166 sekolah, hal ini dilakukan untuk menyiapkan warga sekolah yang siap
dan tanggap dalam keadaan apapun.
11. Sistem Perlindungan dan Penyelamatan
Penyelamatan jiwa merupakan prioritas utama selama keadaan darurat terjadi. Maka dari itu dibutuhkan perencanaan evakuasi, rute
evakuasi dan titik kumpul. SMK Nasional Berbah sudah memiliki tempat perlindungan yang terdapat di sekolah adalah berupa lapangan bagian
depan dan lapangan bagian dalam sekolah. Untuk tempat berlindung atau titik kumpul di SMK Nasional Berbah sudah memadai untuk menampung
seluruh warga sekolah baik dari segi luas dan keamanan dari timpaan benda lain.
Lapangan sekolah dipilih sebagai tempat berlindung dengan pertimbangan tempat ini adalah tempat yang dapat dicapai oleh warga
sekolah dengan waktu yang singkat sesaat siswa keluar dari kelasnya masing-masing. Untuk tata letak bangunan sekolah SMK Nasional
Berbah berbentuk leter U sehingga lapangan berada di tengah-tengah sekolah, hal ini memberi keuntungan untuk siswa dapat secara cepat
mencapai titik aman. Untuk peta jalur evakuasi sudah terdapat di SMK Nasional Berbah
dan ditempel di depan ruang pengajaran yang mana area ini merupakan tempat yang sering dilalui oleh seluruh warga sekolah setiap harinya.
167
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil enelitian tentang Implementasi Sekolah Siaga Bencana SSB di SMK Nasional Berbah maka dapat disimpulkan bahwa
SMK Nasional Berbah telah mampu mengimplementasikan program sekolah siaga bencana SSB di sekolah, diantaranya: 1 bangunan
gedungnya besar sudah dibangun dengan struktur tahan terhadap gempa bumi dan ramah lingkungan, 2 kegiatan tanggap darurat sudah ada dalam
bentuk tertulis terhadap hal penyelamatan, evakuasi dan sosialisasi mengenai kebencanaan, dan sudak melakukan MOU dengan BPBD
Sleman dan Jogja Rescue, 3baru memiliki perencanaan untuk menghadapi gempa bumi dan kebakaran, dan tertulis dengan jelas di dalam
SOP, 4 sudah memiliki organisasi tanggap darurat yang disebut sebagai kelompok siaga bencana sekolah atau gugus kebencanaan, 5 sudah
memiliki SOP yang baku didalam menghadapi bencana gempa bumi dan kebakaran, 6 dana untuk mendidik kesiapsiagaan warga sekolah terhadap
bencana di dana dari RAPBS, 7 pembinaan dan pelatihan mendapatkan dukungan tenaga profesional yang berkompeten dibidangnya dan
dilengkapi dengan silabus kebencanaan yang diintegrasikan kedalam kurikulum sekolah, 8 komunikasi darurat bagian keamanan sekolah
dibekali radio baterai atau HT untuk update informasi dari luar. Untuk