commit to user 92
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di kelas XI IPS 4 SMA Negeri 4 Surakarta ini dilakukan dalam dua siklus . Setiap siklus meliputi empat tahap, yaitu:
1 perencanaan tindakan, 2 pelaksanaan tindakan, 3 observasi dan interpretasi dan 4 analisis dan refleksi tindakan. Berdasarkan analisa hasil penelitian tindakan dari
siklus I sampai Siklus II, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan prestasi dalam pembelajaran akuntansi menggunakan model ASSURE pada siswa kelas XI Sosial
4 SMA Negeri 4 Surakarta. Hal tersebut terefleksi dari beberapa indikator berikut ini: 1.
bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran model ASSURE dengan menggunakan metode berkelompok kooperatif, serta siswa sudah dapat
bertanggung jawab dalam tugas kelompok. 2.
Siswa benar-benar terlihat semangat dalam kegiatan pembelajar dengan digunakannya media pembelajaran serta lebih mudah memahami materi yang ditampilkan dalam
bentuk power point. Siswa juga terlihat mahir dalam mengoprasikan media dilihat pada saat presentasi
dilakukan dengan menggunakan media serta pengumpulan hasih kelompok dalam bentuk printout.
3. Siswa menyadari bahwa kerjasama dalam kelompok penting untuk menyelesaikan
suatu tugas bersama. Dengan kerjasama dalam kelompok mereka dapat memberikan pengalaman, menemukan dan menjelaskan segala hal yang mereka
pikirkan dan membuka diri terhadap yang dipikirkan oleh teman mereka. Hal ini menyebabkan interaksi antarsiswa dalam kelompok kooperatif meningkat dari
55,71 pada siklus I menjadi 84,26 pada siklus II 4.
Siswa mampu menyelesaikan persoalan yang berhubungan dengan laporan keuangan dan telah mencapai batas KKM meningkat dari 16 siswa 47,05 pada siklus I
menjadi 30 siswa 88,23 pada siklus II.
commit to user 93
93
B. Implikasi
Berdasarkan simpulan di atas, maka dapat dikaji implikasinya baik implikasi teoritis maupun implikasi praktis sebagai berikut :
1. Implikasi Teoritis
Implikasi teoritis dalam penelitian ini adalah bahwa penerapan model assure dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Pembelajaran
dengan menggunakan model ASSURE memerlukan persiapan yang sangat matang dalam pelaksanaannya. Molenda 2001: 35 mengatakan Model ASSURE merupakan
sebuah prosedur panduan untuk perencanaan dan bimbingan pembelajaran yang mengkombinasikan antara materi, metode dan media. Selanjutnya dikatakan bahwa:
The ASSURE Model, on the other hand, is mean for the individual instructor to use when planning classroom use of media and technology. Model ASSURE sangat
dipengaruhi oleh kreativitas guru dalam memadukan antara materi,metode dan media yang akan digunakan. Model ASSURE ini memberikan ruang gerak yang luas untuk
guru dalam mengembangkan media pembelajaran yang sederhana yang ada di sekolah serta melibatkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga partisipasi
siswa dapat meningkat.
2. Implikasi Praktis
Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa penerapan model ASSURE dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang dapat dilihat dari proses keaktifan
selama mengikuti pembelajaran dan hasil belajar siswa yang meningkat. Oleh karena itu, hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan bagi guru sebagai salah satu
alternatif untuk diterapkan oleh guru, untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Dari hasil pelaksanaan tindakan dari siklus I dan siklus II dapat dideskripsikan
bahwa terdapatnya kekurangan dan kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran akuntansi. Kelemahan tersebut antara lain kemampuan siswa untuk
bekerjasama dalam diskusi dan berkomunikasi baik dalam kelompok maupun dengan guru belum maksimal,terbatasnya waktu dalam mempersiapkan media, serta belum
maksimalnya kemampuan guru dalam mengelola kelas. Dari pelaksanaan tindakan
commit to user 94
94 yang kemudian dilakukan refleksi terhadap proses pembelajaran, dapat dideskripsikan
terdapatnya peningkatan prestasi belajaran akuntansi.
C. Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi yang telah dikemukakan, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
a. Hendaknya lebih mengusahakan fasilitas yang dapat mendukung kelancaran
kegiatan belajar mengajar. b.
Hendaknya mendorong dan memotivasi guru untuk selalu berusaha mengembangkan model dan metode pembelajaran yeng merangsang siswa
untuk aktif dan lebih mudah dalam memahami materi pembelajaran. 2.
Bagi Guru a.
Guru diharapkan senantiasa meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan dan menyampaikan materi serta dalam mengelola kelas,
sehingga kualitas pembelajaran dapat terus meningkat seiring dengan peningkatan kemampuan yang dimilikinya.
b. Kepada guru yang belum menerapkan model ASSURE dapat menerapkan
model tersebut dalam kegiatan belajar mengajar yang nantinya akan memadukan antara metode,materi dan media.
c. Guru diharapkan mampu memberikan motivasi pada siswa untuk belajar
dengan menimbulkan minat yang ada dalam diri siswa, sehingga siswa akan belajar dengan rasa senang tanpa harus dipaksa.
3. Bagi Siswa
a. Siswa hendaknya mempunyai kesadaran akan pentingnya prestasi belajar dan
berusaha untuk meningkatkannya dengan cara meningkatkan minat belajar dan keaktifannya dalam proses pembelajaran.
b. Siswa hendaknya mampu memiliki ketrampilan berkomunikasi yang baik
dimana hal ini pada akhirnya akan sangat bermanfaat bagi siswa.
commit to user 95
95 c.
Siswa diharapkan tidak mudah putus asa ketika mengalami hambatan dalam belajar dan dapat bekerjasama dalam arti yang positif, baik dengan guru
maupun dengan siswa yang lain dalam proses belajar mengajar.
commit to user 96
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi gan Widodo Supriyono, 1991. Pesikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Alam, S. 2007. Ekonomi untuk SMA dan MA kelas XI Jakarta: PT. Gelora Aksara
Pratama Amstrong, 2004. Sekolah Para Juara. Bandung: Kaifa
Arif S. Sadiman,et,al. 1996 Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Arsyad A. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada Etin, Solihatin, dkk. 2008. Cooperative Learning: Analisis Model Pembelajaran IPS.
Jakarta: Bumi Aksara Herawati Susilo, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Sarana
Pengembangan Keprofesionalan Guru dan Calon Guru. Malang: Banyumedia Isjoni. 2009. Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung:
Alfabeta. Khairudin. 1992. Pengembangan Masyarakat. Yogyakarta: Liberty
Margono. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Molenda, MHeindich,R,JD Russel and Smaldito, S.E. 2005 Instructional
Technology and Media for Learning. New Jersey: Pearson Education Inc. Muhibin, Syah. 2008. Pesikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Nana Syaodih Sukmadinata. 2004. Landasan Pesilogi Proses Pendidikan . Bandung: PT, Remaja Rosdakarya.
Ngadiman, Sri Witurachmi dan Wahyu Adi.2005. Dasar-dasar Akuntansi. Surakarta: FKIP UNS
commit to user 97
97 Ngalim Purwanto. 2007. Pesikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Robert E. Slavin. 2009. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. London: Allymand Bacon.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinnya. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Sri Harijanti.2007.Peningkatan partisipasi dan kreativitas Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi Dengan Model ASSURE DI Kelas XI MAN Tempursari
Mantingan Ngawi. Skripsi: Universitas Sebelas Maret Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi . 2008. Penelitian Tindakan Kelas . Jakarta:
Bumi Aksara Sutratinah Tirtonegoro. 2001. Anak Supernormal dan Program Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa 1995. Kamus
Besar Bahasa Indonesia cetakan-2. Jakarta: Balai Pustaka Zaenal Arifin. 1990.Prinsip Teknik Prosedur. Bandung: Remaja Rosdakarya.
