Pendidikan Jumlah Tanggungan Keluarga

5234 berkurban untuk orang lain tanpa izin orang tersebut, demikian pula tidak boleh berkurban untuk orang yang telah meninggal dunia tanpa wasiat darinya. Dasarnya firman Allah SWT ; “Dan bahwasanya seseorang manusia tidak memperoleh selain dari apa yang telah diusahakannya” QS. 53: 39. Tetapi bila ada wasiat untuk menyembelih hewan kurban, maka wajib memberikan seluruh daging kurbannya kepada fakir miskin, kecuali ada izin dari yang berwasiat. Mazhab Hanafi dan Mazhab Hanbali memandang tidak ada halangan berkurban untuk orang yang telah meninggal, sekalipun tanpa ada wasiatnya, karena orang yang telah meninggal lebih mengharapkan bantuan berupa doa dan sedekah dari saudaranya yang masih hidup. Semakin berat pekerjaan secara fisik, maka semakin tua tenaga kerja akan semakin turun prestasinya. Namun dalam hal tanggung jawab semakin tua umur tenaga kerja akan semakin banyak pengalamannya dalam berusaha sehingga dapat meningkatkan prestasi kerja Suratiyah, 2006. Pendapatan seseorang juga berkaitan dengan umurnya, mereka yang masih berumur 25 tahun kebawah cenderung berpenghasilan lebih rendah, daripada mereka yang sudah berumur diatas 25 tahun, bahkan diatas 35 tahun. Semakin tua umur seseorang biasanya penghasilannya akan menjadi lebih tinggi mengingat pengalaman seseorang dalam satu bidang, apabila ditekuni dari tahun ke tahun akan membuat pengalamannya bertambah, sehingga penghasilan juga akan semakin bertambah Senduk, 2007. 2.Jenis Kelamin Dari data hasil penelitian dapat dilihatbahwa peserta kurban berjenis kelamin laki-laki ataupun perempuan tidak begitu jauh berbeda. Peserta kurban berjenis kelamin laki-laki sebanyak 80 orang atau 54 persen hampir sama dengan jumlah peserta kurban yang perempuan yaitu 70 orang atau 46 persen. Hal ini dapat dipengaruhi kecenderungan laki-laki sebagai pemimpin dalam keluarga. Tabel 2.Profil Peserta Kurban Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase Laki-laki Perempuan 81 70 54 46 Jumlah 151 100 Tidak ada batasan dalam syarat seseorang untuk berkurban berdasarkan jenis kelamin. Menurut Arifin 2010 berkurban itu boleh bagi laki-laki atau perempuan dan sudah memenuhi syarat berkurban yang lainnya seperti muslim, merdeka, baliq, berakal, penduduk tetap suatu wilayah, dan mempunyai kemampuan.

3. Pendidikan

Tingkat pendidikan berhubungan dengan kemampuan menyerap dan menerima informasi serta kemampuan dalam berperan serta dalam pembangunan.Pendidikan dapat meningkatkan 5235 berfikir, baik dalam cara pengambilan keputusan maupun dalam pembuatan kebijakan. Semakin tinggi pendidikan formal, akan semakin baik pengetahuannya Mosher, 1987. Pendidikan formal peserta kurban di kecamatan Angkola Selatan cukup baik, karena dari 151 responden 141 orang bersekolah dan hanya 10 orang diantaranya tidak bersekolah. Tabel 3. Profil Peserta Kurban Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pendidikan Jumlah Persentase Tidak Sekolah TK SD SMP SMA PT 10 6 69 38 17 11 6.62 3.97 45.69 25.16 11.25 7.28 Jumlah 151 100 Mayoritas peserta kurban berlatar belakang pendidikan SD yaitu sebesar 45.69 persen, hal ini disebabkan tingkat pendidikan masyarakat baru berkembang pada tahun belakangan ini, sehingga kebanyakan orangtua dikecamatan Angkola Selatan masih berlatar pendidikan sampai tamat SD, diikuti dengan peserta kurban berlatar pendidikan SMP sebesar 25.16 persen, SMA sebesar 11.25 dan sarjana hanya 7.28 persen. Hal yang menarik adalah banyak dari peserta kurban yang justru tidak mengenyam pendidikan formal. Dalam hal ini, tingkat pendidikan tidak mempengaruhi profil peserta kurban. Pernyataan ini tidak sejalan dengan pendapat Adiwilaga 1982 bahwa tingkat pendidikan yang dimiliki mempunyai kecenderungan menentukan dalam penerapan teknologi pertanian, ternyata tidak berlaku dalam faktor yang mempengaruhi keinginan seseorang untuk menjadi peserta kurban. Pendidikan diperlukan agar manusia dapat bertindak rasional, dapat membina kepercayaan serta tradisi masyarakat yang menunjang pembangunan dan sebaliknya berusaha mengurangi pengaruh dan kepercayaan serta tradisi yang menghambat pembangunan Mosher, 1987.

4. Jumlah Tanggungan Keluarga

Sebagian besar peserta kurban memiliki jumlah tanggungan keluarga antara 3-5 orang yaitu sebanyak 45.69 persen. Sebanyak 14.56 persen peternak responden tidak memiliki tanggungan keluarga diantaranya karena banyak dari responden yang masih berstatus belum menikah, atau usia responden sudah lanjut sehingga tidak ada lagi anggota keluarga yang menjadi tanggungan. Tabel 4. Profil Peserta Kurban Berdasarkan JumlahTanggungan Keluarga Jumlah Tanggungan Keluarga Jumlah Persentase 5236 3 – 5 5 22 Jumlah 151 100 Jumlah tanggungan keluarga peserta kurban tidak menjadi patokan dalam keikut sertaan dalam berkurban.Apabila semua anggota keluarga masih berada dibawah umur angkatan kerja, maka beban biaya yang harus ditanggung oleh kepala keluarga semakin besar. Jumlah tanggungan keluarga lebih dari lima orang sebanyak 17.21 persen, justru lebih banyak jika dibandingkan dengan peserta yang hanya memiliki tanggungan 1 – 2 orang, hal ini dikarenakan ada responden yang tinggal bersama keluarga besar selain dengan istri dan anaknya.

5. Tingkat Penghasilan Perbulan