2008. Oleh karena itu, pemberian antibiotika profilaksis sebaiknya dihentikan 24 jam setelah operasi karena tidak memberikan manfaat lebih dalam mencegah
infeksi setelah operasi dan dapat menimbulkan risiko yang merugikan bagi pasien.\
Tabel XIV
. Distribusi jumlah kasus menurut dosis pemberian antibiotika profilaksis yang sesuai dan tidak sesuai pedoman umum WHO, 2009; Kanji, et al.,
2008; dan ASHP, 2013 di RS Baptis Batu Jawa Timur tahun 2011
No Antibiotik
Profilaksis Jumlah Kasus Berdasarkan
Lama Pemberian Pedoman Umum WHO,
2009; Kanji, et al., 2008; dan ASHP, 2013
24 jam
24 jam 1
Seftriakson 24
Sesuai 2
Sefotaksim 14
Sesuai
E. Faktor-faktor yang Mendasari Pemilihan Antibiotika Profilaksis
Pada penelitian ini seluruh pasien operasi apendisitis akut menerima antibiotika sebagai profilaksis. Pasien yang menjalani operasi apendisitis akut
harus menerima antibiotika profilaksis karena pada saluran pencernaan sendiri sudah terdapat sejumlah besar bakteri yang berpotensi menyebabkan infeksi
setelah operasi. Selain itu, operasi yang dilakukan pada RS Baptis Batu Jawa Timur merupakan jenis operasi bersih terkontaminasi. Hal ini sesuai dengan hasil
wawancara dengan seorang Dokter Bedah, Kepala Instalasi Farmasi, dan Wakil Kepala Kamar Bedah yang mempunyai pendapat sama terkait dengan pemberian
antibiotika profilaksis pada pasien yang menjalani operasi apendisitis akut.
“Saya selalu memberikan antibiotik profilaksis pada operasi apendisitis akut karena
operasi ini termasuk dalam operasi bersih terkontaminasi dan untuk mencegah terjadinya infeksi serta mengurangi angka kejadian infeksi”.
Dokter bedah, Kepala Instalasi Farmasi, dan Wakil Kepala Kamar bedah
Berdasarkan hasil penelitian, biasanya dokter memberikan seftriakson terlihat dari hasil seftriakson yang digunakan terdapat 24 kasus atau 63 n=38.
Pertimbangan dokter bedah memilih seftriakson sebagai antibiotika profilaksis adalah berdasarkan keamanan dari antibiotika tersebut. Alasan
pemilihan antibiotika profilaksis ini terungkap dalam hasil wawancara sebagai berikut:
“Jarang terjadi silang alergi pada seftriakson bila dosisnya sesuai yaitu 1 sampai 2 gram selain itu juga karena disini kebanyakan pasien dengan
askes sosial sehingga ada pertimbangan biaya dalam pemilihan. Sejauh ini tidak terjadi apa –apa dengan pasien-pasien saya”
Dokter bedah
Pemilihan Seftriakson pada pasien apendisitis akut dikarenakan Seftriakson mempunyai waktu paruh eliminasi yang lebih panjang dibandingkan
antibiotika jenis lain, yaitu 5-9 jam Lacy, et al., 2002. Waktu paruh eliminasi yang panjang ini menjadi salah satu pertimbangan seftriakson lebih dipilih sebagai
antibiotika profilaksis pada pasien yang menjalani operasi apendisitis akut di RS “Biasanya dokter memilih antibiotika yang waktu paruhnya panjang
untuk menghindari terjadinya infeksi, kalau sampai terjadi infeksi kan membuat dokter bekerja dua kali mbak”
Kepala Instalasi Farmasi