keputusan bahwa p-value 0,05 maka H diterima sementara H a ditolak, dan p-value ≤ 0,05 maka H ditolak dan H a diterima. Nilai p-value iklan terhadap keputusan pembelian adalah 0,03 di bawah nilai 0,05, maka H ditolak sementara H a diterima. Berarti iklan berpengaruh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI positif terhadap keputusan pembelian. Penelitian ini menunjukkan bahwa semakin menarik iklan kartu Prabayar Telkomsel dan semakin sering iklan kartu prabayar Telkomsel ditampilkan, maka semakin mantab keputusan pembelian konsumen terhadap produk tersebut dan sebaliknya, dengan tingkat keyakinan 95 kesalahan 5. 2 Promosi penjualan X 2 terhadap keputusan pembelian I 1 a Hipotesis H O : Promosi penjualan tidak memiliki pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian. H a : Promosi penjualan memiliki pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian. b Menerima atau menolak hipotesis Dasar pengambilan keputusan bahwa p-value 0,05 maka H diterima sementara H a ditolak, dan p-value ≤ 0,05 maka H ditolak dan H a diterima. Nilai p-value promosi penjualan terhadap keputusan pembelian adalah 0,07 di atas nilai 0,05, maka H diterima sementara H a ditolak. Berarti promosi penjualan tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian. Artinya semakin menarik promosi penjualan tidak semakin mantab atau tidak mantab keputusan pembelian. Dengan tingkat kenyakinan 95 kesalahan 5. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 Kualitas produk X 3 terhadap keputusan pembelian I 1 a Hipotesis H O : Kualitas produk tidak memiliki pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian. H a : Kualitas produk memiliki pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian. b Menerima atau menolak hipotesis Dasar pengambilan keputusan bahwa p-value 0,05 maka H diterima sementara H a ditolak, dan p-value ≤ 0,05 maka H ditolak dan H a diterima. Nilai p-value kualitas produk terhadap keputusan pembelian adalah 0,01 di bawah nilai 0,05, maka H ditolak sementara H a diterima. Berarti kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Artinya semakin tinggi dan bagus kualitas jasa telekomunikasi melalui kartu prabayar Telkomsel maka semakin tinggi pula keinginan konsumen membeli produk tersebut dan sebaliknya. Dengan tingkat keyakinan 95 kesalahan 5. 4 Harga X 4 terhadap keputusan pembelian I 1 a Hipotesis H O : harga tidak memiliki pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian. H a : harga memiliki pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian. b Menerima atau menolak hipotesis Dasar pengambilan keputusan bahwa p-value 0,05 maka H diterima sementara H a ditolak, dan p-value ≤ 0,05 maka H ditolak dan H a diterima. Nilai p-value harga terhadap keputusan pembelian adalah 0,30 di atas nilai 0,05, maka H diterima sementara H a ditolak. Berarti harga tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian. Artinya semakin mahal harga tidak semakin mantab atau tidak mantab keputusan pembelian. Dengan tingkat keyakinan 95 kesalahan 5 . 5 Kualitas produk X 3 terhadap kepuasan konsumen I 2 a Hipotesis H O : Kualitas produk tidak memiliki pengaruh yang positif terhadap kepuasan konsumen. H a : Kualitas produk memiliki pengaruh yang positif terhadap kepuasan konsumen. b Menerima atau menolak hipotesis Dasar pengambilan keputusan bahwa p-value 0,05 maka H diterima sementara H a ditolak, dan p-value ≤ 0,05 maka H ditolak dan H a diterima. Nilai p-value kualitas produk terhadap kepuasan konsumen adalah 0,01 di bawah nilai 0,05, maka H ditolak sementara H a diterima. Berarti kualitas produk berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen. Artinya semakin tinggi dan bagus kualitas jasa kartu prabayar Telkomsel maka tingkat kepuasan konsumen terhadap produk tersebut tinggi pula dan sebaliknya. Dengan tingkat keyakinan 95 kesalahan 5. 6 Keputusan pembelian I 1 terhadap kepuasan konsumen I 2 a Hipotesis H O : Keputusan pembelian tidak memiliki pengaruh yang positif terhadap kepuasan pembelian. H a : Keputusan pembelian memiliki pengaruh yang positif terhadap kepuasan pembelian. b Menerima atau menolak hipotesis Dasar pengambilan keputusan bahwa p-value 0,05 maka H diterima sementara H a ditolak, dan p-value ≤ 0,05 maka H ditolak dan H a diterima. Nilai p-value keputusan pembelian terhadap kepuasan konsumen adalah 0,01 di bawah nilai 0,05, maka H ditolak sementara H a diterima. Berarti keputusan pembelian berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen. Artinya, semakin mantab keputusan pembelian maka semakin tinggi pula kepuasan konsumen dan sebaliknya. Dengan tingkat keyakinan 95 kesalahan 5 . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7 Kepuasan konsumen I 2 terhadap loyalitas konsumen Y a Hipotesis H O : Kepuasan konsumen tidak memiliki pengaruh yang positif terhadap loyalitas konsumen. H a : Kepuasan konsumen memiliki pengaruh yang positif terhadap loyalitas konsumen. b Menerima atau menolak hipotesis Dasar pengambilan keputusan bahwa p-value 0,05 maka H diterima sementara H a ditolak, dan p-value ≤ 0,05 maka H ditolak dan H a diterima. Nilai p-value kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen adalah 0,01 di bawah nilai 0,05, maka H ditolak sementara H a diterima. Berarti kepuasan konsumen berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen. Artinya semakin tinggi kepuasan konsumen menggunakan jasa kartu prabayar Telkomsel maka semakin loyal pula konsumen terhadap produk tersebut. Dengan tingkat keyakinan 95 kesalahan 5 . 