Pengertian Masyarakat Hakikat Masyarakat

jenis utama pekerjaan pada masyarakat sederhana adalah pertanian di sawah, ladang, kebun. Sementara itu, pada masyarakat yang sudah maju, pembagian kerjanya lebih jelas, bervariasi dan terspesialisasi. Seperti dalam bidang industri, perdagangan dan jasa. Kedua, yaitu solidaritas sosial. Pada masyarakat sederhana solidaritas sosial tercipta atas dasar hasil kesamaan dan keseragaman dan adanya ikatan batin yang kuat diantara sesama warga desa. Sebaliknya, jika pada masyarakat maju munculnya solidaritas karena adanya ketidaksamaan peranan-peranan dalan masyarakat. Dan juga antara warga saling membutuhkan dan saling tergantung. Ikatan solidaritasnya pun bersifat rasional dan fungsional. Ketiga, Gaya hidup pada masyarakat sederhana sangat dipengaruhi oleh pola kehidupan agraris, yang menonjolkan kesederhanaan dan semangat gotong royong pada masyarakatnya. Berbeda dengan masyarakat maju, gaya hidupnya sangat dipengaruhi oleh benda – benda modern dengan cara hidup yang bersifat materialistis dan percaya pada kemampuannya untuk mencapai keberhasilan individualistis.

2. Masyarakat Agama

Suatu masyarakat dikategorikan sebagai masyarakat agama manakala agama mendominasi kehidupan masyarakat tersebut dalam seluruh aspek kehidupannya. Namun karena dalam kenyataannya kehidupan masyarakat lebih banyak ditentukan oleh politik dalam bentuk negara, maka yang dibahas adalah negara agama dan sekuler, bukan masyarakat agama. Kriteria utama dalam menentukan suatu negara disebut sebagai negara agama adalah ditetapkannya kitab suci agama tertentu menjadi dasar konstitusi negara. Ajaran agama dijadikan sumber hukum yang mengatur perilaku individu masyarakat dan aturan ketatanegaraan. Filosofi terbentuknya negara agama adalah faham integralisme bahwa agama dan negara suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Kebalikan dari negara agama adalah negara sekuler. Di situ tidak ada tempat sama sekali bagi agama serta nilai - nilai rohani yang datang dari luar supra empiris. Dalam negara seperti itu, agama hanya menjadi urusan pribadi masing-masing.

3. Masyarakat Setempat Community

Istilah community dapat diterjemahkan sebagai komunitas dimana masyarakat setempat adanya komunitas untuk bergabung dalam hal integrasi, yang menunjukan pada warga sebuah desa, kota, suku, atau bangsa. Apabila anggota-anggota suatu kelompok, baik itu kelompok besar maupun kecil, hidup bersama sedemikian rupa sehingga merasakan bahwa kelompok tersebut dapat memenuhi kepentingan-kepentingan hidup yang utama, kelompok tadi disebut dengan masyarakat setempat. 27 Dapat disimpulkan secara singkat bahwa masyarakat setempat adalah suatu wilayah kehidupan sosial yang ditandai oleh suatu derajat hubungan sosial yang tertentu, dasar-dasar masyarakat setempat adalah lokalitas dan perasaan semasyarakat setempat. 28 Tipe-tipe masyarakat setempat dalam mengadakan klasifikasi masyarakat, dapat di gunakan empat kriteria, yaitu : Pertama Jumlah penduduk . Kedua Luas, kekayaan dan kepadatan penduduk daerah pedalaman. Ketiga Fungsi-fungsi khusus masyarakat setempat terhadap seluruh masyarakat. Keempat Organisasi masyarakat yang bersangkutan. 29 Kriteria tersebut di atas dapat di gunakan untuk membedakan antara tipe-tipe masyarakat setempat yang sederhana dan modern, serta masyarakat pedesaan dan perkotaan. Sedangkan cara beradaptasi mereka sangat sederhana, dengan menjunjung tinggi sikap kekeluargaan dan gotong royong antara sesama, serta yang paling menarik adalah sikap sopan santun yang kerap digunakan masyarakat pedesaan. 30 27 Soerjono Soekanto, Sosiologi suatu pengantar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012, h. 131-132. 28 R.M. Maclever dan Charles H. Page, op, cit., h. 9-10 29 Soerjono Soekanto, Sosiologi suatu pengantar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012, h. 135. 30 Ardiwinata Jajat, Sosiologi Antropologi Pendidikan, Bandung:UPI PRESS, 2007 Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa bagian masyarakat yang bertempat tinggal dalam wilayah tertentu, terikat oleh rasa solidaritas yang tinggi, dan memiliki perasaan komunitas sebagai pengaruh kesatuan tempat tinggalnya, masyarakat komplek Sekretariat Negara RI dan warga sekitar Pondok Kacang, Ciledug, Tangerang Selatan keduanya saling bersikap ramah, dan warga komplek Sekretariat Negara RI sangat terbuka dengan bergabungnya masyarakat sekitar Sekretariat Negara RI dalam kegiatan pengajian yasinan yang sangat rutin, yang dilaksanakan setiap hari Kamis malam Jum’at yang bertempatan di komplek Sekretariat Negara RI Pondok Kacang, Ciledug, Tangerang Selatan, Banten.

c. Pengertian Masyarakat Kota

Masyarakat perkotaan sering disebut masyarakat urban urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu: kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa, orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. 31 Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu, pembagian kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata, kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa, interaksi yang terjai lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor kepentingan daripaa factor pribadi, pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu, perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar. 31 Abu Ahmad Dkk. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Bina Aksara IKAPI 1988, h. 223-224. Soerjono Soekanto mendefinisikan “masyarakat kota sebagai kehidupan keagamaan berkurang, dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain individualis, pembagian kerja lebih tegas dan punya batas-batas nyata. ” 32 Perkembangan perubahan biasanya diidentifikasikan dengan perkembangan kota-kota besar, dan pertanian di desa sebagai daerah tempat bercocok tanam yang mempunyai hubungan tetap dengan kota. Antara kota dan desa pada umumnya terlihat pada perbedaan sosial dan kebudayaan yang besar, bagi orang desa kota itu dianggap berbahaya, harus waspada, banyak pengetahuan dan muslihatnya. 33 Dalam bermasyarakat pastinya ada struktur sosial, dan unsur-unsur sosial tersebut mencakup kepada berbagai hal, dan masyarakat merupakan suatu sistem sosial yang dapat dianalisa dari sudut-sudut syarat fungsionalnya, yaitu : Pertama Fungsi mempertahankan pola Pattern maintenance. Fungsi ini berkaitan dengan hubungan antara masyarakat sebagai system sosial dengan subsistem kebudayaannya. Kedua Fungsi integrasi. Hal ini mencangkup jaminan terhadap koordinasi yang diperlukan antara unit-unit dari suatu system sosial, khususnya yang berkaitan dengan kontribusinya pada organisasi dan berperannya keseluruhan system. Dapat kita simpulkan bahwa fungsi ini telah berjalan di komplek Sekretariat Negara RI dalam bentuk kegiatan pengajian yasinan dengan warga sekitarnya. Ketiga Fungsi pencapaian tujuan. Hal ini menyangkut hubungan antara masyarakat sebagai sistem sosial dengan subsistem aksi kepribadian. Keempat Fungsi adaptasi yang menyangkut terhadap masyarakat sebagai system sosial dengan subsistem organisme perilaku dan dengan 32 Soerjono Soekanto, Sosiologi suatu pengantar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012, h. 138-139. 33 Elly M. Setiadi. Pengantar Sosiologi. Jakarta Kencana: Prenada Media Grup, 2009, h.