Deskripsi Penelitian Siklus HASIL DAN PEMBAHASAN

71 Setelah menyampaikan langkah-langkah dan aturan bermain, guru mendemontrasikan kegiatan tersebut dan mengajak anak bermain. Selanjutnya adalah kegiatan akhir, hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan akhir yaitu mengevaluasi hasil pembelajaran dengan memberikan reward pada anak yang telah melakukan permainan secara baik, memberikan semangat pada anak didik yang lain, serta menginformasikan kembali kegiatan yang telah dilaksanakan. 2 Tindakan Pertemuan kedua Pada pertemuan ini, menggunakan alokasi waktu kegiatan awal dalam rencana kegiatan harian dan kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana bidang pengembangan RBP siklus I pertemuan 2 terlampir dengan tema buah dan sub tema macam-macam buah. Pada kegiatan awal, setelah menyiapkan alat yaitu berupa 5 buah flashcard tentang bermacam-macam buah yaitu apel, pisang, semangka, jambu, dan jeruk. Guru mengajak anak berbaris, berdo‟a, salam pembuka, absensi, dilanjutkan dengan bernyanyi. Guru memulai kegiatan inti dengan memberikan apersepsi atau penjelasan tentang langkah-langkah kegiatan bermain yang akan dilaksanakan dan aturan-aturan selama bermain. Adapun langkah-langkah kegiatan bermain tersebut adalah : a Anak diam dan memperhatikan guru saat membacakan satu persatu flashcard bermacam-macam buah yang telah disediakan. b Setelah guru selesai membacakannya, kemudian semua anak bersama-sama membaca flash card tersebut. c Setelah selesai membaca bersama-sama baru kemudian anak secara bergantian membaca flash card tersebut. d Anak disuruh membaca flash card dengan kalimat sederhana 72 e Kemudian anak disuruh untuk membuat coretan dibawah gambar. Sedangkan untuk aturan selama bermain yang telah disepakati anak didik yaitu : a Tidak boleh berebutan flashcard b Dalam membaca flashcard dilakukan secara bergiliran. c Dalam membuat coreta dilakukan secara bergiliran. Selanjutnya adalah kegiatan akhir, hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan akhir yaitu mengevaluasi hasil pembelajaran dengan memberikan reward pada anak yang telah melakukan permainan secara baik, memberikan semangat pada anak didik yang lain, serta menginformasikan kembali kegiatan yang telah dilaksanakan. c. Tahap Observasi Selama pembelajaran membaca menggunakan media flash card berlangsung, peneliti dan guru mengamati proses kegiatan tersebut. Pengamatan dilakukan bersamaan dengan proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Pengamatan proses pembelajaran terdiri dari keterlibatan serta ketertarikan anak dalam kegiatan yang telah dirancang, dan mengamati perkembangan anak khususnya dalam perkembangan kemampuan membaca. Selama pengamatan dalam proses pembelajaran Siklus I yang dilakukan sebanyak dua kali pertemuan yaitu pada hari Selasa tanggal 22 September 2015, dan kamis tanggal 24 Setember 2015 berjalan baik dan lancar walaupun masih ada beberapa kendala. Hari pertama anak-anak antusias dan sangat senang, karena pembelajaran membaca permulaan menggunakan media flash card merupakan kegiatan baru. Flashcard ini yang mempunyai gambar bervariasi, dan berwarna-warni yang menarik sehingga dapat menarik perhatian anak sebab biasanya anak hanya menggunakan LKA dan media papan tulis serta spidol dalam pembelajaranmembaca. 