Pengurus Masjid Berperan Dalam Integrasi Warga

mengikuti kegiatan, tetapi jika ada warga komplek yang terkena musibah seperti meninggal dunia, warga sekitarpun mengikuti pengajian dirumah kediaman yang meninggal tersebut. Hal ini tak luput dari pengaruh pengurus masjid dalam kebersamaan warga komplek dan warga sekitar. Hal ini sesuai dengan wawancara dengan partisipan TH: “Pengaruh pengurus Masjid Al-Ikhlas terhadap warga sekitar itu sejauh ini bagus laah mas, karenakan warga sini bias lebih deket sama warga sekitar, terus kalo ada pengajian juga warga luar sering diundang, waktu ibu saya meninggal itu bukan warga sini aja mas yang ikut dating ngaji disini, ada juga warga sekitar, bahkan waktu ibu saya meninggal wara sekitar sebagian ada yang ikut ngelayat juga, yaa Alhamdulillah yaa mas warga komplek sama warga sekitar aman-aman aja ampe sekrang. ” 28 Adapun warga komplek Sekretariat Negara RI yang tidak aktif dalam pengajian keagamaan di Masjid Al-Ikhlas, yaitu partisipan SN, beliau mengungkapkan bahwa pengurus Masjid Al- Ikhlas berperan dalam jalannya suatu hubungan antara warga sekitar maupun warga komplek yang tidak aktif untuk mengikuti kegiatan pengajian, seperti selalu mengingatkan agar warga yang tidak aktif dan kurang aktif untuk hadir dalam kegiatan pengajian hari besar Islam. Hal ini sesuai dengan wawancara saya dengan partisipan SN. Yaitu: “Pernah, bahkan kalo mau ada pengajian biasanya dapet undangan kadang dari mulut kemulut yaa kaya kalo saya sholat jama’ah dimasjid ada yang mengajak saya, “Pak SN bsok dateng yaa pengajian” banyak tapi bagaimana yaa dengan kesibukan saya jadi jarang dateng hehehe .” 29 iya tetep sih komunikasi kalau sama warga lain tetep, tapi kalo untuk warga sekitar paling interaksinya kaya beli galon ditempat saya, yaa 28 TH, Wawancara, Warga Komplek, 25 Januari 2016 29 SN, Wawancara, Warga Komplek Tidak Aktif, 23 Januari 2016 Alhamdulillah mas walaupun dikomplek jualannya, tapi banyak warag luar yang beli air gallon disini hehehe. 30