8 Keputusan pembelian I 1 memediasi pengaruh iklan X 1 , promosi penjualan X 2 , kualitas produk X 3 , harga X 4 terhadap kepuasan konsumen I 2 Pengujian pengaruh variabel mediasi atau disebut juga pengujian pengaruh tidak langsung bertujuan untuk mengetahui kedudukan variabel mediasi. Untuk menguji peran variabel PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mediasi pada setiap konstruk peneliti menggunakan WarpPLS 5.0 untuk mengolah data. Proses pemeriksaan terhadap variabel mediasi dilakukan dengan 1 menghitung koefisien jalur dengan memasukkan variabel mediasi dalam model empirik dan 2 menghitung koefisien jalur tanpa memasukkan variabel mediasi dalam model empirik. Menurut Baron dan Kenny dalam Sholihin dan Ratmoko, 2013:56, prosedur pengujian hipotesis variabel mediasi dengan prosedur sebagai berikut: Melakukan estimasi direct effect pengaruh langsung antara variabel independen terhadap veriabel dependen kemudian melakukan estimasi indirect effect pengaruh tidak langsung secara simultan dengan triangle PLS SEM Model yaitu antara variabel independent terhadap variabel dependent, variabel independent terhadap variabel mediasi, dan variabel mediasi terhadap variabel dependent. Persyaratan efek mediasi yang harus dipenuhi adalah koefisien jalur independent terhadap dependent signifikan dan koefisien jalur antara variabel independent terhadap variabel mediasi dan antara variabel mediasi terhadap variabel dependent harus signifikan. Menurut Baron dan Kenny dalam Sholihin dan Ratmoko, 2013:57, pengambilan kesimpulan tentang mediasi adalah sebagai berikut: Jika koefisien jalur antara variabel independent terhadap variabel dependent setelah memasukkan variabel mediasi, hasil estimasi indirect effect tetap signifikan dan tidak berubah maka hipotesis mediasi tidak didukung, jika koefisien jalur antara variabel independent terhadap variabel dependent setelah memasukkan variabel mediasi, nilainya turun tetapi tetap signifikan maka bentuk mediasi adalah mediasi sebagian partial mediation, jika koefisien PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI jalur antara variabel independent terhadap variabel dependent setelah memasukkan variabel mediasi nilainya turun dan menjadi tidak signifikan maka bentuk mediasi adalah penuh full mediation. Berikut adalah hasil pengujian model direct effect pengaruh langsung: Gambar V.2 Hasil Pengujian Model Direct Effect pengaruh langsung Sumber: Data diolah dengan WarpPLS 5.0 Hasil estimasi path coefficients untuk menguji kekuatan pengaruh langsung antara variabel prediktor terhadap kriterion tanpa peran variabel mediasi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel V.21 Output hasil estimasi direct effect pengaruh langsung Sumber: Hasil output WarpPLS 5.0 yang telah diolah Selanjutnya, mengestimasi model indirect effect pengaruh tidak langsung dengan memasukkan variabel mediasi, kemudian menghubungkan secara simultan antara variabel prediktor terhadap variabel mediasi, variabel mediasi terhadap variabel kriterion, dan variabel prediktor terhadap variabel kriterion. Berikut tampilan gambar model indirect effect. Gambar V.3 Hasil Pengujian Model Indirect Effects Sumber: Data diolah dengan WarpPLS 5.0 Hasil estimasi path coefficients untuk menguji kekuatan pengaruh langsung antara variabel prediktor terhadap kriterion dengan memasukkan peran variabel mediasi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel V.22 Output hasil estimasi indirect effect pengaruh tidak langsung Sumber: Hasil output WarpPLS 5.0 yang telah diolah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a Keputusan pembelian I 1 memediasi pengaruh iklan X 1 terhadap kepuasan konsumen I 2 1 Hipotesis H O : Keputusan pembelian tidak memediasi pengaruh iklan terhadap kepuasan konsumen. H a : Keputusan pembelian memediasi pengaruh iklan terhadap kepuasan konsumen. 2 Menerima atau menolak hipotesis Hasil pengujian hipotesis mediasi diuraikan sebagai berikut. Iklan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian didukung dengan koefisien sebesar 0,18 dan signifikan dengan nilai p = 0,03. Iklan juga berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen didukung dengan koefisien sebesar 0,16 dan signifikan dengan nilai p = 0,05 dan keputusan pembelian berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen dengan koefisien 0,25 dan signifikan dengan nilai p0,01. Dapat disimpulkan bahwa iklan terhadap keputusan pembelian, iklan terhadap kepuasan konsumen dan keputusan pembelian terhadap kepuasan konsumen melalui pengujian triangel PLS SEM Model signifikan secara keseluruhan. Maka H a diterima dan H O ditolak artinya keputusan pembelian berperan sebagai mediator pengaruh iklan terhadap kepuasan konsumen. Hasil estimasi sebelumnya menunjukkan bahwa koefisien direct effect iklan terhadap kepuasan konsumen adalah sebesar 0,21 dan signifikan pada 0,01. Hasil estimasi pada gambar V.3 di atas indirect effect iklan terhadap kepuasan konsumen turun menjadi 0,16 namun tetap signifikan pada 0,05. Hal ini menunjukkan bentuk partial mediation atau dengan kata lain keputusan pembelian memediasi secara parsial pengaruh iklan terhadap kepuasan konsumen. Bentuk partial mediation ini menunjukkan bahwa keputusan pembelian bukan satu-satunya pemediasi hubungan iklan terhadap kepuasan konsumen namun terdapat faktor pemediasi lain. b Keputusan pembelian I 1 memediasi pengaruh promosi penjualan X 2 terhadap kepuasan konsumen I 2 1 Hipotesis H O : Keputusan pembelian tidak memediasi pengaruh promosi penjualan terhadap kepuasan konsumen . H a : Keputusan pembelian memediasi pengaruh promosi penjualan terhadap kepuasan konsumen. 