73 Pada saat pembelajaran mengucapkan bunyi dan membedakan huruf, anak-anak sangat bersemangat dan antusias. Semua anak mau maju dan berusaha mengucapkan huruf pada kartu yang dipilih dan mau membedakan huruf dengan baik meskipun ada beberapa anak yang harus dibimbing dan diberi motivasi oleh guru dalam kegiatan tersebut. Pada saat kegiatan menyebutkan nama-nama benda yang mempunyai suara huruf awal yang sama, anak juga bersemangat untuk segera maju dan menunggu gilirannya. Tetapi, ada beberapa anak yang berbicara sendiri dengan temannya, mengganggu teman sehingga harus ditegur guru beberapa kali dan akhirnya bisa tenang. Saat pembelajaran memahami hubungan bunyi dan huruf dengan menghubungkan tulisan sesuai simbolnya, masih ada anak yang mencontoh temannya karena masih merasa bingung karena masih kesulitan membaca. Sedangkan pada saat pembelajaran menyebutkan kata yang mempunyai huruf awal yang sama dan melafalkan kata yang diucapkan dengan jelas, anak juga sangat antusias walaupun masih ada beberapa anak yang malu-malu dan melafalkan kata dengan lirih, terlalu cepat dan tidak jelas. Berikut data kemampuan membaca menggunakan kartu kata bergambar padasekelompo anak TK Pertiwi V GrabagMagelang pada siklus I dapat disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: 74 Tabel 4.2 Tabulasi Skor Tes Kemampuan Membaca PermulaanSiklus I N o Nama anak didik Butir Amatan Jml Jml Status Kemampuan 1 2 3 4 5 6 7 8 BS B BS H MB BB 1 Fajar 3 3 2 3 4 3 3 3 24 75 V 2 Rizal 3 3 2 2 3 2 2 2 19 59,3 V 3 Dinda 3 3 2 2 2 2 2 2 18 56,25 V 4 Lukman 4 3 3 3 4 3 3 3 26 81,25 V 5 Andyyanto 4 3 2 3 4 3 3 3 25 78,12 V 6 Nurma 4 4 3 3 4 3 3 3 27 84,37 V 7 Ainurohim 3 3 2 3 4 2 2 3 22 68,75 V 8 Zikra 3 3 2 2 3 3 2 2 20 62,5 V 9 Nanda 3 3 2 2 3 2 2 3 20 62,5 V 10 Selviana 4 3 3 3 4 3 3 3 26 81,25 V 11 Nailil 4 3 2 3 4 3 3 3 25 78,12 V 12 Karina 2 2 2 2 2 2 2 2 16 50 V 13 Vina 3 3 2 2 3 2 2 2 19 59,37 V 14 Rizqi 2 2 2 2 2 2 2 2 16 50 V 15 Lanang 3 3 3 2 3 2 2 2 20 62,5 V 16 Ratna 3 2 2 2 2 2 2 2 17 53,12 V Jumlah 370 1062,4 5 9 2 Rata-rata kemampuan Membaca Permulaan anak 1 kelas 21,2 5 66,4 V Keterangan Butir Amatan: 1. Anak mampu menyebutkan bermacam-macam benda 2. Anak mampu menunjukkan bermacam-macam benda 3. Anak mempu menyebutkan kata yang suku awal atau akhir sama 4. Anak mampu menunjukkan kata yang suku awal atau akhirnya sama 5. Anak mampu memasangkan antara gambarbenda dengan kata 6. Anak mampu membaca gambar yang memiliki kata 75 7. Anak mampu membaca gambar yang memiliki kalimat sederhana 8. Anak mampu membuat coretan bermakna di bawah gambar Keterangan Status kemampuan : 1. BSB : Berkembang sangat baik dengan interval jumlah skor 25-32 2. BSH : Berkembang sesuai harapan dengan interval jumlah skor 17-24 3. MB : Mulai berkembang dengan interval jumlah 9-16 4. BB : Belum berkembang dengan interval jumlah skor 1-8 Berdasarkan data hasil observasi pada tabel yang telah dipaparkan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa perkembangan kemampuan membaca permulaan kelompok anak TK Pertiwi V Grabag, Magelang pada Siklus I mengalami peningkatan tetapi belum sesuai dengan perkembangan yang diharapkan. Masih ada anak yang perkembangan kamampuan membaca permulaannya baru mulai berkembang. Dilihat dari perbandingan hasil pencapaian anak dengan prosentase keberhasilan yang telah ditentukan dalam indikator pencapaian Siklus I yaitu 60 sudah tercapai, tetapi masih kurang dari indikator