merata, bermutu serta terjangkau. RSU Dr. Pirngadi Medan juga terus meningkatkan kualitas pelayanan melalui penambahan sarana dan prasarana
penunjang kesehatan serta demi tercapainya “Program Indonesia Sehat 2010” seperti yang dicanangkan oleh Pemerintah bersama Departemen Kesehatan. RSU
Dr. Pirngadi Medan bekerja sama dengan PT. ASKES PERSERO yang tersebar di seluruh wilayah Kota Medan untuk pelayanan JAMKESMAS, serta PT. Bank
Sumut untuk pelaksanaan pembayaran gaji pegawai. Saat ini, dana anggaran JAMKESMAS yang dialokasikan Departemen Kesehatan melalui Kas Negara
sebesar Rp. 8,74 milyar telah diterima oleh pihak RSU Dr. Pirngadi Medan untuk dikelola sendiri. Selama ini, RSU Dr. Pirngadi Medan masih melakukan sistem
Askeskin, yang mana anggarannya dikelola oleh PT ASKES sehingga pihak RSU Dr. Pirngadi Medan harus mengklaimnya terlebih dahulu.
2.4. Fasilitas atau Pelayanan Kesehatan
Fasilitas dan pelayanan kesehatan yang disediakan oleh pihak Rumah Sakit Islam Malahayati Medan adalah sebagai berikut :
2.4.1. Pelayanan Medis
Jenis pelayanan medis yang diberikan oleh pihak RSUD Dr. Pirngadi Medan adalah sebagai berikut :
1. Medical Check Up
2. Dokter Umum
3. Dokter Gigi
4. Dokter Spesialis Sub-Spesialis
a. Anak b. Bedah
c. Kebidanan Kandungan d. Penyakit Dalam
e. Syaraf f. THT
g. Mata h. Paru
i. Kulit Kelamin j. Jantung
k. Bedah Tulang l. Jiwa
m. Urologi n. Bedah Syaraf
2.4.2. Pelayanan Penunjang
Jenis pelayanan penunjang yang diberikan oleh pihak RSUD Dr. Pirngadi Medan adalah sebagai berikut :
1. Laboratorium Patologi Klinik 2. X-Ray
3. USG 4. EKG
5. Fisioterapi
6. Konsultasi Gizi 7. Farmasi
8. Hemodialisa
2.4.3. Fasilitas
Fasilitas yang disediakan oleh pihak RSUD Dr. Pirngadi Medan yakni sebagai berikut :
1. UGD 24 Jam 2. Rawat Jalan
3. Rawat Inap 4. Kamar Bedah
5. Kamar Bersalin 6. ICU Intensive Care Unit
III LANDASAN TEORI
3.1. Pengertian Pelayanan atau Jasa
1
Jasa memiliki perbedaan yang cukup mendasar jika dibandingkan dengan produk fisik manufaktur. Kualitas suatu jasa lebih sulit dievaluasi oleh konsumen
dibandingkan dengan kualitas suatu produk fisik. Jasa didefinisikan sebagai tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan kepada suatu pihak kepada pihak
yang lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.
Pada penelitian ini, definisi kualitas jasa mengacu pada definisi yang diberikan oleh Berry, Parasuraman dan Zeithaml. Adapun definisinya adalah :
sejauh mana tingkat pelayanan yang diberikan mampu memenuhi harapan konsumen. Penyediaan kualitas pelayanan berarti tingkat penyesuaian pelayanan
dengan harapan konsumen secara konsisten. Atau dengan kata lain, kualitas jasa merupakan tingkat kesempurnaan
yang diharapkan dan pengendalian atas kesempurnaan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan dan kualitas jasa dipengaruhi dua faktor yaitu jasa yang
diharapkan dan jasa yang dipersepsikan.
1
A. Parasuraman, Valerie A. Zeithaml. Leonard Berry. 1985. “A conceptual Model of Service
Quality and Its Implication for Future Research. Journal of Marketing, Volume 49. Hlm 42-46
Kotler
2
mendefinisikan pelayanan sebagai setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lainnya yang pada dasarnya
bersifat tidak berwujud intangible dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Pelayanan atau jasa memiliki empat karakteristik umum yang
membedakannya dengan barang, yaitu : 1. Tidak berwujud Intangibility
Jasa adalah tidak nyata atau tidak berwujud. Tidak seperti produk fisik, ia tidak dapat dilihat secara visual, dikecap atau didengar sebelum ia dibeli
maupun digunakan oleh konsumen. Orang yang mendapat facelift tidak dapat melihat hasilnya sebelum pembelian, dan pasien dalam kantor psikiater tidak
dapat meramalkan hasilnya sebelum pelayanan diberikan kepada konsumen. Untuk mengurangi ketidakpastian, pembeli akan mencari tanda atau bukti
dari mutu jasa tersebut. 2. Tidak terpisahkan Inseparibility
Umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Hal ini tidak berlaku pada barang fisik yang diproduksi, ditempatkan pada persediaan,
didistribusikan melalui pengecer, dan akhirnya dikonsumsi. 3. Bervariasi Variability
Jasa-jasa sangat bervariasi, karena ia tergantung kepada siapa yang menyediakan jasa dan kapan serta dimana ia disediakan. Para pembeli jasa
akan berhati-hati terhadap keragaman ini dan sering kali akan membicarakannya dengan yang lain sebelum memilih seorang penyedia jasa.
2
Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.1993. Edisi keenam. Hlm 548-553