Informasi Partisipan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Observasi

Observasi dalam penelitian ini dilakukan sebelum melakukan wawancara dengan partisipan. Peneliti melakukan observasi setelah mendapatkan rekomendasi partisipan yang bertujuan untuk menentukan orang yang akan diwawancarai. Observasi ini dilakukan dengan tujuan menjelaskan bagaimana integrasi sosial dalam kegiatan pengajian keagamaan Islami antara komplek Sekretariat Negara RI dan warga sekitar di Masjid Al-Ikhlas Pondok Kacang Barat, Tangerang Selatan. Observasi ini dilakukan selama empat kali kunjungan tidak dilakukan secara terus menerus. Pada setiap waktunya peneliti duduk di lokasi observasi. Observasi kunjungan pertama, peneliti pada observasi ingin mengetahui kegiatan rutin keagamaan Islam. Peneliti melakukan observasi kegiatan pada waktu sholat Magrib ber jama’ah di Masjid Al- Ikhlas yang diikuti oleh sebagian warga komplek dan warga sekitar. Pada kegiatan sholat berjaamah peneliti bersama-sama mengikuti sholat ber jama’ah tersebut. Setelah sholat Magrib berjama’ah selesai dilanjut dengan acara baca pembacaan Surat Yasin bersama, yang dipimpin oleh ketua DKM Masjid Al-Ikhlas, yaitu bapak Salmen Zein selaku warga komplek Sekretariat Negara RI. Setelah pembacaan surat yasin selesai, peneliti melihat warga komplek dan warga sekitar saling berinteraksi hingga sampai tibanya waktu sholat Isya. Pada kunjungan kedua, peneliti mengikuti perayaan hari besar Islam, yaitu Isra Mi’raj yang diadakan pada jam 09:00 WIB sampai dengan jam 12:00 WIB di Masjid Al-Ikhlas komplek Sekretariat Negara RI. Ketika saya mengunjungi Masjid Al-Ikhlas banyak warga sekitar komplek berjalan beramai-ramai menuju Masjid Al-Ikhlas. Setibanya warga sekitar di Masjid Al--Ikhlas, warga komplek menyambut kedatangan warga sekitar dengan berjabat tangan, berinteraksi dan memberikan bingkisan makanan. Ketika acara dimulai, warga komplek dengan warga sekitar duduk saling berdampingan dan berbaur satu sama lain. Pada kunjungan ketiga, peneliti mengunjungi Masjid Al-Ikhlas untuk melaksanakan s holat Jum’at berjama’ah. Peneliti melihat pengurus masjid menyiapkan karpet untuk warga komplek dan warga sekitar. Ketika adzan J um’at berkumandang, warga sekitar mulai berdatangan dan memasuki Masjid Al-Ikhlas. Pada waktu melaksanakan sholat mereka saling membaur. Setelah sholat Jum’at berjama’ah selesai, sebagian warga sekitar membantu merapihkan karpet yang sebelumnya disediakan oleh pengurus masjid. Sehabis s holat Jum’at berjama’ah, warga komplek dan warga sekitar berinteraksi dan duduk bersama-sama. Pada kunjungan keempat peneliti mengikuti kegiatan Maulid Nabi SAW di Masjid Al-Ikhlas yang dilaksanakan pada jam 08.30 WIB sampai dengan jam 11.50 WIB. Dalam perjalanan menuju masjid, peneliti melihat para remaja komplek dan luar komplek berjalan bersama-sama. Di dalam masjid pun peneliti melihat warga komplek dan warga sekitar saling berbaur dan berinteraksi. Pada saat dan setelah selesai pengajian, pengurus masjid memberikan santunan berupa uang dan sembako kepada anak yatim piatu dan warga yang kurang mampu. Eratnya hubungan antara warga komplek dengan warga sekitar membuat peneliti sulit untuk membedakan yang mana warga sekitar dan yang mana warga asli komplek Sekretariat Negara RI. Dari hasil observasi yang peneliti lakukan, terlihat bahwa interaksi warga komplek dan warga sekitar berjalan dengan baik, seperti peneliti lihat pada kegiatan-kegiatan keagamaan Islami yang ada di Masjid Al- Ikhlas. Dalam kegiatan pengajian Islami di Masjid Al-Ikhlas, peneliti melihat langsung warga komplek dengan warga sekitar saling berinteraksi dan berbaur, dari sebelum dimulainya kegiatan pengajian maupun sehabis melaksanakan kegiatan pengajian keagamaan Islami. Mereka berintegrasi dengan baik dengan cara membangun komunikasi dan kerjasama yang baik. Warga komplek menyambut dengan baik kehadiran warga setempat dan warga setempat senantiasa menghadiri undangan dari warga komplek. Pada saat kegiatan mereka duduk bersama-sama tanpa membedakan dari mana mereka berasal. Demikian proses integrasi sosial yang terjadi anatar warga yang peneliti amati lewat observasi.

