54 Muhammad  Ilyas  variabel  bebas  lainnya  adalah  Lingkungan  Belajar
sedangkan  dalam  penelitian  ini  variabel  bebas  lainnya  adalah  Minat Belajar dan Lingkungan Teman Sebaya.
C. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi
Minat  belajar  merupakan  salah  satu  kondisi  psikologis  siswa  dalam mencari ilmu pengetahuan. siswa yang memiliki minat untuk mempelajari
pada  bidanghal  tertentu  cenderung  akan  menyukai  hal  tersebut  dan mendalaminya  tanpa  ada  paksaan  dari  orang  lain.  Siswa  yang  memiliki
Minat  Belajar  yang  tinggi  akan  menunjukan  indikator  adanya  perhatian siswa saat belajar Akuntansi, adanya perasaan senang terhadap Akuntansi,
memiliki  ketertarikan  terhadap  Akuntansi,  berpartisipasi  aktif  dalam proses  belajar  Akuntansi,  dan  mempunyai  keinginan  untuk  terus  belajar
akuntansi. Minat  berperan  sebagai  motivating  force  dalam  proses  belajar  yakni
sebagai  kekuatan  yang  mendorong  siswa  untuk  belajar.  Siswa  yang mampu meningkatkan minat belajarnya diduga akan memperoleh Prestasi
Belajar  Akuntansi  yang  tinggi,  sebaliknya  jika  siswa  tidak  mampu meningkatkan minat  belajarnya diduga akan memperoleh Prestasi  Belajar
Akuntansi yang rendah dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Minat Belajar  diduga  memiliki  pengaruh  positif  terhadap  Prestasi  Belajar
Akuntansi.
55
2. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi
Motivasi  belajar  merupakan  hal  yang  terpenting  dalam  kegiatan pembelajaran. Motivasi Belajar dapat menjadi salah satu faktor penggerak
dalam  mengembangkan  kegiatan  pembelajaran.  Siswa  yang  bersemangat dalam  belajar  serta  berusaha  meraih  Prestasi  Belajar  yang  optimal  dari
suatu  pelajaran  diduga  karena  adanya  motivasi  yang  kuat  pada  dirinya. Siswa  yang  memiliki  Motivasi  Belajar  yang  tinggi  akan  menunjukan
indikator  tekun  menghadapi  tugas,  ulet  menghadapi  kesulitan  dalam belajar,  menunjukkan  minat  terhadap  bermacam-macam  masalah,  lebih
senang  bekerja  mandiri  atau  tidak  bergantung  kepada  orang  lain,  cepat bosan  pada  tugas-tugas  yang  rutin,  dapat  mempertahankan  pendapatnya,
tidak  mudah  melepas  hal  yang  diyakini,  dan  senang  mencari  dan memecahkan masalah soal-soal.
Kegiatan belajar dan mengajar di sekolah akan berjalan dengan lancar jika  siswa  memiliki  Motivasi  Belajar  yang  tinggi.  Motivasi  Belajar  erat
kaitannya  dengan  Prestasi  Belajar  Akuntansi,  di  mana  Prestasi  Belajar Akuntansi  akan  meningkat  jika  diiringi  dengan  meningkatnya  Motivasi
Belajar.  Siswa  yang  mampu  mengembangkan  Motivasi  Belajar  dengan optimal  diduga  akan  memperoleh  Prestasi  Belajar  Akuntansi  yang  tinggi,
sebaliknya  siswa  yang  belum  mampu  mengembangkan  Motivasi  Belajar yang  dimilikinya  dengan  optimal  diduga  akan  memperoleh  Prestasi
Belajar Akuntansi yang rendah dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
56 Motivasi  Belajar  diduga  memiliki  pengaruh  positif  terhadap  Prestasi
Belajar Akuntansi.
3. Pengaruh  Lingkungan  Teman  Sebaya  terhadap  Prestasi  Belajar
Akuntansi
Lingkungan  Teman  Sebaya  adalah  lingkungan  sosial  siswa  di  mana siswa melakukan interaksi yang intensif dan cukup teratur dengan teman-
temannya  yang  mempunyai  kesamaan  usia,  hobi,  dan  tujuan  yang  ingin dicapai.  Interaksi  yang  dilakukan  siswa  berupa  interaksi  yang
dilakukannya  dengan  siswa-siswa  lain  di  lingkungan  sekolah.  Teman sebaya dapat memberikan pengaruh yang positif maupun negatif terhadap
diri pribadi siswa. Indikator yang menunjukan bahwa Lingkungan Teman Sebaya  berpengaruh  terhadap  Prestasi  Belajar  Akuntansi  ialah  dengan
adanya  Interaksi  sosial  dilingkungan  teman  sebaya,  keterlibatan  individu dalam  berinteraksi,  dukungan  teman  sebaya,  meningkatkan  harga  diri
siswa, dan menjadikan teman sebaya sebagai teman belajar. Siswa  yang  memiliki  Lingkungan  Teman  Sebaya  yang  baik  serta
memperhatikan  kegiatan  belajar  akuntansinya,  maka  dapat  dipastikan siswa-siswa tersebut senantiasa berjuang guna mendapatkan prestasi  yang
tertinggi  dalam  lingkungan  teman  sebayanya  sehingga  hal  tersebut berdampak  pada  perolehan  Prestasi  Belajar  Akuntansi  yang  tinggi.