d. Pengurus Masjid dan Panitia Kegiatan Berasal Dari

Warga Komplek Namun Setiap Kegiatan Selalu Melibatkan Warga Sekitar Walaupun tidak melibatkan warga sekitar menjadi pengurus masjid, namun pada setiap kegiatan warga sekitar selalu dilibatkan. Hal ini sesuai dengan wawancara dengan Ketua DKM Masjid Al Ikhlas, partisipan SZ : “ Dalam Panitia di komplek ini kita belum ada yaa, dan untuk tahun ini periode ini belum ada yang dari luar, dari kita semua yaa mungkin ada orang luar yang menetap disini dan kerja disini yaa itu pernah, pernah mengikuti struktur disini itu pernah. Kita panitia itu karena kita udah punya bidang, bidangnya itu lebih difokuskan kebidangnya saja yaa kalo disini PHBI Panitia Hari Besar Islam karena kan jika ada acara lain ada PHBI jadi hanya dari dalam komplek saja mas, dan untuk struktur PHBI sendiri kita ada ketua, wakil, bendahara, sekertaris, penasehat dan ada remaja remajanya juga yang ikut membantu, seperti itu. ” 31 Masjid Al-Ikhlas memiliki kegiatan pengajian khusus untuk ibu- ibu, dalam kepengurusannya hanya melibatkan warga komplek saja tidak melibatkan warga sekitar. Akan tetapi, dalam kegiatan pengajiannya, ibu-ibu warga sekitar selalu ikut serta dalam pengajian tersebut. Hal ini sesuai dengan wawancara dengan Ketua DKM Masjid Al Ikhlas, partisipan SZ : 30 TI, Wawancara, Warga Komplek Tidak Aktif, 2 Januari 2016 31 SZ, Wawancara, Pengurus Masjid, 20 Desember 2015 “Kalo untuk pengajian ibu-ibu juga warga komplek aja panitianya, karenakan kalo pengurus Masjid yang megang yang ada gak kondusif, paling kita hanya mempersilahkan Masjid ini dipergunakan untuk pengajian ibu-ibu itu, kalo yang saya perhatiin warga sekitar juga banyak yang ikut ngaji mas. ” 32 Warga komplek Sekretariat Negara RI Partisipan MA juga mengungkapkan bahwa, pengurus pengajian Masjid Al-Ikhlas komplek Sekretariat Negara RI yang diselenggarakan oleh ibu-ibu, dalam struktur kepengurusannya hanya melibatkan warga komplek saja. Tetapi dalam kegiatannya banyak warga sekitar yang mengikuti kegiatan pengajian tersebut. Hal ini sesuai wawancara dengan partisipan MA : “ Kalo buat panitia sih ada juga yaa mas ibu-ibu yang megang, karenakan pengajian ibu-ibu ada juga tuh, biasanya pengajiannya hari senin siang mas, dan ada juga warga sekitar yang dateng ngaji di Masjid ini mas, karenakan yang namanya ngaji mah gak mandang dia kaya apa miskin, kitamah yaa niatnya ngaji aja mas biar inget akhirat jugaa yaa mas, kita diberikan sehat juga karenakan karena kita sering inget sama Allah juga. hehe he” 33 Warga sekitar komplek Sekretariat Negara RI partisipan RA mengatakan bahwa semua kepengurusan yang berada di Masjid Al-Ikhlas ini tidak melibatkan warga sekitar, akan tetapi ketika ada acara, mereka selalu mengundang warga sekitar untuk mengikuti pengajian keagamaan Islami. Hal ini sesuai wawancara saya dengan partisipan RA dan TH: “ Kalo buat kepengurusan mah dari warga komplek semua bang, karenakan ini deket sama rumahnya dan terjangkau juga, kalo warga sekitar paling ngurusin Masjid yang di kampungnya sendiri apa gk Musholanya sendiri, tapi kalo lagi ada acara- acara kaya Isra Mi’raj yaa 32 SZ, Wawancara, Pengurus Masjid, 20 Desember 2015 33 MA, Wawancara, Warga Komplek, 2 Januari 2016 kita diundang sama warga komplek apa gk sama pengurus Masjidnya ada juga biasanya spanduk tuh ditaro didepan pintu gerbang kalo hari ini mau ada kegiatan yaa ada juga lewat omongan, kita udah lama juga sih yaa mas jadi dari mulut kemulut juga bias Hehe he.” 34 “Untuk saat ini sih kita belum ada ya mas warga sekitar yang ikut panitia sama struktur kepengurusan di masjid ini, yaa karenakan ini deket yaa mas sama warga komplek jadi biar mudah aja mas interaksinya kalo mau ada acara, kalo misalkan warga sekitarkan lumayan jauh juga mas yaa biar kondusif laah mas dan kita hanya mengundang warga sekitar aja mas, paling kita suka ada masukan aja laah dari warga sekitar mas, kaya misalnya kalo ngaji biar makin banyak orangnya yaa biar makin antusias laah, yaa kita terima semuanya mas. Hehehe ” 35 Dari penjelasan diatas oleh partisipan TH yang merupakan warga komplek Sekretariat Negara RI menjeskan bahwa, semua kepengurusan dan kepanitiaan kegiatan keagamaan Islami yang berada di Masjid Al-Ikhlas adalah warga komplek Sekretariat Negara RI, dan setiap kegiatan selalu melibatkan warga sekitar untuk hadir.

