Analisis Dan Pembahasan ANALISIS DAN PEMBAHASAN
103
Gambar 4.7 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot
Berdasarkan gambar 4.7 di atas, hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik Normal Probability Plot P-Plot menunjukkan bahwa
data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal sesuai dengan ketentuan regresi yang baik. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Selain dengan melihat grafik, normalitas data juga dapat dilihat melalui uji statistik yaitu dengan
uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov pada alpha sebesar 5. Jika nilai signifikan dari pengujian Kolmogrov-Smoirnov lebih besar dari
0.05 bearti data normal: Sumber; data primer diolah, 2015
104
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Menggunakan
Kolmogorof-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual N
68 Normal Parameters
a,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 3,27035943
Most Extreme Differences Absolute
,095 Positive
,095 Negative
-,083 Kolmogorov-Smirnov-Z
,095 Asymp. Sig. 2-tailed
,200
c,d
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
Uji normalitas dengan menggunakan kolmogorof-Smirnov Test dapat dilihat dari nilai Asymp.Sig 2-tailed . Berdasarkan tabel 4.7 diatas,
nilai Asymp. Sig 2-tailed memiliki nilai lebih besar dari 0,05, yaitu dengan nilai 0,200 sesuai dengan ketentuan regersi yang baik. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regeresi diajukan telah ditemukan korelasi kuat antar variabel indpenden.
Uji multikolineritas dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF serat besaran korelasi antar variabel indpenden. Nilai cutoff
yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Tingkat
kolinieritas yang dapat ditolerir aadalah nilai tolerance 0,10 atau sama
105
dengan tingkat mutikolineritas 0,95 Ghazali, 2011: 105-106. Hasil uji multikolineritas dapat dilihat pada tabel 4.9 :
Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinearitas
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang diolah, 2015
Berdasrakan data pada tabel 4.9 di atas dapat diketahui bahwa syarat untuk lolos dalam uji multikolinieritas sudah terpenuhi oleh seluruh
varaibel independen yang ada, yaitu nilai tolarance yang lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF yang tidak lebih 10. Pada tabel diatas, nilai tolarence
variabel Rekrutmen sebesar 0,948, penempatan karyawan sebesar 0,809 dan Lingkungan kerja fisik sebesar 0,818. Sedangkan nilai VIF variabel
rekrutmen sebsar 1,055, Penempatan karyawan sebesar 1,236 dan lingkungan kerja fisik sebesar 1,222.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi korelasi
antara variabel indpenden satu dengan variabel independen lainnya.
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant
REK ,948
1,055 PK
,809 1,236
LF ,818
1,222 a. Dependent Variable: Kinerja
106
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak heteroskedastisitas Ghazali, 2011: 139.
Gambar di bawah ini merupakan hasil dari uji heteroskidastisitas. Gambar 4.8
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan gambar 4.8 tersebut dapat terlihat bahwa distribusi data tidak teratur dan tidak membentuk pola tertentu, serta tersebar di
atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, hal ini berarti tidak
Sumber: Hasil output SPSS data primer diolah, 2015
107
menunjukkan adanya gejala heterkedastisitas pada model regresi yang diolah.
3. Hasil Analisis Regresi Berganda a. Uji Signifikan Parameter Individual Uji Statistik t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara inidividual dalam
menerangkan variasi variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi harus lebih kecil dari 0,05. Ghozali, 2011: 98. Adapun
pengambilan keputusan yaitu dengan cara membandingkan antara t
hitung
dnegan t
tabel
dengan kriteria Sujarweni, 2013: 93 : Jika t
hitung
t
tabel
=H
o
ditolak Jika t
hitung
t
tabel
=H
o
diterima. Tabel 4.10
Hasil Uji Signifikan Parsial Uji Statistik t
B Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardi
zed Coefficien
ts t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF Constant
21,446 5,323
4,029 ,000
REK ,232
,086 ,285
2,708 ,009
,948 1,055
PK ,148
,056 ,299
2,625 ,011
,809 1,236
LF ,190
,077 ,282
2,484 ,016
,818 1,222
a. Dependent Variable: Kinerja Sumber : Hasil output SPSS data primer diolah, 2015
108
Berdasarkan tabel 4.10, maka diperoleh model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y=21,446 + 0,232X1 + 0,148X2 + 0,190 X3+ e Dimana:
Y : Kinerja Karyawan
21,446 : Konstanta
0,232,0,148,0,190 : Koefisien
X1 : Rekrutmen
X2 : Penempatan Karyawan
X3 : Lingkungan Kerja Fisik
e : Standar error
Melihat output
SPSS hasil
coefficients pada
uji-t dan
membandingkan t hitung dengan ttabel sebesar 1,997 yang diperoleh dari t dengan df = n-k 68-4 yaitu 64 dan alpha 0,05. Berikut pembahasan uji
parsial antara rekrutmen sdm, kesesuian penempatan karyawan, dan lingkungan kerja fisik trehdap kinerja kryawan produksi weaving pada PT.