pencapaian terakhir yaitu 80. Hal ini menjadi dasar bagi peneliti untuk melakukan tindakan Siklus II. d. Tahap Refleksi Tahap refleksi merupakan tahapan terakhir dalam satu siklus. Dalam tahapan ini, peneliti melakukan analisis terhadap hasil pengamatan yang dilakukan observer, peneliti dapat memperoleh data proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan pengembangan kemampuan membaca permulaan anak pada siklus I. Peneliti menggunakan panduan instrumen observasi check list untuk mengetahui kemampuan anak dalam menyebutkan bermacam-macam kata benda yang ada dilingkunagn sekitar, 76 menyebutkan kata-kata dengan suku kata awal yang sama dan suku kata akhir yang sama, menghubungkan gambarbenda dengan kata, membaca gambar yang memiliki katakalimat sederhana, dan membuat coretan bermakna. Pelaksanaan Siklus I yang dilaksanakan selama dua kali pertemuan sudah mengalami peningkatan yang dapat dibandingkan dengan hasil pelaksanaan Prasiklus. Kemampuan membaca permulaan dalam pelaksanaan tindakan Siklus I yang dilaksanakan dua kali pertemuan sudah mengalami peningkatan. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil kemampuan membaca permulaan anak memperoleh rata- rata persentase sebesar 41,17 yang termasuk dalam kriteria kurang baik pada Prasiklus yang meningkat pada Siklus I dengan perolehan rata-rata persentase sebesar 66,4 yang termasuk dalam kriteria baik. Berdasarkan perolehan data tersebut, menunjukkan bahwa kemampuan membaca permulaan anak Kelompok B di TK Pertiwi V Grabag Magelang mengalami peningkatan pada setiap pertemuan, meskipun perolehan data rata-rata persentase 66,4 pada Siklus I belum mencapai indikator keberhasilan yang diharapkan. Oleh karena itu, Siklus II perlu dilaksanakan agar kemampuan anak mencapai ind ikator yang diinginkan, yaitu ≥80. Agar pelaksanaan Siklus II lebih baik dibandingkan Siklus I, maka perlu dilakukan perbaikan dari Siklus I. Berbagai kendala yang ditemui pada pelaksanaan Siklus I yaitu: a. Perhatian guru kurang menyeluruh sehingga dalam pembelajaran ada beberapa anak yang main sendiri. b. Dalam penyampaian pembelajaran guru kurang atraktif dan kurang mampu mengkondisikan kelas sehingga membuat anak kurang berpartisipasi dalam permainan. 77 Siklus II Tindakan siklus II dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan memerlukan waktu ±60 menit. Siklus II dilaksanakan pada bulan Oktober yaitu hari Senin tanggal 5 Oktober 2015 dan hari Kamis tanggal 8 Oktober 2015. Adapun diskripsi atau gambaran pelaksanaan Siklus II adalah sebagai berikut : a. Perbaikan Pelaksanaa Siklus I Adapun perbaikan kendala dari Siklus I yang dilakukan pada pelaksanaan Siklus II adalah: 1 Dalam penyampaian pembelajaran perhatian guru berpusat pada semua anak. 2 Guru memberikan variasi pembelajaran, misalnya tepuk semangat, reward pujian, dan lain-lain agar anak tidak jenuh dan bosan dalam pembelajaran. b. Tahap Perencanaan Tindakan Pada tahap perencanaan, peneliti melakukan langkah-langkah tindakan dengan melakukan kegiatan sebagai berikut : 1 Menentukan permainan atau kegiatan pembelajaran berdasarkan hasil tindakan siklus I 2 Mempersiapkan alat untuk permainan flashcard, peneliti menyiapkan 10 buah flash card, terdiri dari 5 buah binatang, dan 5 buah buah-buahan. 