Analisis Kuesioner Analisis PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

6.2. Analisis

Fuzzy Servqual Hasil pengolahan data menunjukkan mean of maximum terbesar untuk tingkat kepuasan pelanggan adalah 0,780 yakni pada variable pelayanan “Kerapian dan kebersihan penampilan dokter, paramedis, dan karyawan”, tingkat kepuasan yang tinggi menunjukkan bahwa variable pelayanan tersebut lebih baik dibandingkan variable pelayanan lainnya. Mean of maximum terrendah sebesar 0,616 pada variable pelayanan “Kemampuan dan pengetahuan dokter dalam mendiagnosa penyakit” dan “Keterampilan tenaga medis, karyawan dalam bekerja” nilai ini menggambarkan bahwa variable pelayanan tersebut lebih buruk dari variable pelayanan lainnya. Hasil perhitungan mean of maximum untuk tingkat kepentingan pelanggan diperoleh nilai terbesar 0,942 pada variable pelayanan “Kemampuan dan pengetahuan dokter dalam mendiagnosa penyakit ” nilai ini menunjukkan bahwa variable pelayanan tersebut memiliki prioritas yang paling utama dari yang lain . Nilai mean of maximum terkecil sebesar 0,913 pada variable pelayanan “Kerapian dan kebersihan penampilan dokter, paramedis, dan karyawan” nilai tersebut menunjukkan bahwa variable ini memiliki prioritas yang paling rendah dari semua variable pelayanan.

6.3. Analisis Gap Kesenjangan Antara Tingkat Pelayanan dan Tingkat

Kepentingan Perhitungan gap, didapatkan bahwa pelayanan di RSUD Dr. Pirngadi Medan belum memuaskan pelanggannya, hal ini ditunjukkan nilai kesenjangan gap semua variable bernilai negatif. Variabel dengan nilai gap terbesar -0,326 yaitu variabel “kemampuan dokter dalam mendiagnosa penyakit”. Hal ini berarti berdasarkan persepsi pasien, kemampuan dokter belum dapat memenuhi apa yang menjadi kebutuhan keinginan pasien dalam memberikan pelayanan yang seharusnya. Sedangkan gap terkecil -0,133 ialah variabel “Kerapian dan kebersihan penampilan dokter, paramedis, dan karyawan”, yang berarti kerapian dan kebersihan penampilan dokter, paramedis, dan karyawan yang paling mendekati kepentingan pelayanan yang dibutuhkan pasien . Nilai gap yang seluruhnya memiliki nilai yang negatif menunjukkan bahwa belum ada varibel pelayanan yang memenuhi keinginan pelanggan dimana pelayanan dikatakan sudah memenuhi keinginan pelanggan jika gap bernilai positif, dan begitu juga sebaliknya. Seluruhan variabel pelayanan belum dapat memenuhi harapan pelanggannya dan untuk itu, masih diperlukan tindakan perbaikan dari pihak manajemen terutama pada atribut yang memiliki nilai negatif yang besar sehingga nilai gap variable bernilai positif dan dapat memenuhi kepuasan pasien.

6.4. Analisis Matriks

House of Quality 6.4.1. Analisis Matriks Variabel Pelayanan terhadap Tingkat Kepentingan Pada tahapan identifikasi kebutuhan pelanggan digunaka 21 variabel pelayanan sebagai hasil perhitungan pada fuzzy servqual yang nilai gap-nya bernilai negatuf terbesar hingga yang terkecil. Nilai target tingkat pencapaian yang hendak dicapai pihak managemen pada masa yang akan datang adalah mean of maximum kepentingan terbesar 0,942 hingga terkecil 0,788. Berdasarkan hasil rekapitulasi diketahui bahwa 85,7 dari variabel pelayanan dinilai sangat penting oleh responden dan sisanya dinilai penting sebesar 24,3. Adapun variabel yang dinyatakan “sangat penting” dijabarkan di bawah ini: 1. Dimensi tangibles bukti fisik, yakni variabel “Kondisi fisik ruangan dan toilet kamar rawat inap kebersihan, kerapian, dan kenyamanan”, “Kelengkapan, kebersihan alat yang digunakan dokter, paramedis, karyawan, “Kebersihan, kerapian, dan kesesuaian makanan minuman terhadap kondisi pasien jenis penyakit yang di derita”. 2. Dimensi reliability Kehandalan, yakni variabel “Prosedur penangananpenerimaan pasien yang cepat dan tepatIGD, Kamar, CT Scan, dsb”, “Jadwal pelayanan pasien dijalankan dengan tepat visitkunjungan dokter, tenaga medis, karyawan, jam berkunjung, Giji, dsb”. 3. Dimensi responsiveness daya tanggap, seluruhnya dinilai sangat penting yakni variabel “Dokter, paramedis dan karyawan memberikan informasi yang jelas, mudah dimengerti”, “Kesigapan Dokter, paramedis dan karyawan

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode Quality Function Deployment (Qfd); (Studi Kasus Japanese Mathematics Center Sakamoto Method Cabang Multatuli Medan)

8 152 80

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227

Usulan Perbaikan Kualitas Pelayanan dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD)

0 7 1

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Usulan Perbaikan Pelayanan RSUD Dr. Pirngadi Medan dengan Integrasi Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD)

0 0 11

Usulan Perbaikan Pelayanan RSUD Dr. Pirngadi Medan dengan Integrasi Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD)

0 0 15