untuk diolah kembali menjadi bahan jadi atau bahan baku yang akan langsung dijual kepada pengguna akhir.
2. Fungsi produksi
Yaitu merubah bentuk from utility dengan mengelola bahan baku menjadi produk siap pakai atau mengubah bahan mentah menjadi bahan
jadi. 3.
Fungsi distribusi Yaitu menyalurkan produk dengan memindahkan tempat place utility
dari produsen ke konsumen distributing products to consumers. 4.
Fungsi penjualan Yaitu mengubah kepemilikan dari produsen ke konsumen
5. Fungsi pemasaran
Yaitu menunda waktu kegunaan time utility melalui penyediaan produk, harga, tempat dan promosi.
2.2 Kebijakankan Bisnis
Kebijakan bisnis merupakan pedoman yang dikembangkan oleh suatu perusahaan untuk mengatur tindakan-tindakan bisnis dengan mendefinisikan
batas-batas dimana keputusan bisnis harus dibuat.
2.2.1 Pengertian Kebijakan Bisnis
Menurut Steiner 1997:22 kebijakan policy dapat didefinisikan sebagai pernyataan keinginan dan kehendak manajemen untuk mengatur kegiatan guna
mencapai tujuan perusahaan. Kebijakan bisnis meliputi perencanaan dan strategi jangka panjang,
dengan mencakup pada pengamatan lingkungan eksternal dan internal, formulasi
12
Universitas Sumatera Utara
strategi, evaluasi peluang, implementasi strategi, evaluasi dan pengawasan yang terintegrasi. Seluruh strategi tersebut diintegrasikan dengan tujuan visi dan misi
perusahaan. Kebijakan bisnis yang baik diawali dengan proses analisi lingkungan, baik
eksternal maupun internal. Yang termasuk kedalam lingkungan eksternal yaitu lingkungan sosial dan lingkungan kerja, perusahaan mengamati lingkungan
eksternal untuk melihat kesempatan dan ancaman yang ada diluar perusahaan. sedangkan lingkungan internal terdiri dari struktur, budaya perusahaan dan
sumber daya. Analisis lingkungan tersebut akan dilanjutkan ke tahap perumusan strategi yang terdiri dari perumusan visi dan misi, tujuan, perencanaan strategi dan
kebijakkan perusahaan. Setelah proses perumusan strategi akan dilakukan implementasi strategi yang merupakan proses dimana perusahaan mewujudkan
kebijakkan dan strateginya dalam tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur. Selanjutnya Tahap akhir yang merupakan evaluasi dan
pengendalian kinerja. Seluruh proses tersebut akan memperoleh umpan balik agar mampu menghasilkan kebijakan dan strategi baru yang lebih baik dari
sebelumnya. Namun tidak berarti suatu kebijkan bisa dengan mudahnya berubah- ubah. Suatu kebijkan bisnis harus bersifat stabil, sehingga tidak menyebabkan
keraguan dan ketidakpastian dalam pemikiran para pemangku kepentingan yang akan mengikutinya sebagai pedoma dan panduan.
2.2.2 Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Bisnis
Ada banyak faktor yang mempengaruhi kebijakkan bisnis yang ada di suatu perusahaan sehingga perusahaan perlu melaksanakan analisis strategi dan
13
Universitas Sumatera Utara
menetapkan tujuan sebelum menetapkan kebijakan bisnis. Berikut faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kebijakakn bisnis :
a. Pertimbangan regulasi dan kebijakan pemerintah
Setiap organisasi ataupun perusahaan yang beroperasi dalam kelompok masyarakat yang lebih luas perlu mempertimbangkan apa yang dapat dan
tidak dapat dilakukan dalam menyusun strategi kebijakan perusahaannya karena akan selalu dibatasi oleh regulasi, kebijakan dan peraturan
pemerintah. b.
Kondisi persaingan Secara keseluruhan kondisi persaingan merupakan faktor penentu strategi
yang besar. Kebijakan bisnis bukan hanya sebatas memberikan pelayanan terhadap pasar, namun juga memenangkan persaingan di dalam pasar yang
mereka layani. Strategi perusahaan juga harus disesuaikan dengan sifat dan kombinasi faktor-faktor kompetisi harga, kualitas produk, fitur kinerja
dan pelayanan. c.
kepentingan pemangkukepentingan Stackholder seperti yang kita ketahui, para pemangku kepentingan dalam bisnis dapat
bersifat eksternal maupun internal. Para pemegang saham stackholder dan pekerja pemangku kepentingan di internal perusahaan. Sementara itu,
pemasok, pelanggan dan lembaga keuangan menyediakan pinjaman merupakan pemangku kepentingan di eksternal perusahaan. Kebijakan
yang diambil tentu tidak boleh merugikan para pemangku kepentingan tersebut.
14
Universitas Sumatera Utara
d. Visi dan misi perusahaan
Suatu bisnis atau perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu, seperti beroriantasi non-laba. Tujuan ini nantinya akan dirumuskan dalam suatu
visi dan misi serta langkah-langkah yang harus diambil para pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut.
Tritot 2007:21 menyatakan bahwa tujuan dan sasaran strategis yang ditetapkan perusahaan juga bertujuan agar perusahaan tersebut dapat seoptimal mungkin
memiliki arah, cakupan dan perspektif jangka panjang secara keseluruhan sehingga dalam merumuskan kebijkkan bisnis, diperlukan identifikasi yang tidak
bertentangan dengan arah, cakupan dan prespektif jangka panjang tersebut.
2.3 Bauran Pemasaran Jasa