86
C. Pengujian Hipotesis
1. Pengaruh Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan terhadap Kecerdasan Emosional Berwirausaha ditinjau dari Kultur Keluarga
a. Rumusan Hipotesis Ho
: Tidak ada pengaruh positif pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional berwirausaha
ditinjau dari kultur keluarga. Ha
: Ada pengaruh positif pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari
kultur keluarga. b. Penarikan Kesimpulan
Hasil pengujian hipotesis I, diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut lihat lampiran 5 hal. 177 :
Y = 92,476 – 0,324X
1
– 0,937X + 0,013 X
1
X
2 2
Keterangan : Y
= Kecerdasan emosional berwirausaha X
1
= Variabel pelaksanaan pendidikan dan pelatihan X
= Variabel kultur keluarga
2
X
1
X = Nilai interaksi antara variabel pelaksanaan diklat dengan
variabel kultur keluarga
2
Hasil pengujian regresi ini menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi
β
3
dari interaksi variabel pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dengan variabel kultur keluarga terhadap kecerdasan
emosional berwirausaha adalah 0,013. Nilai tersebut menunjukkan
bahwa interaksi kedua variabel memperkuat derajat pengaruh
87
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional berwirausaha.
Nilai signifikansi koefisien regresi β
3
dari interaksi pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dengan kultur keluarga terhadap
kecerdasan emosional berwirausaha menunjukkan lebih tinggi dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini
ρ = 0,063 α = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari kultur keluarga adalah tidak signifikan.
Artinya semakin besar atau kecil jarak kekuasaan antara orang tua dengan anak, semakin berorientasi individualism atau collectivism,
semakin berorientasi masculinity atau femininity, semakin kuat atau lemah tingkat penghindaran akan ketidakpastian uncertainty
avoidance, maka tidak menguatkanmelemahkan derajat pengaruh pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional
berwirausaha. Secara umum, hasil pengujian hipotesis ini tidak sejalan dengan dugaan awal penelitian bahwa ada pengaruh positif
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari kultur keluarga siswa SMK Jurusan Teknik
Mekanik Otomotif di Kabupaten Kulon Progo, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
88
2. Pengaruh Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan terhadap Kecerdasan Emosional Berwirausaha ditinjau dari Kultur Sekolah
a. Rumusan Hipotesis Ho
: Tidak ada pengaruh positif pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional berwirausaha
ditinjau dari kultur sekolah. Ha
: Ada pengaruh positif pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari
kultur sekolah. b. Penarikan kesimpulan
Hasil pengujian hipotesis II, diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut lihat lampiran 5 hal. 179 :
Y = 106,319 – 0,494X
1
– 1,040X + 0,014 X
1
X
2 2
Keterangan : Y
= Kecerdasan emosional berwirausaha X
1
= Variabel pelaksanaan pendidikan dan pelatihan X
= Variabel kultur sekolah
2
X
1
X = Nilai interaksi antara variabel pelaksanaan diklat dengan
variabel kultur sekolah
2
Hasil pengujian regresi ini menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi
β
3
dari interaksi variabel pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dengan variabel kultur sekolah terhadap kecerdasan
emosional berwirausaha adalah 0,014. Nilai tersebut menunjukkan
bahwa interaksi kedua variabel memperkuat derajat pengaruh