Pengaruh Kesadaran Uji Asumsi Klasik

56 mengkonsumsi buah lokal pada ukuran, warna, rasa dan harapan belum memiliki persepsi yang cukup mengenai buah lokal. Hal ini tidak sesuai dengan pendapat Shiffman dan Kanuk 2008:137 bahwa persepsi didefinisikan sebagai proses yang dilakukan individu untuk memilih, mengatur dan menafsirkan stimuli ke dalam gambaran yang masuk akal mengenai dunia. Karena responden yang ditemui oleh peneliti didominasi oleh responden yang berusia 19 – 26 tahun dan dapat diasumsikan bahwa masyarakat yang memiliki usia tersebut masih mementingkan hobi dan kesenangan sehingga belum memiliki persepsi yang mendorong untuk membeli dan mengkonsumsi buah lokal.

5.5.3 Pengaruh Preferensi

Berdasarkan Tabel 18 diketahui t hitung sebesar variabel preferensi 1,933. Jika dibandingkan dengan t-tabel dengan dk = n – 1 100 – 1 = 99 dan taraf kesalahan α = 10 sebesar 1,671 maka t-hitung diperoleh lebih besar dari nilai t- tabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa preferensi konsumen berpengaruh signifikan terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal pada tingkat signifikansi 0,10. Koefisien regresi untuk variabel bebas X3 Preferensi memiliki arah dengan koefisien regresi positif sebesar 0,160. Ini menunjukan bahwa hubungan yang searah antara Preferensi X3 dengan perilaku mengkonsumsi buah lokal Y. Koefisien regresi preferensi sebesar 0,160, mengandung arti apabila variabel preferensi naik sebesar satu satuan maka akan menyebabkan meningkatnya Perilaku Mengkonsumsi buah lokal Y sebesar 0,160 satuan dengan menganggap variabel lain konstan. 57 Berdasarkan hasil identifikasi responden terhadap variabel preferensi, responden di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur berada pada tingkatan level sedang terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal segar. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa responden di kawasan pemukiman Jakarta Timur sudah memiliki preferensi yang cukup untuk mendorong responden membeli dan mengkonsumsi buah lokal. Hal ini sesuai dengan pendapat Simamora 2003: 87 dimana preferensi adalah konsep abstrak yang menggambarkan peta peningkatan kepuasan yang diperoleh dari kombinasi barang dan jasa sebagai cerminan dari selera pribadinya. Dengan kata lain preferensi konsumen adalah merupakan gambaran tentang kombinasi barang dan jasa yang lebih disukai konsumen apabila ia memiliki kesempatan untuk memperolehnya. Hal ini didapat karena sesuai dengan karakteristik responden menurut status pernikahan, bahwa responden di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur yang ditemui oleh peneliti didominasi oleh responden yang belum menikah atau belum berkeluarga, sehingga dapat dikatakan bahwa responden tersebut belum memiliki tanggungan dalam kebutuhan pokok khususnya dalam kebutuhan mengkonsumsi buah-buahan. Diantara variabel-variabel tersebut yang berpengaruh dominan terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal segar di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur adalah variabel Kesadaran X1. Berarti variabel kesadaran paling berpengaruh dalam pembentukan perilaku mengkonsumsi buah lokal. Kesadaran adalah penerimaan sebuah produk dalam benak konsumen sehingga semakin tinggi