Regresi Model 1 Satu Regresi Model 2 Dua

1. Regresi Model 1 Satu

Regresi model 1 satu menjelaskan hubungan variabel bebas etika lembaga dan variabel mediasi QWL. Adapun hasil analisis menggunakan program SPSS 19 nampak pada Tabel 4.13. Tabel 4.13 . Regresi Model 1 satu Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations B Std. Error Beta Zero- order Partial Part 1 Constant 37.389 4.755 7.863 .000 TotalEtika Lembaga .351 .086 .315 4.089 .000 .315 .315 .315 a. Dependent Variable: TotalQWL Sumber: data yang diolah 2013 Berdasarkan Tabel 4.13 maka dapat dituliskan persamaan regresi yang mewakili variabel pada penelitian sebagai berikut: Y 1 = 0,315 X 1 + e 1, dimana Y 1 adalah etika lembaga dan X 1 adalah QWL. Persamaan regresi dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Koefisien variabel etika lembaga sebesar 0,315; artinya jika variabel etika lembaga mengalami kenaikan 1 satuan, maka QWL akan mengalami peningkatan 0,315. Koefisien bernilai positif, maka antara etika lembaga dan QWL memiliki hubungan yang positif.

2. Regresi Model 2 Dua

Regresi model 2 dua menjelaskan hubungan variabel bebas etika lembaga dan QWL dan variabel dependen Kinerja perawat. Adapun hasil analisis menggunakan program SPSS 19 nampak pada Tabel 4.14. Tabel 4.14 . Regresi Model 2 dua Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations B Std. Error Beta Zero- order Partial Part 1 Constant 14.259 3.964 3.597 .000 TotalEtikaLembaga .266 .064 .324 4.189 .000 .387 .323 .308 TotalQWL .147 .057 .200 2.584 .011 .302 .206 .190 a. Dependent Variable: TotalKinerja Sumber: data yang diolah 2013 Beradasarkan Tabel 4.14 maka dapat dituliskan persamaan regresi sebagai berikut: Y 1 = 0,324 X 1 + 0,200 X 2 , dimana: Y 1 : kinerja perawat, X 1 : etika lembaga dan X2: QWL Persamaan regresi dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Koefisien variabel etika lembaga sebesar 0,324; artinya jika variabel etika lembaga mengalami kenaikan 1 satuan, sedangkan QWL konstan, maka kinerja akan mengalami peningkatan 0,324. Koefisien bernilai positif, maka antara etika lembaga dan kinerja memiliki hubungan yang positif. b. Koefisien variabel QWL sebesar 0,200; artinya jika variabel QWL mengalami kenaikan 1 satuan, sedangkan etika lembaga konstan, maka kinerja akan mengalami peningkatan 0,200. Koefisien bernilai positif, maka antara QWL dan kinerja memiliki hubungan yang positif.

4.1.4.2 Analisis Jalur Path Analysis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Quality Of Work Life (QWL) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di PTP Nusantara II Sei Semayang

8 57 169

Pengaruh Quality of Work Life terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Kesdam I/BB Medan

7 55 167

Hubungan antara Quality of Work Life dengan Keterlibatan Kerja Pada Karyawan

23 105 170

Analisis Pengaruh Antara Quality Of Work Life (QWL) Terhadap Semangat Kerja Di PT Bank XXXX Medan

0 56 196

KARAKTERISTIK PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN TAHUN 2015 Karakteristik Pasien Diabetes Mellitus Di Rsud dr. Soehadi Prijonegoro Sragen Tahun 2015.

0 3 14

KARAKTERISTIK PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN TAHUN 2015 Karakteristik Pasien Diabetes Mellitus Di Rsud dr. Soehadi Prijonegoro Sragen Tahun 2015.

0 3 16

EVALUASI KINERJA INSTALASI FARMASI DI RSUD DR. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN ATAS PELAYANAN Evaluasi Kinerja Instalasi Farmasi Di Rsud Dr.Soehadi Prijonegoro Sragen Atas Pelayanan Pasien Rawat Jalan Periode Mei-Juli 2016.

0 3 13

PENDAHULUAN Hubungan Pelaksanaan Konseling Gizi Dengan Kepuasan Pasien Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.

0 2 6

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN QUALITY OF WORK LIFE SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Empiris pada Rumah Sakit di Kabupaten Temanggung).

0 0 181

Pengaruh motivasi karyawan pada transfer pengetahuan (Studi Pada Perawat di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen)

0 0 14