commit to user 98
98
CATATAN LAPANGAN 1
commit to user 99
99 HariTanggal
: Sabtu, 15 Februari 2011 Data Kelas
: Kelas XI IPS 4 Negeri 4 Surakarta Model Pembelajaran : Konvensional
Tema Pembelajaran : Pencatatan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Jumlah Siswa
: 34 siswa Jenis
: Observasi mendalam survei awal Deskripsi :
Guru memulai pelajaran dengan mengucapkan salam pembuka kemudian mengabsen siswa guna mengetahui jumlah siswa yang mengikuti kegiatan belajar
mengajar. Sebelum memulai pelajaran, guru berusaha menciptakan suasana yang kondusif dengan memberikan bimbingan dan nasehat kepada siswa, karena saat itu konsentrasi
siswa tidak sepenuhnya tertuju untuk mengikuti pelajaran yang disebabkan setelah jam pelajaran sekolah berakhir di sekolah akan diadakan suatu kegiatan yang berhubungan
dengan ekstra kurikuler pramuka. Setelah kondisi siswa dapat dikendalikan guru mencoba mengulang materi sebelumnya dengan berbagai pertanyaan guna mengkaitkan dengan materi
yang akan disampaikan. Dalam menjelaskan materi guru sambil melakukan tanya jawab dengan siswa dan
mengkaitkan dengan beberapa hal dengan keadaan yang sebenarnya dengan harapan agar siswa lebih mudah dalam memahami materi yang disampaikan, tetapi pada saat guru
menjelaskan materi masih ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan, maka guru menegur siswa tersebut dengan memberikan pertanyaan seputar materi yang sedang
dijelaskan. Jika siswa tidak dapat menjawab, maka pertanyaan itu akan ditanyakan kepada siswa yang lain. Namun guru juga tetap memperhatikan kegiatan para siswa yang lain
supaya pembelajaran di kelas tetap terkendali. Hal ini dilakukan guru agar siswa lebih memperhatikan apa yang disampaikan guru. Tetapi suasana tenang tidak dapat berjalan
lama karena keinginan siswa untuk segera pulang untuk persiapan mengikuti acara pramuka di sekolah, guru sudah memperingatkan para siswa berulang kali namun tidak
diindahkan oleh siswa. Dengan keadaan seperti itu akhirnya guru memutuskan agar siswa mempelajari materi sendiri dan mencoba mengerjakan latihan yang ada, guru
commit to user 100
100 menjelaskanpun juga percuma karena pikiran dan konsentrasi siswa sudah tidak tertuju
pada pelajaran yang disampaikan.
Refleksi : Proses belajar mengajar kurang berjalan dengan baik, karena terdapat beberapa
kekurangan di dalamnya yang harus diperbaiki. Pada saat guru menyampaikan materi masih ada siswa yang ramai sendiri, konsentrasi dalam mengikuti pelajaran masih kurang
dan banyak siswa yang tidak memperhatikan karena mereka menganggap dalam menjelaskan materi guru selalu monoton, kurang bervariasi akibatnya siswa cepat merasa
bosan dalam mengikuti pelajaran di kelas dan penjelasan dari guru sulit diterima oleh para siswa. Sebagian dari mereka menganggap walaupun sudah memperhatikan penjelasan dari
guru tentang suatu materi mereka tidak paham akan materi yang disampaikan tetapi justru mengalami kebingungan, hal itu juga dikarenakan kesiapan mereka juga kurang dan
sebelumnya mereka juga belum mempelajarinya di rumah. Saat ada penjelasan dari guru yang mereka belum mengerti mereka tidak berani untuk bertanya akibatnya saat diadakan
tes banyak dari mereka yang mendapat nilai di bawah nilai KKM.
CATATAN LAPANGAN 2 A.
Pertemuan Pertama
Hari Tanggal : Sabtu, 19 Februari 2011.
Kelas : Kelas XI IPS 4 SMA Negeri 4 Surakarta
Model Pembelajaran : Pembelajaran Model ASSURE
Jumlah Siswa : 34 siswa
Jenis : Observasi mendalam
Deskripsi :
commit to user 101
101 Kegiatan belajar mengajar diawali dengan memberi salam, kemudian
melakukan presensi pada siswa yang mengikuti pelajaran tersebut. Guru, peneliti dan siswa merencanakan prosedur pembelajaran yang akan dilakukan. Guru
bersama peneliti menjelaskan kepada siswa bahwa pembelajaran kali ini menggunakan model ASSURE yaitu model pembelajaran mengolaborasikan antara
materi, metode investigasi group, dan media lcd, laptop, mediagrafis. Kemudian guru bersama peneliti menginformasikan bagaimana langkah-langkah
yang akan dilakukan.Guru membuka pelajaran dengan memotivasi siswa dengan memberi pertanyaan kepada siswa tentang materi pelajaran pada pertemuan
sebelumnya materi neraca saldo.Dalam kegiatan tanya jawab tersebut hanya beberapa siswa yang terlihat aktif menjawab pertanyaan dari guru.
