Jenis Penelitian Prosedur Pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan, yang biasanya lebih dikenal sebagai penelitian RD Research and Development.Research and Development adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan Sukmadinata, 2011:164. Penelitian Research and Development R D memiliki 10 langkah pengembangan yang dikemukakan oleh Borg and Gall, yaitu penelitian dan pengumpulan data, perencanaan, pengembangan draft produk, uji coba lapangan awal, merevisi hasil uji coba, uji lapangan, penyempurnaan produk hasil uji coba lapangan, uji pelaksanaan lapangan, penyempurnaan produk akhir, diseminasi dan implementasi Sukmadinata, 2011:170. Penelitian ini mengembangkan buku suplemen yang di dalamnya terdapat kumpulan lembar kerja siswa LKS tentang membaca menulis permulaan siswa kelas bawah. Produk yang akan dihasilkan terdiri dari beberapa komponen yaitu kata pengantar, kemampuan yang akan dicapai, indikator, petunjuk umum, kegiatan belajar siswa review dan refleksi.

3.2 Prosedur Pengembangan

Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan yang menghasilkan desain produk hasil uji coba terbatas berupa bahan ajar. Peneliti mengembangkan produk ini dengan memodifikasi model pengembangan Borg Gall Sugiyono, 2010 dan model pengembangan Dick Carey Setyosari, 2013: 230. Tahap penelitian Borg Gall berawal dari adanya suatu masalah di bidang pendidikan. Potensi atau masalah yang terjadi ditunjukkan dengan data-data empirik yang diperoleh berdasarkan penelitian orang lain atauberdasarkan dokumentasi laporan kegiatan yang terkini. Data tersebut dikumpulkan sebagai bahan perencanaan untuk mengatasi masalah yang ada. Dalam hal ini, produk yang akan dihasilkan lalu didesain dalam wujud gambar atau bagan sebagai pegangan pembuatan dan penilaian. Desain produk ini divalidasi atau dinilai untuk mengetahui kelemahan dan kekuatannya berdasarkan pemikiran rasional oleh para ahli atau ahli di bidangnya Sugiyono, 2010: 414. Desain produk yang dibuat berupa buku suplemen, yang kemudian diujicobakan secara terbatas untuk divalidasi atau dinilai. Bila hasil penilaian menunjukkan bahwa produk atau buku suplemen itu perlu diperbaiki atau direvisi lebih lanjut, maka harus dilakukan penyempuranaan. Selanjutnya, produk atau buku suplemen dapat diuji coba pemakaiannya dan diproduksi secara massal bila telah melalui beberapa kali pengujian. Berikut ini gambaran alur penelitian R and D menurut Borg Gall dalam Sugiyono 2010: 409. Gambar 3.1. Model Pengembangan Borg Gall Menurut Dick and Carey Setyosari, 2013: , penelitian R and D terdiri dari 10 langkah yaitu 1 analisis kebutuhan dan tujuan, 2 analisis pembelajar dan konteks, 3 merumuskan tujuan performansi, 4 mengembangkan instrumen, 5 mengembangkan strategi pembelajaran, 6 mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran, 7 merancang dan melakukan evaluasi formatif, 8 melakukan revisi, 9 evaluasi sumatif, dan 10 pengembangan media pembelajaran. Penelitian R and D yang dilakukan adalah pengembangan buku suplemen keterampilan membaca menulis untuk siswa kelas 1 semester genap. Langkah pengembangan buku suplemen ini mengadopsi dan memodifikasi model pengembangan Borg Gall dan model pengembangan Dick Carey. Penelitian ini dibatasi sampai pada uji coba lapangan terbatas dan menghasilkan bahan ajar berupa buku suplemen keterampilan membaca menulis untuk siswa kelas 1 semester genap. Langkah penelitian ini terdiri dari 7 tahapan yang meliputi 1 analisis masalah, 2 perencanaan produk, 3 pengembangan produk, 4 validasi produk, 5 revisi produk hasil validasi, 6 uji coba produk terbatas, dan 7 revisi produk hasil uji coba terbatas. Bagan model pengembangan dapat dilihat pada bagan 3.2. Gambar 3.2 Pengembangan yang sudah Dimodifikasi Tahap I penelitian ini dimulai dengan menganalisis masalah yang muncul dan mengumpulkan informasi serta menganalisis kebutuhan yang diperlukan oleh guru maupun siswa. Pada tahap ini, peneliti melakukan pre-test untuk mendapatkan data yang akurat mengenai masalah yang dialami oleh siswa. Hasil pre-test menunjukkan bahwa permasalahan yang dialami oleh siswa perlu diteliti dan ditindak lanjuti sebagai bahan untuk mengembangkan produk yang sesuai dengan permasalahan yang dialami oleh siswa. Tahap II ini yaitu perencanaan produk yang meliputi pengkajian standar kompetensi dan kompetensi dasar Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP untuk aspek membaca menulis permulaan untuk siswa kelas 1 semester genap. Selanjutnya, peneliti merumuskan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang baru hasil modifikasi dari kedua kurikulum tersebut dan kemudian merumuskan indikator ketercapaian. Tahap berikutnya yaitu mengkaji materi dan kemudian merancang sistematika serta desain bahan ajar. Tahap III adalah pengembangan produk berdasarkan kajian materi, sistematika dan desain yang telah dirancang untuk menyusun bahan ajar. Tahap IV yakni validasi produk. Produk yang dikembangkan kemudian divalidasi oleh pakar Bahasa Indonesia dan guru Bahasa Indonesia SD. Hasil validasi pakar dan guru digunakan sebagai bahan revisi untuk uji coba secara terbatas di lapangan pada tahap V. Tahap VI, produk diujicobakan secara terbatas kepada sekelompok kecil siswa. Selanjutnya, siswa mengisi kuesioner uji coba produk sesudah siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan buku suplemen untuk mengetahui kualitas buku suplemen. Setelah uji coba selesai, hasil dari uji coba dan kuesioner yang telah diisi oleh siswa dikaji kembali dan kemudian digunakan sebagai bahan untuk revisi produk akhir pada tahap ketujuh. Pengembangan hanya dilakukan sampai ke tahap ketujuh karena terbatasnya waktu peneliti.

3.3 Uji Coba Terbatas