155 mata pelajaran, sehingga dengan demikian semua siswa dan guru-guru
dapat berpartisipasi dalam mempersiapkan tanggap darurat di sekolah. Untuk menyiapkan warga sekolah yang tanggap akan bencana, pihak
SMK Nasional Berbah selalu melakukan pelatihan yang rutin pada masa pembinaan yang dilakukan oleh lembaga swadaya masyarakat baik
terhadap anggota Kelompok Siaga Bencana Sekolah KSBS atau siswa secara keseluruhan, secara tidak langsung memberitahukan kepada
mereka dan warga sekolah lainnya bahwa sekolah sudah punya kebijakan mengenai tanggap darurat. Berkaitan SMK Nasional Berbah sebagai
SSB, Jogja Rescue sebagai salah satu lembaga swadaya masyarakat yang menjadi inisiator berdirinya SSB. Selain dari Jogja Rescue, pihak BPBD
Sleman juga membenarkan bahwa ada MOU antara sekolah dengan Jogja Rescue dan BPBD Sleman dalam rangka pembinaan sekolah siaga
bencana.
3. Perencanaan
Perencanaan untuk keadaan darurat harus mengikuti keadaan seperti apa yang mungkin akan terjadi seperti potensi bencana alam yang
mungkin terjadi, sehingga jika terjadi keadaan darurat semua sudah siap menghadapinya. Perencanaan ini akan membantu manajemen dalam
merancang sistem manajemen bencana yang tepat dan sesuai bagi lingkungan. Perencanaan yang dibuat sebaiknya mudah dipahami oleh
semua orang yang terdapat di lingkungan sekolah, sehingga dapat berjalan dengan sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Proses
156 pembuatan perencanaan melibatkan semua pihak seperti kepala sekolah,
karyawan, guru dan pemerintah. Konsep perencanaan disusun berdasarkan hasil identifikasi dan
penilaian risiko, dan SMK Nasional Berbah telah membuat konsep perencanaan. Konsep perencanaan yang terdapat di SMK Nasional
Berbah untuk mitigasi bencana antara lain: 1.
Perencanaan berkaitan dengan pengembangan pengetahuan mitigasi bencana melalui struktur dan muatan kurikulum pada dokumen
KTSP. 2.
Silabus, RPP yang memuat pengetahuan mengenai bahaya jenis, sumber bahaya dan besaran bahaya, kerentanan, kapasitas, risiko
dan sejarah yang ada dilingkungan sekolah.
4. Organisasi Tanggap Darurat
Organisasi tanggap darurat merupakan penggerak dalam sistem tanggap darurat yang ada di sekolah. Pengorganisasian yang buruk akan
mengakibatkan proses penanganan bencana akan lambat dan berantakan. Di dalam organisasi tanggap darurat ini terdapat pembagian tugas dan
tanggung jawab masing-masing warga sekolah dalam penanganan bencana sehingga pada saat pelaksanaannya dapat menghindarkan dari
benturan dan tumpang tindih. Pembentukan organisaisi tanggap darurat ini strukturnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi resiko
yang mungkin akan terjadi. Organisasi darurat harus bersifat taktis, bukan strategis yang mana tugasnya langsung turun di lapangan, misal