Motivasi Belajar Hasil Penelitian

92 Gambar 5. Pie Chart Kecenderungan Minat Belajar Berdasarkan Pie Chart tersebut dapat diketahui bahwa Minat Belajar dari 92 siswa adalah sebanyak 19 siswa 20,7 mempunyai kecenderungan sangat tinggi, sebanyak 46 siswa 50 mempunyai kecenderungan tinggi, sebanyak 19 siswa 20,7 mempunyai kecenderungan rendah, dan sebanyak 8 siswa 8,7 mempunyai kecenderungan sangat rendah. Skor variabel Minat Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Prambanan Klaten Tahun Ajaran 20162017 termasuk dalam kategori tinggi.

c. Motivasi Belajar

Data variabel Motivasi Belajar diperoleh dari data angket yang terdiri dari 29 butir pernyataan dan diisi oleh siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Prambanan Klaten Tahun Ajaran 20162017 yang berjumlah 92 siswa. Skor ideal yang diberikan maksimal 4 dan minimal 1 pada Minat Belajar, 20.70 Minat Belajar, 50 Minat Belajar, 20.70 Minat Belajar, 8.70 Minat Belajar Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah 93 setiap item pernyataan, sehingga diperoleh skor tertinggi ideal adalah 4x29 = 116 dan skor terendah ideal 1x29 = 29. Berdasarkan data penelitian yang diolah, variabel Motivasi Belajar memiliki skor tertinggi sebesar 95, skor terendah sebesar 43, mean sebesar 69,9, median sebesar 71,00, modus sebesar 72 dan standar deviasi SD sebesar 11,342. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 179. Distribusi frekuensi Motivasi Belajar dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1 Menentukan jumlah kelas K dengan rumus K = 1+ 3,3 log dimana n adalah jumlah responden K = 1+3,3 log n = 1 + 3,3 log 92 = 7,480 dibulatkan menjadi 8 2 Mentukan rentang kelasrange R R = skor maksimum - skor minimum = 95 – 43 = 52 3 Menentukan panjang kelas interval P nt n ₃ ₃ ₃ = 6,50 dibulatkan menjadi 7 94 Berdasarkan perhitungan tersebut, maka dapat diperoleh tabel distribusi frekuensi Motivasi Belajar sebagai berikut: Tabel 16. Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar No Kelas Interval Batas Bawah Batas Atas Frekuensi Presentase frekuensi 1 43 - 49 42,5 49,5 5 5,4 2 50 - 56 49,5 56,5 6 6,5 3 57 - 63 57,5 63,5 13 14,1 4 64 - 70 63,5 70,5 21 22,8 5 71 - 77 71,5 77,5 26 28,3 6 78 - 84 77,5 84,5 13 14,1 7 85 - 91 84,5 91,5 3 3,3 8 92 - 98 91,5 98,5 5 5,4 Jumlah 92 100 Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel distribusi frekuensi data Motivasi Belajar tersebut, dapat digambarkan histogram sebagai berikut: Gambar 6. Histogram Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar 5 6 13 21 26 13 3 5 5 10 15 20 25 30 42.5 49.5 56.5 63.5 70.5 77.5 84.5 91.5 98.5 Fr ek ue ns i Interval 95 Setelah mengetahui tabel distribusi frekuensi, kemudian membuat tabel kecenderungan skor variabel Motivasi Belajar, yaitu untuk mengetahui rentang skor dan jumlah responden yang masuk pada kategori sangat tinggi, tinggi, rendah, sangat rendah. Berdasarkan perhitungan yang dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 182 dapat diperoleh mean ideal Mi sebesar 72,5 dan standar deviasi ideal SDi sebesar 14,5, sedangkan skor tertinggi ideal adalah sebesar 116 dan skor terendah ideal adalah 29. Menurut Djemari Mardapi 2008: 123 Pedoman pengkategorian kecenderungan skor variabel Motivasi Belajar yang dimodifikasi adalah sebagai berikut: Tabel 17. Pedoman Pengkategorian Motivasi Belajar No Kategori Rumus Hitungan 1. Sangat Tinggi X ≥ Mi + SDi X ≥ 87 2. Tinggi Mi ≤ X Mi + SDi 72,5 ≤ X 87 3. Rendah Mi - SDi ≤ X Mi 58 ≤ X 72,5 4. Sangat Rendah X Mi - SDi X 58 Berdasarkan perhitungan dan melihat pedoman pengkategorian kecenderungan, maka tabel kecenderungan skor variabel Motivasi Belajar adalah sebagai berikut : Tabel 18. Kecenderungan Skor Variabel Motivasi Belajar No Rentang Skor Jumlah Frekuensi Kategori 1 87 – 95 9 9,8 Sangat Tinggi 2 72,5 – 86,5 30 32,6 Tinggi 3 58 – 72 44 47,8 Rendah 4 43 – 58,5 9 9,8 Sangat Rendah Jumlah 92 100 Berdasarkan deskripsi data variabel di atas dapat digambarkan dalam diagram lingkaran pie chart berikut ini: 96 Gambar 7. Pie Chart Kecenderungan Motivasi Belajar Berdasarkan diagram lingkaran di atas dapat diketahui bahwa Minat Belajar dari 92 siswa adalah sebanyak 9 siswa 9,8 mempunyai kecenderungan sangat tinggi, sebanyak 30 siswa 32,6 mempunyai kecenderungan tinggi, sebanyak 44 siswa 47,8 mempunyai kecenderungan rendah, dan sebanyak 9 siswa 9,8 mempunyai kecenderungan sangat rendah. Skor variabel Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Prambanan Klaten Tahun Ajaran 20162017 termasuk dalam kategori rendah.

d. Lingkungan Teman Sebaya

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25