BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1. Karakteristik Perkembangan Anak SD Kelas Rendah
Setiap manusia mengalami perkembangan. Perkembangan manusia terjadi sejak manusia masih ada di dalam kandungan dan kemudian
berlanjut hingga dewasa. Perkembangan manusia terutama perkembangan pada anak mengacu pada proses di mana seorang anak tumbuh dan
mengalami berbagai perubahan sepanjang hidupnya Meggit, 2013: 1. Perkembangan tersebut ditentukan secara genetik, serta dipengaruhi dan
dimodifikasi oleh berbagai faktor lingkungan seperti nutrisi, kondisi hidup dan segala hal yang dialami pada setiap tahap kehidupan.
Yusuf 2010: 101 −136 memaparkan berbagai macam aspek
dalam perkembangan, yakni 1 perkembangan fisik, 2 perkembangan inteligensi, 3 perkembangan emosi, 4 perkembangan bahasa, 5
perkembangan sosial, 6 perkembangan kepribadian, 7 perkembangan moral, serta 8 perkembangan kesadaran beragama. Setiap aspek
perkembangan ini saling berhubungan dan juga saling memengaruhi satu sama lain. Seperti yang diungkapkan oleh Meggitt Meggit, 2013: 3
bahwa ketika salah satu aspek saja terabaikan anak akan mengalami kesulitan dalam mencapai potensi dirinya secara penuh dan maksimal.
Selama masa perkembangannya, setiap anak akan mengalami perkembangan koginitif secara bertahap. Seorang ahli psikologi, Jean
piaget 1896-1980 membagi perkembangan kognitif anak menjadi empat tahap Dahlan, 2010. Keempat tahap tersebut yaitu tahap sensorimotor 0-
2 tahun, tahap praoperasional 2-6 tahun, tahap operasi konkret 6-11 tahun dan tahap operasi formal 11 tahun-dewasa.
1. Tahap Sensorimotor 0-2 tahun
Tahap ini menekankan bahwa pengetahuan anak diperoleh melalui interaksi fisik, baik dengan orang atau objek benda. Skema-skemanya
baru berbentuk refleks-refleks sederhana, seperti menggenggam atau mengisap.
2. Tahap Praoperasional 2-6 tahun
Pada tahap ini, anak mulai menggunakan simbol-simbol untuk mempresentasi dunia lingkungan secara kognitif. Simbol-simbol itu
seperti kata-kata dan bilangan yang dapat menggantikan objek, peristiwa dan kegiatan tingkah laku yang tampak.
3. Tahap Operasional Konkret 6-11 tahun
Tahap ini menunjukkan bahwa anak sudah dapat membentuk operasi- operasi mental atas pengetahuan yang mereka miliki. Mereka dapat
menambah, mengurangi dan mengubah. Operasi ini memungkinkannya untuk dapat memecahkan masalah secara logis.
4. Tahap Operasional Formal 11 tahun-dewasa
Tahap ini merupakan periode operasi mental tingkat tinggi. Setiap anak sudah dapat berhubungan dengan peristiwa-peristiwa hipotesis atau
abstrak, tidak hanya dengan objek-objek konkret. Remaja sudah dapat
berpikir abstrak dan memecahkan masalah melalui pengujian semua alternatif yang ada.
Berdasarkan tahap-tahap perkembangan yang dikemukakan oleh tokoh tersebut, perkembangan anak usia Sekolah Dasar kelas rendah
umumnya berusia 7-9 tahun berada pada tahap operasional konkret dan masuk pada periode belajar yang mendalam. Rentang usia ini mencakup
siswa kelas I-III Sekolah Dasar yang juga berada pada tahap dan periode tersebut. Oleh sebab itu, siswa kelas I-III SD sudah mampu belajar secara
mendalam mengenai materi yang diberikan. Pengetahuan baru akan diperoleh siswa dengan mempelajari berbagai kemampuan berpikirnya
dengan kegiatan pembelajaran yang membuat siswa terampil melalui penggunaan metode pembelajaran yang inovatif untuk mendorong siswa
berpikir secara logis, terarah, dan teratur sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang baik.
2.1.2 Perkembangan Bahasa Anak SD Kelas Rendah