melawan bakteri penyebab infeksi sehingga kejadian infeksi setelah operasi dapat dihindari.
Tabel VIII.
Distribusi dosis pemberian antibiotika profilakis di RS Baptis Batu Jawa Timur tahun 2011
No Antibiotika
Profilaksis Dosis
Pemberian Jumlah
Kasus n=38
1
Seftriakson 1 gram
9 24
2 gram 15
40
2
Sefotaksim 1 gram
7 18
2 gram 7
18
5. Lama pemberian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua antibiotika profilaksis dihentikan pemberiannya 24 jam setelah operasi pada pasien operasi apendisitis
akut. Antibiotika profilaksis yang diberikan lebih dari 24 jam tidak memberikan perlindungan tambahan dari risiko terjadinya infeksi dibandingkan dengan yang
dihentikan pemberiannya 24 jam setelah operasi Ward, et al., 2009 dan Dellinger, et al., 1994
. Keduanya mempunyai efikasi yang relatif sama, sehingga pemberian antibiotika profilaksis tidak lebih dari 24 jam setelah operasi sudah
memadai untuk mencegah infeksi dan juga tidak menambah besarnya biaya yang harus dikeluarkan oleh pasien akibat penggunaan obat selama di rumah sakit
James, et al., 2008 dan Kanji, et al., 2008.
Tabel IX
.
Distribusi jumlah antibiotika profilaksis pada lama pemberian 24 jam dan lebih dari 24 jam di RS Baptis Batu Jawa Timur
tahun 2011
No Antibiotik
Profilaksis Jumlah Kasus Berdasarkan Lama
Pemberian
24 jam
24 jam
1
Seftriakson 24
2 Sefotaksim
14
TOTAL n=38
38 100
D. Kesesuaian Pemilihan dan Penggunaan Antibiotika Profilaksis
Pada penelitian ini peneliti memperoleh informasi bahwa RS Baptis Batu Jawa Timur belum memiliki Standar Pelayanan Medik yang mengatur tentang
antibiotika profilaksis pada pasien apendisitis akut yang menjalani operasi. Berdasarkan informasi yang didapat dari sekretaris komite medik dan apoteker
yang bertugas di RS Baptis Batu Jawa Timur pemberian antibiotika profilaksis didasarkan pada kebijakan dokter sebelum operasi dilakukan. Oleh karena itu data
yang telah diperoleh hanya dapat dievaluasi berdasarkan pedoman umum, yaitu WHO Guidelines for Safe Surgery
WHO, 2009,Antimicrobial Prophylaxis in Surgery
Kanji, et al., 2008, dan ASHP Therapeutic Guidelines ASHP, 2013.
1. Jenis antibiotika
Hasil penelitian menunjukkan seluruh jenis antibiotika profilaksis kurang sesuai dengan pedoman umum WHO, 2009, Kanji, et al., 2008, dan ASHP,
2013 . Pedoman umum merekomendasikan penggunaan antibiotika sefalosporin
generasi kedua sefositin dan sefotetan, kombinasi gentamisin dengan metronidasol, sefotaksim sefalosporin generasi III dengan metronidasol, atau
kombinasi ampisilin dengan metronidasol sebagai profilaksis pada pasien operasi