2 Menerima atau menolak hipotesis Hasil pengujian hipotesis mediasi diuraikan sebagai berikut. Hasil estimasi koefisien direct effect promosi penjualan terhadap kepuasan konsumen adalah sebesar 0,12 dan p = 0,12 tidak signifikan. Hasil estimasi indirect effect promosi penjualan terhadap keputusan pembelian sebesar 0,14 dan nilai p = 0,07 tidak signifikan, keputusan pembelian terhadap kepuasan konsumen sebesar 0,25 dan signifikan pada p0,01, promosi penjualan terhadap kepuasan konsumen sebesar 0,09 dan signifikan pada nilai p = 0,18. Salah satu syarat peran mediasi adalah hubungan antara variabel prediktor dan kriterion harus signifikan pada pengujian direct effect, dan hubungan variabel prediktor terhadap variabel mediasi dan variabel mediasi terhadap kriterion harus signifikan pada pengujian indirect effect. Pada pengujian peran mediasi di atas tidak dapat dilakukan karena tidak memenuhi syarat. Maka dapat disimpulkan H a ditolak dan H O diterima artinya keputusan pembelian tidak berperan sebagai mediator antara promosi penjualan terhadap kepuasan konsumen. c Keputusan pembelian I 1 memediasi pengaruh kualitas produk X 3 terhadap kepuasan konsumen I 2 1 Hipotesis H O : Keputusan pembelian tidak memediasi pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen. H a : Keputusan pembelian memediasi pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen. 2 Menerima atau menolak hipotesis Hasil pengujian hipotesis mediasi diuraikan sebagai berikut. Hasil estimasi direct effect kualitas produk terhadap kepuasan konsumen adalah sebesar 0,54 dan signifikan pada p0,01. Hasil estimasi indirect effect kualitas produk terhadap keputusan pembelian sebesar 0,44 dan signifikan pada p0,01, keputusan pembelian terhadap kepuasan konsumen sebesar 0,25 dan signifikan pada p0,01, kualitas produk terhadap kepuasan konsumen sebesar 0,43 dan signifikan pada nilai p0,01. Dapat disimpulkan bahwa kualitas produk terhadap keputusan pembelian, kualitas produk terhadap kepuasan konsumen dan keputusan pembelian terhadap kepuasan konsumen signifikan secara keseluruhan melalui pengujian triangel PLS SEM Model. Maka H a diterima dan H O ditolak artinya keputusan pembelian berperan sebagai mediator antara kualitas produk terhadap kepuasan konsumen. Hasil estimasi sebelumnya menunjukkan bahwa koefisien direct effect kualitas produk terhadap kepuasan konsumen adalah sebesar 0,54 dan signifikan pada p0,01. Hasil estimasi indirect effect kualitas produk terhadap kepuasan konsumen turun menjadi 0,43 namun tetap signifikan pada p0,05. Hal ini menunjukkan bentuk partial mediation atau dengan kata lain keputusan pembelian memediasi secara parsial pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen. Bentuk partial mediation ini menunjukkan bahwa keputusan pembelian bukan satu-satunya pemediasi hubungan kualitas produk terhadap kepuasan konsumen namun terdapat faktor pemediasi lain. d Keputusan pembelian I 1 memediasi pengaruh harga X 4 terhadap kepuasan konsumen I 2 1 Hipotesis H O : Keputusan pembelian tidak memediasi pengaruh harga terhadap kepuasan konsumen. H a : Keputusan pembelian memediasi pengaruh harga terhadap kepuasan konsumen. 2 Menerima atau menolak hipotesis Hasil pengujian hipotesis mediasi diuraikan sebagai berikut. Hasil estimasi koefisien direct effect harga terhadap kepuasan konsumen adalah sebesar 0,07 dan p = 0,23 tidak signifikan. Hasil estimasi indirect effect harga terhadap keputusan pembelian sebesar 0,05 dan nilai pada p = 0,30 tidak signifikan, keputusan pembelian terhadap kepuasan konsumen sebesar 0,25 dan signifikan pada p0,01, harga terhadap kepuasan konsumen sebesar 0,05 dan signifikan pada nilai p = 0,30. Salah satu syarat peran mediasi adalah hubungan antara variabel prediktor dan kriterion harus signifikan pada pengujian direct effect, dan hubungan variabel prediktor terhadap variabel mediasi dan variabel mediasi terhadap kriterion harus signifikan pada pengujian indirect effect. Pada pengujian peran mediasi di atas tidak dapat dilakukan karena tidak memenuhi syarat. Maka dapat disimpulkan H a ditolak dan H O diterima artinya keputusan pembelian tidak berperan sebagai mediator antara harga terhadap kepuasan konsumen. 9 Kepuasan konsumen I 2 memediasi pengaruh kualitas produk X 3 dan keputusan pembelian I 1 terhadap loyalitas konsumen Y Berikut adalah gambar model hubungan langsung direct effect kualitas produk dan keputusan pembelian terhadap loyalitas konsumen. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar V.4 Hasil Pengujian Model Direct Effect Sumber: Data diolah dengan WarpPLS 5.0 Hasil estimasi path coefficients untuk menguji kekuatan pengaruh langsung antara variabel prediktor terhadap kriterion tanpa peran variabel mediasi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel Tabel V.23 Output hasil estimasi direct effect pengaruh langsung Sumber: Hasil output WarpPLS 5.0 yang telah diolah Selanjutnya, mengestimasi model indirect effect pengaruh tidak langsung dengan memasukkan variabel mediasi, kemudian menghubungkan secara simultan antara variabel prediktor terhadap variabel mediasi, variabel mediasi terhadap variabel kriterion, dan variabel prediktor terhadap variabel kriterion. Berikut tampilan gambar model indirect effect. Gambar V.5 Hasil Pengujian Model Indirect Effects Sumber: Data diolah dengan WarpPLS 5.0 Hasil estimasi path coefficients untuk menguji kekuatan pengaruh langsung antara variabel prediktor terhadap kriterion dengan memasukkan peran variabel mediasi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel Tabel V.24 Output hasil estimasi indirect effect pengaruh tidak langsung Sumber: Hasil output WarpPLS 5.0 yang telah diolah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a Kepuasan konsumen I 2 memediasi pengaruh kualitas produk X 3 terhadap loyalitas konsumen Y 1 Hipotesis H O : Kepuasan konsumen tidak memediasi pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas konsumen. H a : Kepuasan pembelian memediasi pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas konsumen. 2 Menerima atau menolak hipotesis Hasil pengujian hipotesis mediasi diuraikan sebagai berikut. Hasil estimasi direct effect kualitas produk terhadap loyalitas konsumen adalah sebesar 0,20 dan signifikan pada p = 0,02. Hasil estimasi indirect effect kualitas produk terhadap kepuasan konsumen sebesar 0,48 dan signifikan pada p0,01, kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen sebesar 0,22 dan signifikan pada p=0,01, kualitas produk terhadap loyalitas konsumen sebesar 0,10 dan nilai p = 0,14 menjadi tidak signifikan. Dapat disimpulkan bahwa kualitas produk terhadap kepuasan konsumen, kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen dan kualitas produk terhadap loyalitas konsumen dapat dikatakan memiliki peran mediasi. Maka H a diterima dan H O ditolak artinya kepuasan konsumen berperan sebagai mediator antara kualitas produk terhadap loyalitas konsumen. Hasil estimasi sebelumnya menunjukkan bahwa koefisien direct effect kualitas produk terhadap loyalitas konsumen adalah sebesar 0,20 dan signifikan pada p = 0,02. Hasil estimasi indirect effect kualitas produk terhadap loyalitas konsumen turun menjadi 0,10 namun menjadi tidak signifikan pada p = 0,14 0,05. Hal ini menunjukkan bentuk full mediation atau dengan kata lain kepuasan konsumen memediasi secara penuh pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas konsumen. Hal ini sesuai argumen Baron dan Kenny bahwa mediasi penuh terjadi ketika pengaruh langsung yang signifikan menjadi tidak signifikan setelah mengendalikan pengaruh dari variabel- variabel pemediasi Sholihin dan Ratmoko, 2013:57. b Kepuasan konsumen I 2 memediasi pengaruh keputusan pembelian I 1 terhadap loyalitas konsumen Y 1 Hipotesis H O : Kepuasan konsumen tidak memediasi pengaruh keputusan pembelian terhadap loyalitas konsumen. H a : Kepuasan konsumen memediasi pengaruh keputusan pembelian terhadap loyalitas konsumen. 2 Menerima atau menolak hipotesis Hasil pengujian hipotesis mediasi diuraikan sebagai berikut: Hasil estimasi direct effect keputusan pembelian terhadap loyalitas konsumen adalah sebesar 0,46 dan signifikan pada p0,01. Hasil estimasi indirect effect keputusan pembelian terhadap kepuasan konsumen sebesar 0,33 dan signifikan pada p0,01, kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen sebesar 0,22 dan signifikan pada p = 0,01, keputusan pembelian terhadap loyalitas konsumen sebesar 0,38 dan signifikan pada nilai p0,01. Dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian terhadap loyalitas konsumen, keputusan pembelian terhadap kepuasan konsumen dan kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen signifikan secara keseluruhan. Maka H a diterima dan H O ditolak artinya kepuasan konsumen berperan sebagai mediator antara keputusan pembelian terhadap loyalitas konsumen. Hasil estimasi sebelumnya menunjukkan bahwa koefisien direct effect keputusan pembelian terhadap loyalitas konsumen adalah sebesar 0,46 dan signifikan pada p0,01. Hasil estimasi indirect effect keputusan pembelian terhadap loyalitas konsumen turun menjadi 0,38 namun tetap signifikan pada p0,01. Hal ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menunjukkan bentuk partial mediation atau dengan kata lain kepuasan konsumen memediasi secara parsial pengaruh keputusan pembelian terhadap loyalitas konsumen. Bentuk partial mediation ini menunjukkan bahwa kepuasan konsumen bukan satu-satunya pemediasi hubungan keputusan pembelian terhadap loyalitas konsumen namun terdapat faktor pemediasi lain. 3. Hubungan Antarvariabel Secara Komprehensif Hubungan komprehensif antarvariabel ini diperlukan untuk melihat hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen, variabel independen terhadap variabel mediasi dan variabel mediasi terhadap variabel dependen secara simultan dan menyeluruh. a. Hubungan