Setelah kegiatan tersebut guru bersama peneliti menjelaskan secara garis besar mengenai materi yang akan dipelajari, yakni mengenai jurnal penyesuaian
dengan menggunakan media laptop dalam bentuk powerpoint disertai dengan kolom jurnal penyesuaian media grafis. Guru, peneliti dan siswa melakukan
pemilihan topik dari materi jurnal penyesuaian. Yang akan dipelajari adalah mengenai akun-akun yang perlu disesuaikan pada akhir periode akuntansi. Akun-
akun tersebut terdiri atas beban dibayar di muka, pendapatan diterima dimuka, piutang penghasilan, beban yang masih harus dibayar, penyusunan aktiva tetap,
dan pemakaian perlengkapan. Setelah itu guru membagi siswa ke dalam kelompok secara heterogen yang
terdiri dari 7 karena kelas XI berjumlah 34 siswa sehingga tiap-tiap kelompok terdiri dari 5 orang dan ada satu kelompok terdiri dari 4 orang. Guru bersama
peneliti mengajak siswa untuk melakukan kegiatan berkelompok mengenai materi jurnal penyesuaian.Guru berkeliling ruangan mengecek setiap kelompok yang
mungkin menemukan kesulitan, karena dalam hal ini guru hanya bertindak sebgai fasilitator. Pada kegiatan kali ini para siswa terlihat aktif, ada yang menuliskan
hasil diskusi kelompok, dan ada juga yang mengutarakan pendapat kepada teman kelompoknya dan ada juga yang mencatat sedikit materi atau garis besar yang
commit to user 102
102 telah di tampilkan guru dalam laptop. Guru bersama peneliti mengawasi jalannya
investigasi kelompok dengan baik dan memberikan penilaian proses sesuai instrumen-instrumen interaksi antarsiswa dalam kelompok. Investigasi kelompok
mulai terlihat aktif. Setelah kegiatan berkelompok selesai guru, peneliti dan siswa membuat kesimpulan tentang hasil investigasi hari ini.
Refleksi: Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan melalui kolaborasi dengan
guru mengenai proses pembelajaran akuntansi sudah berjalan dengan baik meskipun terdapat beberapa kekurangan. Kekurangan-kekurangan tersebut berasal
dari pihak siswa maupun dari guru sendiri. Dari pihak guru, kekurangan tersebut adalah kurang perhatiannya guru tentang pemahaman siswa terhadap konsep
materi yang akan dipelajari. Guru terlalu cepat dalam menjelaskan tanpa memahami kondisi konsentrasi siswa pada saat itu sehingga masih banyak siswa
yang kurang paham terhadap materi, mereka hanya mengetahui tanpa memahami. Dengan demikian hanya ada beberapa siswa yang mampu menjawab pertanyaan
dari guru. Guru juga lebih memperhatikan siswa yang sering aktif bertanya dan kurang memperhatikan siswa yang cenderung pasif.
Jika dilihat dari pihak siswa, kekurangannya terletak pada kurang perhatiannya siswa saat penjelasan materi oleh guru. Pada saat kegiatan investigasi
masih ada beberapa siswa yang pasif dan hanya mengandalkan teman satu kelompoknya. Beberapa siswa masih ramai sendiri dan pada saat kegiatan
investigasi masih ada beberapa siswa yang tidak serius dan bertindak semaunya sendiri. Pada saat kegiatan investigasi hanya beberapa yang bersungguh-sungguh
dalam mempelajari materi. Siswa baru akan bersungguh-sungguh setelah guru menegurnya.
commit to user 103
103
B. Pertemuan kedua