Sandratex, Ciputat-Tangerang Selatan. 1 Rekrutemen SDM X1 Terhadap Kinerja Y
Hasil uji t untuk rekrutmen sdm X1 terhadap kinerja Y menunjukkan nilai sig 0,009. Hasil pengujian signifikansi sebesar 0,009
menunjukkan bahwa nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 0,009 0,05, dan nilai t
hitung
2,078 1,997. Hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini menolak H
dan menerima H
a.
Dengan demikian hal ini menunjukkan bahwa H1 ‘’Rekrutmen SDM berpengaruh signifikan
secara parsial terhadap kinerja karyawan’’. Hasil penemuan penelitian ini
109
berimplikasi pada perusahaan sandratex saja yaitu apabila rekrutmen akan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja jika pimpinan mau
memperbaiki sistem rekrutmen sehingga dapat mengurangi terjadinya turnover karyawan yang berlebihan.
Hasil temuan penelitian penulis ini sejalan dengan pendapat Ellyta Yullyanti 2010: i yang menyatakan bahwa rekrutmen SDM memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja dan diantara dua variabel rekrutmen dan seleksi rekrutmen memiliki faktor yang paling kuat dalam
mempengaruhi kinerja pegawai. Penelitian Ellyta Yulianti ini dilakukan di Biro Kepegawaian dan Oragnisasi ESDM.
2 Penempatan Karyawan X2 Terhadap Kinerja Y Hasil perhitungan diperoleh untuk variabel Penempatan Karyawan
X2 dengan signifikansi sebesar 0,011. Hasil pengujian signifikansi sebesar 0,011 menunjukkan bahwa nilai tersebut lebih kecil dari 0,05
0,011 0,05. Dan nilai t
hitung
2,625 t
tabel
1,997. Hal tersebut menunjukkan bahawa hipotesis dalam penelitian ini menolak H
dan menerima H
a.
Dengan hal ini menunjukkan bahwa H2 ‘’Kesesuaian penempatan karyawan berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
kinerja karyawan. Hasil penemuan penelitian ini berimplikasi pada perusahaan sandratex saja yaitu apabila sistem penempatan karyawan
dilakukan dengan tepat dan sesuia dengan komptensi dan potensi yang dimiliiki karyawan maka akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan,
110
karena penempatan karyawan dilakukan sesuia dengan kemampuan, pendidikan, pengalaman dan ketrampilan.
Hasil temuan penelitian penulis ini sejalan dengan pendapat penelitian Satria Nuri Sandi , Al Musadieq dan Soe.ed Hakam 2010
yang menyatakan bahwa kesesuaian penempatan karyawan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan, kesusian ini dilihat dari
pengetahuan, pendidikan, keahlian, sikap dan kemampuan yang dimiliki karyawan. Penelitian Satria Nuri sandi , Al Musadieq dan soe.ed Hakam
ini dilkukan di PT Telkom Kendatel Malang. 3 Lingkungan Kerja Fisik X3 Terhadap Kinerja karyawan Y
Hasil uji t untuk lingkungan kerja fisik X3 terhadap Kinerja rekrutmen sdm X1 terhadap kinerja Y menunjukkan nilai sig 0,016.
Hasil pengujian signifikansi sebesar 0,016menunjukkan bahwa nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 0,016 0,05, dan nilai t
hitung
2,078 1,997. Hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini
menerima H0 dan menolak Ha. Demikian hal ini menunjukkan bahwa H3 ‘’Lingkungan kerja fisik berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
kinerja karyawan’’. Hasil penemuan penelitian ini berimplikasi pada perusahaan
sandratex yaitu apabila perusahaan mampu menciptakan lingkungan kerja fisik secara kondusif maka hal ini akan berpengaruh pada kinerja
karyawan .
