36 Bila  anak  didik  mengalami  keberhasilan,  guru  diharapkan
memberikan hadiah kepada anak didik dapat berupa pujian, angka yang  baik,  dan  sebagainya  atau  keberhasilannya.  Sehingga  anak
didik terdorong untuk melakukan usaha lebih lanjut guna mencapai tujuan-tujuan pengajaran.
4  Mengarahkan Perilaku Anak Didik Mengarahkan perilaku anak didik adalah tugas guru. Di sini kepada
guru  dituntut  untuk  memberikan  respon  terhadap  anak  didik  di kelas yang tak terlibat langsung dalam kegiatan belajar mengajar di
kelas.  Cara  mengarahkan  perilaku  anak  didik  adalah  dengan memberikan
penugasan, bergerak
mendekati, memberikan
hukuman yang mendidik, menegur dengan sikap lemah dan dengan perkataan yang ramah dan baik.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa untuk dapat
meningkatkan  motivasi  belajar  dapat  dilakukan  dengan  berbagai bentuk dan cara, antara lain dengan memberikan kebermaknaan dalam
belajar,  memberikan  imbalan  atau  insentif,  memberikan  contoh tindakan, mengurangi paksaan belajar, melakukan komunikasi terbuka,
dan menciptakan kondisi yang menyenangkan.
d. Ciri-ciri Motivasi Belajar
Menurut  Sardiman  2012:  83  motivasi  yang  ada  pada  diri  setiap orang itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1  Tekun  menghadapi  tugas  dapat  bekerja  terus-menerus  dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai.
2  Ulet  menghadapi  kesulitan  tidak  lekas  putus  asa.  Tidak memerlukan  dorongan  dari  luar  untuk  berprestasi  sebaik  mungkin
tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya. 3  Menunjukkan  minat  terhadap  bermacam-macam  masalah  untuk
orang  dewasa  misalnya  masalah  pembangunan  agama,  politik,
37 ekonomi, keadilan,  pemberantasan korupsi,  penentangan terhadap
setiap tindak kriminal, amoral, dan sebagainya. 4  Lebih senang bekerja mandiri.
5  Cepat  bosan  pada  tugas-tugas  yang  rutin  hal-hal  yang  bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif.
6  Dapat  mempertahankan  pendapatnya  kalau  sudah  yakin  akan sesuatu.
7  Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu. 8  Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
Berdasarkan  uraian  mengenai  ciri-ciri  Motivasi  Belajar  tersebut, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri siswa yang termotivasi untuk belajar
adalah  tekun  dalam  menghadapi  tugas,  ulet  menghadapi  kesulitan, menunjukan  minat  terhadap  bermacam-macam  masalah,  lebih  senang
bekerja  mandiri,  cepat  bosan  pada  tugas-tugas  yang  rutin,  dapat mempertahankan  pendapatnya,  tidak  mudah  melepaskan  hal  yang
diyakini, dan senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal. Jika siswa  memiliki  ciri-ciri  tersebut  dalam  kegiatan  belajar  mengajar,
maka dapat  dipastikan siswa tersebut  memiliki  Motivasi Belajar  yang tinggi.
e. Unsur-unsur yang mempengaruhi Motivasi Belajar
Motivasi  belajar  ada  karena  terdapat  unsur-unsur  yang mempengaruhinya.  Menurut  Dimyati  dan  Mudjiono  2009:  97-100
unsur-unsur yang mempengaruhi Motivasi Belajar adalah:
38 1  Cita-cita atau aspirasi siswa
Motivasi  belajar  tampak  pada  keinginan  anak  sejak  kecil seperti  keinginan  belajar  berjalan,  membaca,  menyanyi,  dan  lain
sebagainya. Keberhasilan
mencapai keinginan
tersebut menumbuhkan  kemauan  berkegiatan  bahkan  di  kemudian  hari
menimbulkan  cita-cita  dalam  kehidupan.  Timbulnya  cita-cita dibarengi  oleh  perkembangan  akal,  moral,  kemauan,  bahasa,  dan
nilai-nilai  kehidupan.  Cita-cita  akan  memperkuat  motivasi  belajar intrinsik.  Sebab  tercapainya  suatu  cita-cita  akan  mewujudkan
aktualisasi diri. 2  Kemampuan siswa
Keinginan  seorang  anak  perlu  dibarengi  dengan  kemampuan atau  kecakapan  mencapainya.  Kemampuan  akan  memperkuat
motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan. 3  Kondisi siswa
Kondisi  siswa  yang  meliputi  kondisi  jasmani  dan  rohani mempengaruhi motivasi belajar. Seorang siswa  yang sedang sakit,
lapar, atau marah-marah akan mengganggu perhatian belajar begitu pun  sebaliknya  siswa  yang  sehat  akan  mengejar  ketinggalan
pelajaran.  Kondisi  jasmani  dan  rohani  siswa  berpengaruh  pada Motivasi Belajar.
39 4  Kondisi lingkungan siswa
Lingkungan  siswa  dapat  berupa  keadaan  alam,  lingkungan tempat  tinggal,  pergaulan  teman  sebaya,  dan  kehidupan
kemasyarakatan.  Sebagai  anggota  masyarakat  maka  siswa  dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Bencana alam, tempat tinggal
yang  kumuh,  ancaman  rekan  yang  nakal,  perkelahian  antarsiswa, akan  mengganggu  kesungguhan  belajar.  Sebaliknya,  kampus
sekolah yang indah, pergaulan siswa yang rukun, akan memperkuat motivasi belajar.
5  Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran Siswa  memiliki  perasaan,  perhatian,  kemauan,  ingatan,  dan
pikiran  yang  mengalami  perubahan  berkat  pengalaman  hidup. Pengalaman  dengan  teman  sebayanya  berpengaruh  pada  motivasi
dan  perilaku  belajar.  Semua  lingkungan  siswa  mendinamiskan motivasi belajar.
6  Upaya guru dalam membelajarkan siswa Guru adalah pendidik yang berkembang. Tugas profesionalnya
mengharuskan dia belajar sepanjang hayat. Sebagai pendidik, guru dapat memilah dan memilih yang baik dalam lingkungan sosialnya.
Partisipasi  dan  teladan  memilih  perilaku  yang  baik  tersebut  sudah merupakan upaya membelajarkan siswa.
Upaya  pembelajaran  di  sekolah  meliputi  hal-hal  berikut: menyelenggarakan  tertib  belajar  di  sekolah,  membina  disiplin
40 belajar dalam setiap kesempatan, membina belajar tertib pergaulan,
dan membina belajar tertib lingkungan sekolah. Berdasarkan  uraian  tersebut  dapat  disimpulkan  bahwa  unsur-
unsur  yang mempengaruhi  Motivasi Belajar pada diri siswa,  yaitu meliputi:  cita-cita  atau  aspirasi  siswa,  kemampuan  siswa,  kondisi
siswa,  kondisi  lingkungan  siswa,  unsur-unsur  dinamis  dalam belajar  dan  pembelajaran,  dan  upaya  guru  dalam  membelajarkan
siswa.
f. Fungsi Motivasi Belajar