langsung direct effect Berikut adalah hasil output pengujian model direct effect pengaruh langsung: Gambar V.6 Hasil Pengujian Model Direct Effects Sumber: Data diolah dengan WarpPLS 5.0 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Hasil estimasi path coefficients untuk menguji kekuatan pengaruh langsung antara variabel prediktor terhadap kriterion tanpa peran variabel mediasi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel V.25 Output hasil estimasi direct effect pengaruh langsung Sumber: Hasil output WarpPLS 5.0 yang telah diolah Hasil pengujian direct effect pada gambar V.6 di atas, dapat diketahui bahwa: pertama, iklan berpengaruh langsung terhadap loyalitas konsumen dengan koefisien 0,20 dan nilai p-value 0,02. Kedua, promosi penjualan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen dengan koefisien 0,17 dan nilai p-value 0,04. Ketiga, kualitas produk berpengaruh terhadap loyalitas konsumen dengan koefisien 0,31 dan nilai p-value 0,01. Keempat, harga berpengaruh terhadap loyalitas konsumen dengan koefisien 0,27 dan nilai p-value 0,01. b. Hubungan tidak langsung indirect effect Selanjutnya, mengestimasi model indirect effect pengaruh tidak langsung dengan memasukkan variabel mediasi, kemudian menghubungkan secara simultan antara variabel prediktor terhadap variabel mediasi, variabel mediasi terhadap variabel kriterion, dan variabel prediktor terhadap variabel kriterion. Berikut tampilan gambar model indirect effect: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar V.7 Hasil Pengujian Model Indirect Effects Sumber: Data diolah dengan WarpPLS 5.0 Hasil estimasi path coefficients untuk menguji kekuatan pengaruh langsung antara variabel prediktor terhadap kriterion dengan peran variabel mediasi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel V.26 Output hasil estimasi indirect effect pengaruh tidak langsung Sumber: Hasil output WarpPLS 5.0 yang telah diolah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan hasil pengujian indirect effect gambar V.7 di atas dapat diketahui bahwa: 1 Iklan terhadap loyalitas Hasil estimasi pengaruh tidak langsung indirect effect jalur iklan – keputusan pembelian – kepuasan konsumen – loyalitas konsumen. Pertama, iklan berpengaruh terhadap keputusan pembelian dengan koefisien sebesar 0,18 dan nilai p- value = 0,03. Kedua, iklan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen dengan koefisien sebesar 0,16 dan nilai p-value = 0,05. Ketiga, iklan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen dengan koefisien sebesar 0,17 dan nilai p-value 0,04. Keempat, keputusan pembelian berpengaruh terhadap kepuasan konsumen dengan koefisien sebesar 0,25 dan nilai p-value 0,01. Kelima, kepuasan konsumen berpengaruh terhadap loyalitas konsumen dengan koefisien sebesar 0,21 dan nilai p-value = 0,02. Maka, dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian dan kepuasan konsumen berperan sebagai mediator antara iklan terhadap loyalitas konsumen. Keputusan pembelian dan kepuasan konsumen memediasi partial atau dengan kata lain keputusan pembelian dan kepuasan konsumen memediasi secara parsial pengaruh iklan terhadap loyalitas konsumen. Hal ini didukung pada hasil pengujian langsung antara iklan terhadap loyalitas memiliki koefisien sebesar 0,20 dan signifikan pada nilai p- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI value = 0,02, sementara hasil pengujian tidak langsung dengan memasukkan variabel mediasi keputusan pembelian dan kepuasan konsumen, nilai pengaruh langsung antara iklan terhadap loyalitas konsumen turun dari 0,20 menjadi 0,17 dan signifikan pada nilai p-value = 0,04. 2 Promosi penjualan terhadap loyalitas Hasil estimasi pengaruh tidak langsung indirect effect jalur promosi penjualan – keputusan pembelian – kepuasan konsumen – loyalitas konsumen. Pertama, promosi penjualan tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian dengan koefisien sebesar 0,14 dan nilai p-value = 0,07. Kedua, promosi penjualan tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen dengan koefisien sebesar 0,09 dan nilai p-value = 0,18. Ketiga, promosi penjualan juga tidak berpengaruh terhadap loyalitas konsumen dengan koefisien sebesar 0,15 dan nilai p-value = 0,06. Keempat, keputusan pembelian berpengaruh terhadap kepuasan konsumen dengan koefisien sebesar 0,25 dan nilai p- value 0,01. Kelima, kepuasan konsumen berpengaruh terhadap loyalitas konsumen dengan koefisien sebesar 0,21 dan nilai p- value = 0,02. Maka, dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian dan kepuasan konsumen tidak berperan sebagai mediator antara kualitas produk terhadap loyalitas konsumen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI karena tidak memenuhi syarat mediasi menurut kaidah Baron dan Kenny. 