2. Hasil Wawancara

Dari hasil observasi di atas terlihat bahwa warga komplek dan warga sekitar berintegrasi dengan baik dalam hal kegiatan keagamaan Islami. Hal ini juga terlihat dari jawaban pada saat wawancara. Berikut adalah hasil dari wawancara dengan partisipan. Untuk membuat paparan hasil wawancara lebih mudah dibaca dan dimengerti, maka peneliti membagi pembahasan menjadi enam bagian, sesuai dengan tema yang dibahas oleh partisipan, yaitu: 1 warga komplek selalu mengundang warga sekitar untuk hadir mengikuti kegiatan keagamaan Islami di Masjid Al-Ikhlas; 2 warga sekitar selalu datang setiap kegiatan Islami di Masjid Al-Ikhlas; 3 pengurus masjid berperan dalam integrasi warga komplek dan warga sekitar; 4 pengurus masjid dan kegiatan berasal dari warga komplek namun setiap kegiatan selalu melibatkan warga sekitar; 5 warga komplek yang beragama selain Islam turut mendukung kegiatan yang di selenggarakan oleh masjid; 6 warga komplek dan warga sekitar bertekad agar integrasi sosial terus berjalan dengan baik.

a. Warga Komplek Selalu Mengundang Warga Sekitar

Untuk Hadir Mengikuti Kegiatan Keagamaan Islami di Masjid Al-Ikhlas Dalam setiap acara kegiatan keagamaan Islami yang berlangsung di Masjid Al-Ikhlas, warga komplek mengundang warga sekitar untuk hadir mengikuti kegiatan di Masjid Al-Ikhlas. Warga komplek mengundangnya melalui pembuatan spanduk dan disetiap acara hari besar Islami, mereka menyebarkan spanduk tersebut melalui beberapa titik yang dipajang. Selain menggunakan spanduk warga komplek mengundang warga sekitar melalui percakapan dari warga komplek ke warga sekitar komplek, karena kedua warga sudah begitu erat hubungannya maka melalui interaksi seperti berbicara langsung pada waktu berpapasan dijalan. Hal ini sesuai dengan wawancara dengan Wakil DKM Masjid Al Ikhlas, partisipan SO : “Yaa karena eueu apa, tadi disampaikan bahwa kita itu jama’ah atas dan komplek sini adalah bagian dari komplek ini dari interaksi itu mereka menyampaikan, dan ada juga undangan resmi ada juga seperti membuat spanduk dan itu membuat warga sekitar datang biasanya pake undangan juga ” 1 Ketika akan menyelenggarakan kegiatan ke-Islaman seperti kegiatan Maulid Nabi, pengurus senantiasa mengundang warga sekitar, yatim piatu dan warga yang tidak mampu. Hal ini sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan partisipan MA: “Ya.. kita ngundang warga sekitar anak yatim ke masjid, semuanya pasti nyari yang sudah paten kita udah ada 30 orang siap menyantunin, kita disini udah lama sih yaa mas jadi buat ngundang warga sekitar gak begitu sulit laah ” 2 1 SO, Wawancara, Pengurus Masjid, 20 Desember 2015 2 MA, Wawancara,Warga Komplek, 2 Januari 2016