Pengertian Pelayanan atau Jasa
Kotler
2
mendefinisikan pelayanan sebagai setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lainnya yang pada dasarnya
bersifat tidak berwujud intangible dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Pelayanan atau jasa memiliki empat karakteristik umum yang
membedakannya dengan barang, yaitu : 1. Tidak berwujud Intangibility
Jasa adalah tidak nyata atau tidak berwujud. Tidak seperti produk fisik, ia tidak dapat dilihat secara visual, dikecap atau didengar sebelum ia dibeli
maupun digunakan oleh konsumen. Orang yang mendapat facelift tidak dapat melihat hasilnya sebelum pembelian, dan pasien dalam kantor psikiater tidak
dapat meramalkan hasilnya sebelum pelayanan diberikan kepada konsumen. Untuk mengurangi ketidakpastian, pembeli akan mencari tanda atau bukti
dari mutu jasa tersebut. 2. Tidak terpisahkan Inseparibility
Umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Hal ini tidak berlaku pada barang fisik yang diproduksi, ditempatkan pada persediaan,
didistribusikan melalui pengecer, dan akhirnya dikonsumsi. 3. Bervariasi Variability
Jasa-jasa sangat bervariasi, karena ia tergantung kepada siapa yang menyediakan jasa dan kapan serta dimana ia disediakan. Para pembeli jasa
akan berhati-hati terhadap keragaman ini dan sering kali akan membicarakannya dengan yang lain sebelum memilih seorang penyedia jasa.
2
Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.1993. Edisi keenam. Hlm 548-553
4. Mudah lenyap Perishability Jasa tidak dapat disimpan. Kursi kereta api yang kosong, kamar hotel yang
tidak dihuni atau jam tertentu tanpa pasien di tempat praktik seorang dokter, akan berlaluhilang begitu saja karena tidak dapat disimpan untuk dapat
dipergunakan di lain waktu. Hal ini tidak menjadi masalah bila permintaannya tetap karena mudah untuk menyiapkan pelayanan untuk
permintaan tersebut sebelumnya.