3 Membuat rencana bidang pengembangan RBP 4 Membuat lembar observasi anak didik dan guru untuk siklus II 5 Membuat lembar tabulasi skor untuk mengetahui pengembangan hasil belajar anak setelah menggunakan permainan flashcard pada siklus II. 6 Menyatakan persepsi dengan observer tentang perencanaan tindakan dan instrumennya. 78 c. Tahap Pelaksanaan Tindakan Tindakan siklus II dilaksanakan sesuai rencana yaitu dua kali pertemuan. Tindakan siklus I pertemuan pertama, dilaksanakan pada hari Senin tanggal 5 Oktober 2015 dan pertemuan kedua pada hari Kamis tanggal 8 Oktober 2015. Dalam pelaksanakan tindakan ini, Guru sebagai pelaksana tindakan sedangkan peneliti membantu selama proses pembelajaran juga sebagai observer. Adapun tindakan pelaksanaan pertemuan pertama siklus II sebagai berikut : 1 Tindakan Pertemuan Pertama. Pada pertemuan ini, menggunakan alokasi waktu kegiatan awal dalam rencana kegiatan harian dan kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana bidang pengembangan RBP siklus II pertemuan I terlampir dengan tema binatang dan sub tema macam-macam binatang. Pada kegiatan awal, setelah menyiapkan alat yaitu berupa 5 buah flashcard tentang bermacam-macam binatang, yaitu kambing, kuda, kelinci, gajah, dan sapi. Guru mengajak anak berbaris, berdo‟a, salam pembuka, absensi, dilanjutkan dengan bernyanyi. Guru memulai kegiatan inti dengan memberikan apersepsi atau penjelasan tentang langkah-langkah kegiatan bermain yang akan dilaksanakan dan aturan-aturan selama bermain. Adapun langkah-langkah kegiatan bermain tersebut adalah : a Anak diam dan memperhatikan guru saat membacakan satu persatu flashcard bermacam-macam binatang yang telah disediakan. b Setelah guru selesai membacakannya, kemudian semua anak bersama-sama membaca flashcard tersebut. c Kemudian anak diajak bertepuk semangat, supaya anak tetap semangat 79 d Setelah selesai membaca bersama-sama baru kemudian anak secara bergantian membaca flashcard tersebut. e Kemudian anak disuruh untuk mencari flashcard yang diawali huruf k misal: kambing, kelinci, dan kuda. Anak diberikan reward dari guru berupa pujian agar anak tidak jenuh. f Kemudian anak disuruh untuk memasangkanmenempelkan antara gambar dengan tulisannya. Anak kemudian diberikan reward penilaian dari guru yaitu memberikan gambar bintang pada tangan anak. Sedangkan untuk aturan selama bermain yang telah disepakati anak didik yaitu : a Tidak boleh berebut flashcard b Dalam membaca flashcard dilakukan secara bergiliran. c Dalam menempel kata tidak boleh saling berebutan. Setelah menyampaikan langkah-langkah dan aturan bermain, guru mendemontrasikan kegiatan tersebut dan mengajak anak bermain. Selanjutnya adalah kegiatan akhir, hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan akhir yaitu mengevaluasi hasil pembelajaran dengan memberikan reward pada anak yang telah melakukan permainan secara baik, memberikan semangat pada anak didik yang lain, serta menginformasikan kembali kegiatan yang telah dilaksanakan. 