3 Kualitas produk terhadap loyalitas Hasil estimasi pengaruh tidak langsung indirect effect jalur kualitas produk – keputusan pembelian – kepuasan konsumen – loyalitas konsumen. Pertama, kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian dengan koefisien sebesar 0,44 dan nilai p-value 0,01. Kedua, kualitas produk berpengaruh terhadap kepuasan konsumen dengan koefisien sebesar 0,43 dan nilai p-value 0,01. Ketiga, kualitas produk berpengaruh terhadap loyalitas konsumen dengan koefisien sebesar 0,20 dan nilai p-value = 0,02. Keempat, keputusan pembelian berpengaruh terhadap kepuasan konsumen dengan koefisien sebesar 0,25 dan nilai p-value 0,01. Kelima, kepuasan konsumen berpengaruh terhadap loyalitas konsumen dengan koefisien sebesar 0,21 dan nilai p-value = 0,02. Maka, dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian dan kepuasan konsumen berperan sebagai mediator antara kualitas produk terhadap loyalitas konsumen. Keputusan pembelian dan kepuasan konsumen memediasi partial atau dengan kata lain keputusan pembelian dan kepuasan konsumen memediasi secara parsial pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas konsumen. Hal ini didukung pada hasil pengujian langsung antara kualitas produk terhadap loyalitas memiliki koefisien sebesar 0,31 dan signifikan pada nilai p-value 0,01, sementara hasil pengujian tidak langsung dengan memasukkan variabel mediasi keputusan pembelian dan kepuasan konsumen, nilai pengaruh langsung antara iklan terhadap loyalitas konsumen turun dari 0,31 menjadi 0,20 dan signifikan pada nilai p-value = 0,02. 4 Harga terhadap loyalitas Hasil estimasi pengaruh tidak langsung indirect effect jalur harga – keputusan pembelian – kepuasan konsumen – loyalitas konsumen. Pertama, harga tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian dengan koefisien sebesar 0,05 dan nilai p- value = 0,30. Kedua, harga tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen dengan koefisien sebesar 0,05 dan nilai p- value = 0,30. Ketiga, harga berpengaruh terhadap loyalitas konsumen dengan koefisien sebesar 0,25 dan nilai p-value 0,01. Keempat, keputusan pembelian berpengaruh terhadap kepuasan konsumen dengan koefisien sebesar 0,25 dan nilai p- value 0,01. Kelima, kepuasan konsumen berpengaruh terhadap loyalitas konsumen dengan koefisien sebesar 0,21 dan nilai p- value = 0,02. Maka, dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian dan kepuasan konsumen tidak berperan sebagai mediator antara harga terhadap loyalitas konsumen karena tidak memenuhi syarat mediasi menurut kaidah Baron dan Kenny 4. Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan, peneliti menyajikan ringkasan pengujian hipotesis secara keseluruhan melalui tabel berikut: Tabel V.27 Rekapitulasi Hasil Pengujian Hipotesis Keseluruhan No Hipotesis Penelitian Hasil 1 H 1 Terdukung data 2 H 2 Tidak terdukung data 3 H 3 Terdukung data 4 H 4 Tidak terdukung data 5 H 5 Terdukung data 6 H 6 Terdukung data 7 H 7 Terdukung data 8 H 8 a Terdukung data H 8 b Tidak terdukung data H 8 c Terdukung data H 8 d Tidak terdukung data 9 H 9 a Terdukung data H 9 b Terdukung data Sumber : Dibuat oleh peneliti 2017 5. Pembahasan a. Peran mediasi keputusan pembelian dan kepuasan konsumen pada pengaruh iklan terhadap loyalitas konsumen Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa iklan sebuah produk yang menarik dapat menjadi komunikasi pemasaran yang positif karena iklan dinilai dapat membujuk calon konsumen untuk membeli sebuah produk. Selain itu, iklan berperan sebagai media yang dapat menyampaikan informasi kepada konsumen sehingga dapat membentuk pengetahuan, permintaan dan mengunggah kesadaran konsumen akan kehadiran suatu produk. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Kotler 2013:46 yang mengatakan bahwa iklan merupakan bagian dari komunikasi yang terdiri dari pesan-pesan perusahaan yang didesain untuk menstimulasi terjadinya kesadaran, ketertarikan, dan tindakan pembelian oleh konsumen. Oleh karena itu, iklan merupakan salah satu yang tidak bisa diabaikan oleh suatu perusahaan, karena iklan memegang peranan penting dalam penentuan keputusan pembelian konsumen. Hasil penelitian ini sependapat dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sonia Dea Adesta 2015 yang menemukan bahwa iklan merupakan salah satu faktor yang memainkan peranan penting dalam mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian. Minat masyarakat terhadap produk tumbuh karena iklan yang menarik. Semakin menarik iklan sebuah produk, maka semakin mantab keputusan pembelian konsumen terhadap sebuah produk. Selanjutnya penelitian ini menunjukkan bahwa setelah konsumen melakukan pembelian pasca pembelian kartu prabayar Telkomsel, konsumen merasa puas dan memiliki loyalitas terhadap produk tersebut. Keputusan pembelian dan kepuasan konsumen berperan sebagai mediator pada pengaruh iklan terhadap kepuasan konsumen. Artinya iklan mempunyai pengaruh terhadap loyalitas melalui keputusan pembelian dan kepuasan konsumen. b. Peran mediasi keputusan pembelian dan kepuasan konsumen pada pengaruh promosi penjualan terhadap loyalitas. Secara teoritis, promosi penjualan sangat erat kaitannya dengan keputusan pembelian konsumen, artinya dengan adanya promosi penjualan mampu mempengaruhi keputusan pembelian terhadap suatu produk. Tujuan dari promosi penjualan pada dasarnya adalah menarik pelanggan baru, memberi hadiah atau penghargaan kepada pelanggan, meningkatkan pembelian ulang pelanggan, menghindarkan pelanggan pindah ke pesaing, mempopulerkan merek perusahaan, meningkatkan loyalitas pelanggan, dan meningkatkan volume penjualan jangka pendek Somad dan Priansa, 2014:246. Namun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa promosi penjualan