Sedangkan apabila siswa memiliki Lingkungan Teman Sebaya yang tidak memperhatikan kegiatan belajar akuntansi, maka karena hal tersebut akan
membuat  siswa  enggan  untuk  belajar  dan  berdampak  kepada  rendahnya
57 prestasi  yang  ia  dapatkan.  Oleh  karena  itu  dapat  disimpulkan  bahwa
Lingkungan  Teman  Sebaya  berpengaruh  terhadap  Prestasi  Belajar Akuntansi siswa.
4. Pengaruh  Minat  Belajar,  Motivasi  Belajar,  dan  Lingkungan  Teman
Sebaya terhadap Prestasi Belajar Akuntansi
Prestasi  belajar  yang  diperoleh  Siswa  merupakan  hasil  dari  proses belajar  dan  mengajar  yang  terjadi  di  lingkungan  sekolah.  Prestasi  Belajar
dapat  dipengaruhi  oleh  beberapa  faktor,  baik  faktor  yang  berasal  dari dalam diri siswa internal maupun dari luar diri siswa eksternal. Faktor-
faktor  internal  yang  diduga  memiliki  pengaruh  yang  signifikan  terhadap Prestasi  Belajar  Akuntansi  adalah  Minat  Belajar  dan  Prestasi  Belajar.
Sedangkan  faktor  eksternal  yang  diduga  memiliki  pengaruh  yang signifikan terhadap Prestasi Belajar Akuntansi adalah Lingkungan Teman
Sebaya. Minat  Belajar  digunakan  untuk  membangkitkan  ketertarikan  dengan
apa  yang  akan  dipelajari.  Minat  Belajar  membantu  siswa  untuk memfokuskan diri terhadap mata pelajaran dalam hal ini belajar akuntansi.
Siswa  yang  memiliki  Minat  Belajar  yang  tinggi  dalam  mempelajari akuntansi  cenderung  akan  meningkatkan  Prestasi  Belajar  Akuntansinya
menjadi optimal. Siswa yang memiliki Minat Belajar yang tinggi memiliki ciri-ciri  adanya  perhatian  siswa  saat  dalam  belajar  akuntansi,  adanya
perasaan  senang  terhadap  akuntansi,  memiliki  ketertarikan  terhadap
58 akuntansi,  berpartisipasi  aktif  dalam  proses  belajar  akuntansi,  dan
mempunyai keinginan untuk terus belajar akuntansi. Motivasi  Belajar  juga  memiliki  peranan  yang  sangat  penting  dalam
upaya  mencapai  Prestasi  Belajar  Akuntansi  yang  optimal.  Siswa  yang memiliki  Motivasi  Belajar  yang  tinggi  akan  memiliki  ciri-ciri  tekun
menghadapi  tugas,  ulet  menghadapi  kesulitan,  menunjukkan  minat terhadap bermacam-macam masalah, senang bekerja mandiri, cepat bosan
pada  tugas-tugas  yang  rutin,  dapat  mempertahankan  pendapatnya,  tidak mudah  melepas  hal  yang  diyakininya,  dan  senang  mencari  dan
memecahkan masalah soal-soal. Lingkungan  Teman  Sebaya  merupakan  faktor  dari  luar  diri  siswa
eksternal  yang  juga  berpengaruh  terhadap  Prestasi  Belajar  Akuntansi siswa. Lingkungan Teman Sebaya ditandai dengan adanya Interaksi sosial
di  lingkungan  teman  sebaya,  keterlibatan  individu  dalam  berinteraksi, dukungan  teman  sebaya,  meningkatkan  harga  diri  siswa,  dan  menjadikan
teman sebaya sebagai teman belajar. Siswa yang memiliki Lingkungan Teman Sebaya yang kondusif dalam
belajar  akuntansi  cenderung  memiliki  Prestasi  Belajar  Akuntansi  yang baik  dibandingkan  dengan  siswa  yang  memiliki  Lingkungan  Teman
Sebaya  yang  kurang  kondusif  mempelajari  akuntansi.  Oleh  karena  itu semakin  baik  Lingkungan  Teman  Sebaya  dalam  belajar  akuntansi  maka
akan semakin baik pula Prestasi Belajar Akuntansi siswa.
59 Minat  Belajar,  Motivasi  Belajar,  dan  Lingkungan  teman  Sebaya  pada
akhirnya dapat mempengaruhi Prestasi Belajar Akuntansi. Semakin tinggi Minat  Belajar  dan  Motivasi  Belajar  serta  semakin  baik  dan  kondusifnya
Lingkungan Teman Sebaya dalam belajar akuntansi, maka Prestasi Belajar Akuntansi akan semakin meningkat.
D. Paradigma Penelitian