Tes Tertulis Metode Wawancara
                                                                                rentang  skor  untuk  menilai  validasi  kisi-kisi  soal  yang  dibuat peneliti :
Tabel 3.2 Rentang skor No  Bobot
Skor terbobot 1
Keseluruhan  instrumen  sudah  layak digunakan
80 – 100
2 Kesuluruhan  instrumen  sudah  layak
digunakan dengan revisi 50
– 70 3
Kesuluruhan instrumen
kurang layak digunakan
20 – 40
Dari  penilaian  dua  dosen  validator  dengan  nilai jumlah  87  dan  rata-rata  6,21  dengan  menggunakan  pedoman
jumlah  rentang  skor  di  atas,  menunjukkan  kesuluruhan instrumen  sudah  layak  digunakan  untuk  penelitian.  Karena
jumlah menunjukkan lebih dari 80 untuk nilai skor bobot. Dari hasil validasi peneliti akan memperbaiki beberapa soal dengan
menambah  gambar,  bahasa  atau  kata-kata  dalam  soal  untuk diperbaiki.  Kemudian  mengganti  beberapa  soal  yang  sulit
dipahami  oleh  siswa.  Di  bawah  ini  adalah  tabel  kisi-kisi  soal tes yang sudah divalidasi dua dosen pendidikan Matematika.
Tabel 3.3 Kisi-kisi soal tes Standar
Kompetensi Kompetensi
Dasar Indikator
Nomor Soal
7.Menyeles aikan
7.1 Menyajikan data ke dalam
7.1.1 Menyajikan data dengan
1,6,8,1
masalah yang
berkaitan dengan data
bentuk tabel diagram
gambar,frekuens i,garis, batang
dan lingkaran menggunakan
diagram frekuensi, batang,
lingkaran, dan garis dengan
benar
7.Menyeles aikan
masalah yang
berkaitan dengan data
7.2 Menentukan hitung dan
modus sekumpulan data
7.2.1 Menentukan median, modus
dan mean dengan benar
2,3,4,5, 7,9
Selanjutnya  soal  yang  sudah  direvisi  oleh  peneliti kemudian  diujikan  ke  subjek  yang  lain  sebelum  digunakan
untuk penelitian. Subjek yang lain yang dimaksud adalah siswa kelas  V1  SD  Negeri  Triharjo  Sleman.  Peneliti  menggunakan
metode  yang  relevan,  penelitian  akan  terhindar  dari  cara  kerja yang spekulatif dan bersifat  trial and error. Metode  yang tepat
akan meningkatkan
objektifitas hasil
penelitian dan
memungkinkan  penemuan  kebenaran  yang  memiliki  tingkat ketepatan validitas dan tingkat kepercayaan reliabilitas yang
tinggi.  Suatu  metode juga tidak bisa digunakan untuk  meneliti semua  maslah,  karena  itu  peneliti  harus  mampu  memilih  dan
menggunakan  metode    yang  dapat  mengungkapkan  masalah yang  dihadapinya  secara  tuntas  Nawawi  dan  Martini,  1996:
71,  maka  untuk  mengetahui  kelayakan  soal  peneliti
menghitung  menggunakan  validitas  dan  reliabilitas.  Menurut