yang dilakukan oleh perusahaan Telkomsel tidak berpengaruh positif terhadap ketertarikan konsumen dalam membeli kartu prabayar Telkomsel di Yogyakarta. Hal ini bisa disimpulkan bahwa promosi penjualan bukan menjadi pertimbangan utama para konsumen dalam melakukan pembelian kartu prabayar Telkomsel berarti konsumen lebih melihat atau mempertimbangka manfaaat jangka panjang dalam melakukan pembelian kartu prabayar Telkomsel bukan manfaat jangka pendek. Dalam penelitian ini juga dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian dan kepuasan konsumen tidak berperan sebagai mediator pada pengaruh promosi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI penjualan terhadap loyalitas konsumen. Karena, promosi penjualan tidak berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. c. Peran mediasi keputusan pembelian dan kepuasan konsumen pada pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas konsumen . Kualitas sebuah produk yang tinggi sangat berpengaruh pada tingginya ketertarikan konsumen untuk membeli suatu produk dan sebaliknya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas kartu prabayar Telkomsel menjadi salah satu variabel yang mempengaruhi keputusan pembelian dan kepuasan konsumen terhadap kartu prabayar Telkomsel. Pola perilaku konsumen cenderung lebih sering membeli produk dengan merek yang sudah terkenal karena merasa lebih nyaman dengan hal-hal yang sudah dikenal dengan asumsi bahwa merek terkenal lebih dapat diandalkan dan memiliki kualitas yang tidak diragukan lagi. Dalam hal ini produk kartu prabayar Telkomsel dinilai sudah memenuhi harapan konsumen akan kualitas produknya. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi dan bagus kualitas sebuah produk, maka semakin tinggi pula keinginan konsumen untuk membeli kartu prabayar Telkomsel dan semakin tinggi kualitas sebuah produk, maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan dan loyalitas konsumen. Dalam penelitian ini juga, keputusan pembelian dan kepuasan konsumen berperan sebagai mediator pada pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas konsumen. Artinya, kualitas produk memiliki hubungan langsung terhadap loyalitas konsumen melalui keputusan pembelian dan kepuasan konsumen. d. Peran keputusan pembelian dan kepuasan konsumen pada pengaruh harga terhadap loyalitas konsumen. Pada umumnya tinggi rendahnya harga selalu menjadi perhatian utama para konsumen saat mereka mencari sebuah produk. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa harga tidak berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi harga sebuah produk, tidak semakin mantab atau tidak mantab keputusan pembelian. Dalam penelitian ini juga dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian dan kepuasan konsumen tidak berperan sebagai mediator pada pengaruh harga terhadap loyalitas konsumen. Karena harga tidak berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian dan kepuasan konsumen, dimana keputusan pembelian dan kepuasan konsumen merupakan penghubung antara iklan terhadap loyalitas konsumen. e. Loyalitas konsumen dipengaruhi oleh kualitas produk melalui kepuasan konsumen. Pasca pembelian suatu produk konsumen akan merasakan kepuasan atau ketidakpuasan terhadap suatu barang yang mereka pakai. Jika produk yang mereka beli sesuai dengan ekspektasi maka mereka akan merasakan kepuasan, tetapi jika produk yang mereka beli tidak sesuai dengan yang mereka ekspektasikan maka konsumen akan merasakan kekecewaan atau ketidakpuasan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingginya kualitas produk kartu prabayar Telkomsel berpengaruh positif pada tingkat kepuasan konsumen. Dalam penelitian ini kepuasan konsumen berperan sebagai mediator antara kualitas produk terhadap loyalitas konsumen. Semakin tinggi kualitas produk maka tingkat kepuasan konsumen pada produk tersebut juga semakin tinggi. Kunci utama dari pembelian terletak pada kepuasan konsumen. Konsumen yang merasa puas atas pemakaian produk kartu prabayar Telkomsel akan dengan sendirinya konsumen tersebut juga menjadi loyal terhadap produk Telkomsel. Artinya mereka akan tetap setia menggunakan kartu prabayar Telkomsel dan merekomendasikan kartu prabayar Telkomsel ke pihak lain. f. Loyalitas konsumen dipengaruhi oleh keputusan pembelian melalui kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen merupakan sebuah konsep penting yang dipertimbangkan ketika mengembangkan program loyalitas konsumen. Kepuasan konsumen adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi loyalitas konsumen. Dalam penelitian ini membuktikan bahwa, kepuasan konsumen berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen. Ketika konsumen merasakan kepuasan terhadap kartu prabayar maka konsumen juga akan semakin loyal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI terhadap kartu prabayar Telkomsel. Semakin tinggi kepuasan konsumen terhadap sebuah produk, semakin tinggi pula loyalitas konsumen terhadap produk tersebut. Dari pembahasan di atas, maka ditemukan hasil yang intinya bahwa loyalitas konsumen dipengaruhi oleh iklan dan kualitas produk melalui dua variabel mediasi yaitu keputusan pembelian yang selanjutnya ke kepuasan konsumen. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171

