3. Antibiotika profilaksis yang dimaksud yaitu antibiotika yang digunakan sebelum maupun sesudah operasi apendisitis akut yang bertujuan untuk
mencegah infeksi setelah operasi. 4. Catatan rekam medik adalah catatan pengobatan dan perawatan pasien yang
memuat data nomor rekam medik, usia, jenis kelamin, diagnosis sebelum dan sesudah operasi, tanggal operasi, jam operasi, jenis tindakan operasi, data
laboratorium, instruksi dokter, catatan keperawatan, catatan penggunaan obat, lama keperawatan, riwayat pengobatan yang diterima, dan pemeriksaan fisik
pasien seperti tekanan darah, nadi, dan suhu badan. 5. Pedoman wawancara adalah susunan garis-garis besar pertanyaan yang
digunakan sebagai alat bantu untuk melakukan wawancara mendalam. 6. Jenis antibiotika profilaksis yang dimaksud yaitu macam antibiotika yang
digunakan sebagai profilaksis. 7. Waktu pemberian adalah berapa jam pemberian antibiotika profilaksis
sebelum operasi yang bertujuan untuk mencegah infeksi. 8. Cara pemberian adalah intravena atau per oral.
9. Lama pemberian yaitu jumlah hari dimana pasien mendapatkan antibiotika profilaksis.
10. Lama perawatan pasien yaitu jumlah hari yang dihitung mulai dari pasien masuk ke rumah sakit sampai dengan keluar atau pulang dari rumah sakit.
C. Subyek Penelitian
Pengambilan subyek uji didasarkan pada kriteria inklusi yaitu pasien yang menjalani operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu Jawa Timur tahun 2011 dan
menggunakan antibiotika profilaksis serta memiliki penyakit penyerta lainnya. Kriteria eksklusinya adalah operasi apendisitis akut yang dilakukan bersama
dengan prosedur operasi lainnya.
D. Bahan Penelitian
Bahan penelitian yang digunakan adalah lembar rekam medis pasien yang menjalani operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu Jawa Timur tahun 2011.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah: 1. Lembar kerja untuk pengumpulan data.
2. Pedoman wawancara dengan Dokter Bedah di RS Baptis Batu Jawa Timur. 3. Pedoman wawancara dengan Kepala Instalasi Farmasi di RS Baptis Batu Jawa
Timur. 4. Pedoman wawancara dengan Perawat Kamar Bedah di RS Baptis Batu Jawa
Timur.
F. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Baptis Batu, Jalan Raya Tlekung no 1 Batu, Jawa Timur.
G. Tata Cara Penelitian
Penelitian ini meliputi 3 tahap yaitu tahap persiapan, tahap pengambilan data, dan tahap penyelesaian data.
1. Tahap persiapan
Tahap persiapan dimulai dengan pembuatan proposal yang berisi semua informasi mengenai penggunaan antibiotika profilaksis pada pasien yang
menjalani operasi apendisitis dan surat ijin untuk melakukan penelitian di RS Baptis Batu Jawa Timur.
2. Tahap pengambilan data
Pada tahap pengambilan data ini diawali dengan penelusuran jumlah subyek penelitian dari rekam medis. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui
jumlah subyek, nomor rekam medis, tanggal operasi, nama dokter, dan jenis kelamin pasien. Setelah diketahui jumlah subyek maka dilakukan pencatatan data
rekam medis pada lembar pencatatan yang berisi nomor rekam medis, usia, jenis kelamin, keluhan, riwayat penyakit, data laboratorium, diagnosis sebelum dan
setelah operasi, tanggal pasien opname, tanggal pasien menjalani operasi, jam operasi, jenis antibiotika profilaksis yang digunakan, waktu, cara pemberian, dosis
pemberian, lama pemberian, tanggal pasien keluar dari rumah sakit,
3. Tahap penyelesaian data
Pada tahap penyelesaian data ini data yang telah diperoleh dibagi dalam beberapa kelompok berdasarkan karakteristik demografi pasien usia, jenis
kelamin, keluhan, lama keluhan, dan lama perawatan pasien, pola penggunaan antibiotika profilaksis jenis antibiotika, waktu, cara, dosis, dan lama pemberian,
serta kesesuaian pemilihan dan penggunaan antibiotika profilaksi dengan standar yang ada.
H. Tata Cara Analisis Hasil
Data yang telah diperoleh dievaluasi menggunakan pedoman umum, yaitu WHO Guidelines for Safe Surgery
WHO, 2009, Antimicrobial Prophylaxis in Surgery
Kanji, et al., 2008, dan ASHP Therapeutic Guidelines ASHP, 2013. Kemudian data disajikan dalam bentuk tabel dan atau diagram.
Tata cara analisis sebagai berikut:
1. Jumlah pasien operasi apendisitis akut
Data jumlah pasien operasi apendisitis akut dianalisis dengan cara menghitung jumlah pasien operasi apendisitis akut selama tahun 2011, lalu dari
data tersebut dihitung jumlah pasien yang menerima dan yang tidak menerima antibiotika profilaksis.
2. Karakteristik demografi pasien
Analisis data karakteristik demografi pasien dilakukan berdasarkan usia, jenis kelamin, keluhan, lama keluhan, dan lama perawatan pasien.
a. Distribusi pasien pada tiap kelompok usia. Kelompok usia pasien dibagi secara rasional menjadi 7 kelompok dengan menggunakan rumus Struges
Budiarto, 2001, yaitu: kelompok I 8-16 tahun, II 17-25 tahun, III 26-34 tahun, IV 35-43 tahun, V 44-52 tahun, VI 53-61 tahun, dan VII 62-70
tahun. Persentase masing-masing kelompok umur dihitung dengan cara menghitung jumlah pasien tiap kelompok dibagi dengan jumlah total pasien dan
dikalikan dengan 100. b. Distribusi pasien pada tiap jenis kelamin. Jenis kelamin pasien terdiri
dari laki-laki dan perempuan. Persentase masing-masing jenis kelamin dihitung