48
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran
1. Variabel Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Diklat Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan diklat adalah proses
kegiatan belajar peserta diklat sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, untuk mencapai penguasaan kompetensi.
Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabel pelaksanaan pendidikan dan pelatihan diklat:
No. Dimensi Indikator
Pertanyaan No.
1. Pembelajaran di
sekolah a.
Pembelajaran program normatif, adaptif, dan produktif.
b. Penguasaan dasar-dasar keahlian.
c. Wawasan dunia kerja.
d. Pelaksanaan program di SMK menjadi
tanggung jawab kepala sekolah dengan koordinasi komite sekolah.
e. Pembinaan dan pelatihan berwirausaha.
f. Penerapan teori kewirausahaan.
g. Pengaturan pembelajaran secara rasional,
selaras, dan seimbang. h.
Pembukaan kelas berwirausaha sesuai minat siswa dan potensi pasar.
1, 2, 3 4
5, 6 7, 8
9 10
11 12
2. Pembelajaran di
industri a.
Pelatihan siswa. b.
Penjaringan dan pembekalan siswa. c.
Kesepakatan program pelatihan. d.
Aktualisasi antara teori dengan keadaan yang sesungguhnya.
e. Jangka waktu pelatihan.
f. Progress report dan fasilitas kerja saat
pelatihan. g.
Penyiapan komponensarana pelatihan. 13
14, 15 16, 17
18, 19
20, 21 22, 23, 24
25
Pengukuran variabel pelaksanaan pendidikan dan pelatihan Diklat didasarkan pada indikator-indikatornya. Masing-masing indikator
dijabarkan dalam bentuk pernyataan positif yang dinyatakan dalam empat skala sikap, yaitu sangat setuju SS = 4, setuju S = 3, tidak setuju TS =
2, dan sangat tidak setuju STS = 1. Bentuk pernyataan negatif yang dinyatakan dalam empat skala sikap, yaitu sangat setuju SS = 1, setuju
S = 2, tidak setuju TS = 3, dan sangat tidak setuju STS = 4. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
2. Variabel Kecerdasan Emosional Berwirausaha Kecerdasan emosional berwirausaha adalah kemampuan
mengenali, mengekspresikan, dan mengendalikan emosi dalam menerapkan kreatifitas dan inovasi baik bagi dirinya sendiri maupun orang
lain. Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabel kecerdasan emosional
berwirausaha:
No. Dimensi Indikator
Pertanyaan No.
1. Self Awareness
a. Mengenali emosi sendiri
b. Mengetahui kekuatan
c. Mengetahui keterbatasan diri
d. Keyakinan akan kemampuan sendiri
1 2
3 4
2. Self Regulation
a. Menahan emosi dan dorongan negatif
b. Menjunjung norma kejujuran dan integritas
c. Bertanggung jawab atas kinerja pribadi
d. Luwes terhadap perubahan
e. Terbuka terhadap ide-ide serta
informasi baru 5
6 7
8 9
3. Motivation
a. Dorongan untuk menjadi lebih baik
b. Menyesuaikan dengan sasaran kelompok
atau organisasi c.
Kesiapan untuk memanfaatkan kesempatan d.
Kegigihan dalam memperjuangkan kegagalan dan hambatan
10 11
12 13
4. Emphaty
a. Memahami yang lainnya
b. Memotivasi orang lain
c. Pelayanan
d. Menciptakan kesempatan-kesempatan
melalui pergaulan dengan berbagai macam orang
e. Membaca hubungan antara keadaan emosi
dan kekuatan hubungan suatu kelompok 14
15 16
17
18 5.
Social Skill a.
Kemampuan persuasi b.
Mendengar dengan terbuka dan memberi pesan yang jelas
c. Kemampuan menyelesaikan pendapat
d. Semangat leadership
e. Kolaborasi dan kooperasi
f. Membangun tim
19 20
21 22
23 24
Pengukuran variabel kecerdasan emosional berwirausaha didasarkan pada indikator-indikatornya. Masing-masing indikator
dijabarkan dalam bentuk pernyataan positif yang dinyatakan dalam empat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
skala sikap, yaitu sangat setuju SS = 4; setuju S = 3; tidak setuju TS = 2; dan sangat tidak setuju STS = 1. Bentuk pernyataan negatif yang
dinyatakan dalam empat skala sikap, yaitu sangat setuju SS = 1, setuju S = 2, tidak setuju TS = 3, dan sangat tidak setuju STS = 4.
3. Variabel Kultur Keluarga Kultur keluarga adalah kebiasaan-kebiasaan keluarga akan menjadi
pola pikir tersendiri yang digunakan sebagai dasar seseorang bertindak dan mengambil keputusan.
Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabel kultur keluarga:
No. Dimensi Indikator
Pertanyaan No.
1. Power Distance
a. Ketaatan kepada norma keluarga
b. Menghormati orang tua dan yang lebih tua
sebagai dasar kebaikan c.
Otoritas orang tua berpengaruh terus menerus sepanjang hidup
d. Ketergantungan
1 2
3 4
2. Collectivism vs
Individualism a.
Demokratis dalam keluarga b.
Kesetiaan kepada kelompok adalah sumber daya bersama
c. Mampu mengelola keuangan
d. Tidak wajib mengikuti perayaanpesta
keluarga e.
Keluarga menjadi tempat bersatunya anggota keluarga
f. Merasa bersalah jika melanggar peraturan
5 6
7 8
9 10, 11
3. Femininity vs
Masculinity a.
Relasi anak dan orang tua ada jarak b.
Perbedaan peran orang tua c.
Peran wanita yang lebih rendah dari pria d.
Belajar bersama menjadi rendah hati 12
13 14
15
4. Uncertainty
Avoidance a.
Toleransi terhadap situasi yang tidak pasti dan mempunyai inisiatif
b. Keluarga menjadi tempat belajar
c. Memiliki aturan
16 17
18
Pengukuran variabel kultur keluarga didasarkan pada indikator- indikatornya. Masing-masing indikator dijabarkan dalam bentuk
pernyataan positif yang dinyatakan dalam empat skala sikap, yaitu sangat setuju SS = 4; setuju S = 3; tidak setuju TS = 2; dan sangat tidak