111
Hasil temuan penelitian penulis ini sejalan dengan pendapat Ninan Naharudin dan Mohammad Sadegi 2013:i yang menyatakan bahwa
lingkungan kerja fiisk memiliki penagruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Penelitian Ninan Nahrudin dan Mohammad sadegi ini
dilakukan di karyawan di peursahaan Miyazu Malaysa. b. Uji Signifikan Simultan Uji Statistik F
Uji statistik F bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara semua variabel independen atau variabel bebas Rekrutmen SDM
X
1
, Penempatan Karyawan X
2
dan Lingkungan kerja Fisik X
3
yang diamsukkan dalam model regersi secara bersama-sama terhadap variabel
dependen yang diuji pada tingkat signifikan harus lebih kecil dari 0,05 Ghozali, 2013: 98. Adapun pengambilan keputusan yaitu dengan cara
membandingkan antara Fhitunh dengan Ftabel dengan kriteria Sujarweni, 2010:95:
Jika F
hitung
F
tabel
= H ditolak
Jika F
hitung
F
tabel
= H diterima
Tabel 4.11 Hasil Uji Signifikan Simultan Uji Statistik F
ANOVA
a
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression 346,286
3 115,429
10,309 ,000
b
Residual 716,582
64 11,197
Total 1062,868
67 a. Dependent Variable: KINERJA
b. Predictors: Constant, LF, REK, PK Sumber: Hasil output SPSS data primer diolah, 2015
112
Berdasarkan tabel 4.11 hasil perhitungan diperoleh signifikansi sebesar 0.000. dengan menggunakan timgkat signifikansi 0,05 maka nilai
signifikansi F sebesar 0.000 menunjukkan lebih kecil dari 0,05 , dan nilai F
hitung
10.309 t
tabel
2.52. Dengan demikian H
a
4 di terima, sehingga hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh signifikan antara variabel Rekrutmen
SDMX
1
, Kesesuaian Penempatan Karyawan X
2
, dan lingkungan kerja fisik X
3
secara simultan terhadap variabel terikat kinerja karyawan Y dapat diterima.
Adapun nilai Ftabel berasal dari V
1
=k=3 ;V
2
=n-k-1=k merupakan jumlah variabel independen yang kemudian hasil dari n-k-1 dapat dilihat
pada form F
tabel.
Pada penelitian ini dengan menggunakan rumus tersebut maka: 68-3-1= 64 dan bila dilihat dari form F
tabel
dengan memakai 5 0,05 makan akan mendapat nilai 2.52.
Hasil temuan penelitian berimpilikasi secara simultan variabel rekrutmen sdm, keseuaian penempatan karyawan dan lingkunga kerja fisik
secara simultan memiliki pengaruh yang kuat atrehadap peningkatan kinerja karyawan sandratex. Untuk itu agar diperoleh kinerja yang optimal, maka
pimpinan harus memperhatikan ketiga faktor tersebut Rekrutmen sdm, kesesuiaan penempatan karyawan dan lingkungan kerja fisik. Hasil temuan
penelitian penulis ini sejalan dengan pendapat Lisabet Manoko 2014: i yang menyatakan bahwa strategi rekrutmen, kompetensi, penempatan karyawan
dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan secara simultan terhadap
113
kinerja karyawan. Penelitian Lisabet manoko ini dilakukan di PT. PLN SulutTenggo.
c. Hasil Uji Koefisien Determinasi R
2
Koefisien Determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinisai dapat dikatakan kuat apabila dalam menerangkan variasi variabel independen terhadap variabel dependen antar 0 nol dan 1
satu Ghozali, 2013: 100. Koefisien determinasi hanyalah salah satu dan bukan satu-satunya kriteria memilih model yang baik Ghozali, 2013: 97.
Tabel 4.12 Uji Hasil Koefisien Determinasi
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Eror of
the Estimate
1 ,571
a
,326 ,294
3,346 Sumber : data primer yang diolah, 2015
Dari tabel 4.12 menunjukkan bahwa variabel kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel rekrutmen sdm, kesesuiaan penempatan
karyawan dan lingkungan kerja fisik sebesar 32,6 sesuai dengan nilai R square yang etrliohat pada tabel 4.12. Sedangkan 67,4 yang lainnya
dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model penelitian ini.
114