60
N. Unsur-Unsur Implementasi SSB di Sekolah
Unsur-unsur implementasi kebijakan, dalam hal ini adalah implementasi SSB di sekolah, yang mutlak harus ada adalah: “1 unsur
pelaksana, 2 adanya program yang akan dilaksanakan, 3 target tujuan akhir”Abdullah, 1988: 11.
1. Unsur Pelaksana
Pihak yang terutama mempunyai kewajiban untuk melaksanakan kebijakan publik adalah unit-unit administratif atau unit-unit
birokratik Sharkansky, 1975; Ripley Grace A. Franklin, 1986 pada setiap tingkat pemerintahan. Kaitannya dengan sekolah siaga
bencana SSB adalah unit birokrasi pemerintah instansi yang mempunyai tanggung jawab dalam melaksanakan kebijakan
mengenai bagaimana pelaksanaan sekolah siaga bencana SSB. Jadi unit-unit birokrasi ini berfungsi sebagai wahana melalui dan
dalam hal mana berbagai kegiatan yang bertalian dengan proses kebijakan tersebut. Berdasarkan otoritas dan kapasitas administratif
yang dimilikinya ia melakukan berbagai tindakan, mulai dari: “penentuan tujuan dan sasaran organisasional, analisis serta
perumusan kebijakan dan strategi organisasi, pengambilan keputusan, perencanaan, penyusunan program, pengorganisasian,
penggerakan manusia,
pelaksanaan kegiatan
operasional, pengawasan dan penilaian” Dimock Dimock, 1984: 117;
61 Tjokroamidjojo, 1979: 114; Siagian, 1985: 69. Tahapan-tahapan
pada suati perencanaanantara lain: a.
Tahap awal Tahap awal dari sebuah perencanaan sekolah siaga
bencana SSB adalah menetapkan tujuan dan sasaran dari rencananya, kemudian berdasarkan hasil analisis perumusan
kebijakan tersebut maka tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan sebaik-baiknya. Dengan
berpijak pada kebijakan yang telah ditentukan, dalam hal ini adalah kebijakan dalam implementasi sekolah siaga bencana
SSB pada suatu sekolah maka dilakukan penyusunan rencana planning. Rencana yang dirumuskan ini merupakan
hasil mengenai penjabaran kebijakan berbagai keputusan yang telah diambil. Penetapan tujuan, sasaran dan
penyusunan rencana tersebut sesuai dengan urusan tugas yang menjadi tanggung jawab. Kemudian rencana-rencana
tersebut dijabarkan lagi kedalam suatu program-program operasional. Penyusunan program ini harus bersifat
mempermudah dan memperlancar pelaksanaan kegiatan- kegiatan operasional. Oleh karena itu, salah satu hal yang
harus jelas dalam penyusunan program adalah penggambaran tentang jenis kegiatan yang harus dilakukan dalam bentuk
kegiatan-kegiatan yang jelas, baik uraian kegiatan bagi setiap