Tingkat Penghasilan Perbulan Pengertian Tindak Pidana

5236 3 – 5 5 22 Jumlah 151 100 Jumlah tanggungan keluarga peserta kurban tidak menjadi patokan dalam keikut sertaan dalam berkurban.Apabila semua anggota keluarga masih berada dibawah umur angkatan kerja, maka beban biaya yang harus ditanggung oleh kepala keluarga semakin besar. Jumlah tanggungan keluarga lebih dari lima orang sebanyak 17.21 persen, justru lebih banyak jika dibandingkan dengan peserta yang hanya memiliki tanggungan 1 – 2 orang, hal ini dikarenakan ada responden yang tinggal bersama keluarga besar selain dengan istri dan anaknya.

5. Tingkat Penghasilan Perbulan

Sebagian besar peserta kurban memiliki jumlah penghasilan antara Rp 1.000.000 – Rp 3.000.000 yaitu sebanyak 43.04 persen. Sebanyak 23.84 persen responden memiliki penghasilan kurang dari Rp 1.000.000 diantaranya karena banyak dari responden yang masih berstatus belum menikah, atau usia responden sudah lanjut, dan 1.32 persen peserta kurban memiliki penghasilan diatas Rp 7.000.000 perbulan. Sebagian besar responden bermata pencaharian sebagai petani, wiraswasta, pedagang, dan PNS. Tabel 5.Profil Peserta Kurban Tingkat Penghasilan Tingkat Penghasilan Jumlah Persentase 1 juta 1-3 juta 3-5 juta 5-7 juta 7juta 36 65 38 10 2 23.84 43.04 25.16 6.62 1.32 Jumlah 151 100 Dari hasil penelitian profil peserta kurban berdasarkan tingkat penghasilan dapat dikatakan bahwa peserta kurban tidak dipengaruhi tingkat penghasilannya.Sebagaimana pendapat Samuelson dan Nordhaus 1995 bahwa kondisi seseorang dapat diukur dengan menggunakan konsep pendapatan yang menunjukkan jumlah seluruh uang yang diterima oleh seseorang atau rumah tangga selama jangka waktu tertentu. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5 bahwa tingkat pendapatan peserta kurban diatas Rp 7.000.000 yang merupakan tingkat pendapatan tertinggi hanya 2 orang atau 1.32 persen. Sementara peserta dengan tingkat pendapatan terendah kurang dari Rp 1.000.000 berjumlah 36 orang atau 23.04 persen dari seluruh peserta kurban. Keikut sertaan dalam berkurban tidak bisa diukur dari tingkat penghasilan peserta, karena dalam berkurban ada dua jenis cara pembayaran yang bisa dilakukan yaitu membayar dengan uang tunai seminggu sebelum hari kurban dan membayar dengan cara 5237 kurban.Sehingga peserta kurban tidak merasa dibebani hutang selama mencicil karena pembayaran pencicilan tidak ditentukan berapa besarnya dan tergantung kepada kesanggupan peserta. Tingkat penghasilan peserta kurban dipengaruhi oleh jenis pekerjaan yang dilakukan. Tabel 6. Profil Peserta Kurban Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase Petani Pedagang Wiraswasta PNS Pensiunan DPR Pegawai Honorer Dll 67 14 17 6 1 1 1 44 44.37 9.27 11.26 3.98 0.66 0.66 0.66 29.14 Jumlah 151 100 Dilihat dari tabel diatas bahwa peserta kurban terbanyak adalah dari masyarakat dengan penghasilan sebagai petani yaitu 67 orang 44.37 kemudian wiraswasta 17 orang 11.26, pedagang 14 orang 9.27, PNS 6 orang 3.98 dan yang terkecil adalah dari masyarakat yang bekerja sebagai anggota DPR 1 orang 0.66, pegawai honor 1 orang 0.66, pensiunan 1 orang 0.66 sedangkan yang tidak memiliki pekerjaan adalah 44 persen disebabkan peserta tersebut berasal dari kalangan pelajar, orang tua yang sudah lanjut usia dan janda. Hasil penelitian profil peserta kurban berdasarkan tingkat penghasilan yang tentu saja penghasilan sangat dipengaruhi jenis pekerjaan yang dilakukan, maka dapat dikatakan bahwa jenis pekerjaan tidak mempengaruhi keikut sertaan dalam berkurban. Hal ini dapat dilihat dari peserta yang tidak memiliki pekerjaan justru memiliki persentase yang lebih tinggi yakni 44 jika dibandingkan dengan peserta yang bekerja sebagai wiraswasta, PNS, pedagang dan anggota DPR.

6. Keikut Sertaan Sebagai Peserta Kurban