BAB VI PENUTUP

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Citra Merek Dan Keputusan Pembelian Kosmetik Wardah di Medan

50 398 112

Analisis Pengaruh Iklan Televisi, Harga, Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian serta dampaknya pada Loyalitas Pelanggan Merek Mie Sedap (Studi Kasus pada Masyarakat di Wilayah Kec. Cinangka Depok)

0 6 228

Pengaruh Kualitas Produk Dan Promosi Penjualan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk T-Shirt Linecoltd Clothing Bandung

1 26 109

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, CITRA MEREK, KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN.

1 7 18

pengaruh harga, kualitas produk dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas konsumen melalui kepuasan konsumen pada PO nugroho.

0 2 19

ANALISIS PENGARUH HARGA, K UALITAS PRODUK DAN IKLAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Iklan Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen Pada Pasar Modern (Studi Kasus Carrefour Solo Baru)

0 3 18

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Konsumen Dalam Pembelian Roti Ganeca Terhadap Loyalitas Konsumen Di Wirosari.

0 2 12

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KONSUMEN Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Pada Konsumen Produk Oriflame Studi Kasus pada Konsumen Pengguna Pro

0 2 14

PENGARUH HARGA, IKLAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PENGARUH HARGA, IKLAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PRODUK PT. DJARUM INDONESIA (Studi Pada Konsumen Produk PT. Djarum Indonesia di Kota Surakarta).

0 1 16

PERAN MINAT PEMBELIAN KONSUMEN SEBAGAI MEDIASI KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PERUSAHAAN KUE

0 0 11