e. Warga Komplek yang Beragama Selain Islam Turut

Mendukung Kegiatan yang diselenggarakan Oleh Masjid Sekretariat Negara RI walaupun warga komplek mayoritas beragama Islam, namun ini tidak membuat warga komplek yang non-Islam, tidak mendukung setiap kegiatan Islam. Bahkan mereka tidak protes dan sangat mendukung kepada pengurus masjid. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara partisipan SZ : “Sikap mereka terhadap setiap kegiatan mereka dukung acara kita tidak ada komplen dan tidak ada keberatan bagi non muslim, dan jika ada yang meninnggal dan yasinan itu non muslim datang, bahkan warga non muslim itu tempat tinggalnya di sekeliling masjid sini jadi tidak 34 RA, Wawancara, Warga Sekitar Komplek, 25 Januari 2016 35 TH, Wawancara, Warga Komplek, 25 Januari 2016 ada masalah laah dan dia juga kadang ngirim makanan juga seperti nasi boks kalo mereka ada acara yaa gk tau yaa acara apa.. hahaha ” 36 Begitupun partisipan TH mengatakan jika warga komplek yang beragama selain Islam mereka selalu mendukung kegiatan keagamaan Islami yang dilaksanakan di Masjid Al-Ikhlas. Partisipan TH juga menjelaskan, jika warga yang bukan beragama Islam sangat ramah kepada warga komplek yang beragama Islam. Partisipan TH menjelaskan bahwa selama kita satu naungan Pancasila, selama kita satu Indonesia. disini kita tidak ada perbedaan, warga yang beragama selain Islam mereka selalu mendukung satu sama lain. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara saya dengan partisipan TH: “ Alhamdulillah selama pengajian apapun disini dikomplek warga non muslim disini sangat open dengan kegiatan-kegiatan kita, disini kita gk mandang apapun itu, selama kita satu pancasila disitu kita satu pancasila gak mandang di mau orrang mana agama apa bagi kita semua disini kita sama, saling bantu membantu mas. ” 37 Setiap kegiatan keagamaan Islami yang berlangsung, warga komplek yang bukan beragama Islam, mereka turut hadir seperti ketika Alm. ibu dari Partisipan TH meninggal dunia wafat, warga komplek Sekretariat Negara RI yang bukan beragama Islam, turut hadir dan mengikuti kegiatan seperti melayat kerumah almarhumah. Ibu dari partisipan TH. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara saya dengan partisipan TH: “Waktu Ibu saya meninggal itu yang ngelayat bukan warga komplek dan warga sekitar aja mas, tapi warga non-Islam juga turut hadir kerumah saya, yaa kita mah saling menghargai aja, disini kita semua sama dan saling mendukung laah, kalo warga non-Islam ada acara 36 SZ, Wawancara, Pengurus Masjid, 20 Desember 2015 37 TH, Wawancara, Warga Komplek, 26 Januari 2016 dirumahnya yaa kita dukung gak ada perbedaan lah mas kalo disini Alhamdulillah. ” 38 Warga komplek Sekretariat Negara partisipan MA mengatakan, bahwa warga yang beragama Islam dan bukan beragama Islam saling menghormati satu sama lain pada setiap perayaan hari besar meraka. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara partisipan MA sebagai berikut: “ Jadi gini loh mas, disini sih kalo beda Agama kita biasa aja yaa, yaa kaya ngobrol laah gk ada perbedaan, wah dia agama Kristen atau agama apalah yaa mas jangan main sama dia, gk itu disini semua saling menghormati kaya waktu itu ada kegiatan apaa yaa saya lupa itu warga non muslim malah kadang ngasih makanan mas sama kita, kaya misalkan ada yang akikahan itu warga yang bukan agama kita malah hadir walaupun dia gk ikut ngaji tapi kaya silaturahim juga laah. ” 39 Dari pemaparan di atas terlihat bahwa, warga komplek Sekretariat Negara RI pada setiap kegiatan keagamaan Islami, kegiatan Islami apa saja yang dilaksanakan di komplek ini, mereka warga yang bukan beragama Islam menghormati kegiatan pengajian Islami, seperti ketika adanya kegiatan akikahan warga komplek yang beragama selain Islam turut ikut serta walaupun mereka tidak mengikuti pengajian.

f. Warga Komplek dan Warga Sekitar Bertekad Agar

Integrasi Sosial Terus Berjalan Dengan Baik Adapun harapan jama’ah komplek Sekretariat Negara RI dalam pengajian keagamaan Islami ini, semata-mata agar ilmu yang mereka dapatkan tidak terbuang sia-sia. Karena ilmu itu bagaikan senter yang menerangi jalan kehidupan yang gelap. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara partisipan MA sebagai berikut: 38 TH, Wawancara, Warga Komplek, 26 Januari 2016 39 MA, Wawancara, Warga Komplek, 2 Januari 2016