2 Tindakan Pertemuan kedua Pada pertemuan ini, menggunakan alokasi waktu kegiatan awal dalam rencana kegiatan harian dan kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana bidang pengembangan RBP siklus II pertemuan 2 terlampir dengan tema buah dan sub tema macam-macam buah. 80 Pada kegiatan awal, setelah menyiapkan alat yaitu berupa 5 buah flashcard tentang bermacam-macam buah yaitu apel, pisang, semangka, jambu, dan jeruk. Guru mengajak anak berbaris, berdo‟a, salam pembuka, absensi, dilanjutkan dengan bernyanyi. Guru memulai kegiatan inti dengan memberikan apersepsi atau penjelasan tentang langkah-langkah kegiatan bermain yang akan dilaksanakan dan aturan-aturan selama bermain. Adapun langkah-langkah kegiatan bermain tersebut adalah : a Anak diam dan memperhatikan guru saat membacakan satu persatu flashcard bermacam-macam buah yang telah disediakan. b Setelah guru selesai membacakannya, kemudian semua anak bersama-sama membaca flashcard tersebut. c Kemudian anak diajak bertepuk semangat, supaya anak tetap semangat d Setelah selesai membaca bersama-sama dan bertepuk semangat baru kemudian anak secara bergantian membaca flashcard tersebut. e Anak disuruh membaca flash card dengan kalimat sederhana f Kemudian anak disuruh untuk membuat coretan dibawah gambar. g Anak diberikan reward dari guru yaitu reward pujian dan reward penilain memberikan gambar bintang di tangan anak. Sedangkan untuk aturan selama bermain yang telah disepakati anak didik yaitu : a Tidak boleh berebutan flashcard b Dalam membaca flashcard dilakukan secara bergiliran. c Dalam membuat coreta dilakukan secara bergiliran. Selanjutnya adalah kegiatan akhir, hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan akhir yaitu mengevaluasi hasil pembelajaran dengan memberikan reward pada anak yang telah melakukan 81 permainan secara baik, memberikan semangat pada anak didik yang lain, serta menginformasikan kembali kegiatan yang telah dilaksanakan. d. Tahap Observasi Pada penelitian tindakan Siklus II selama proses pembelajaran membaca menggunakan media flashcard, guru dan peneliti mengamati jalannya kegiatan, mencatatat tindakan yang telah dilakukan baik tindakan yang sesuai dengan perencanaan dan tindakan yang mengalami perubahan atau tidak sesuai dengan perencanaan. Selama proses pembelajaran membaca menggunakan media flash card dari siklus awal sampai siklus akhir berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan rencana. Anak yang dulunya ramai dan sering mengganggu teman mulai antusias dan memperhatikan guru. Hasil observasi terhadap pelaksanaan tindakan dapat dikatakan bahwa ada peningkatan yang signifikan tentang kemampuan membaca permulaan anak dan anak merasa antusias, senang, dan dapat bekerjasama. Hal itu terlihat saat proses pembelajaran pada Siklus II anak menjadi lebih bersemangat, tidak malu lagi untuk maju ke depan, lebih keras saat membacamengucapkan huruf, anak yang dulunya sering membuat onar dan mengganggu teman menjadi antusias dan mau memperhatikan. Anak menjadi lebih senang karena pembelajaran membaca menggunakan media flascard yang menarik sehingga anak dapat aktif dan tidak hanya menggunakan LKA maupun media papan tulis. Pada penelitian tindakan Siklus II, suasana kelas menjadi lebih kondusif dan anak menjadi lebih tenang, dan jarang ditemui anak yang ramai atau mengganggu teman ketika pembelajaran berlangsung, dan bahkan anak yang sering mengganggu teman pada penelitian tindakan Siklus II menjadi anak yang antusias dalam 82 mengikuti kegiatan. Berikut data kemampuan membaca anak menggunakan media flashcard pada sekelompok anak TK Pertiwi V Grabag Magelang pada penelitian tindakan Siklus II dapat disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 4.3 Tabulasi Skor Tes Kemampuan Membaca Permulaan Siklus II N o Nama anak didik Butir Amatan Jml Jml Status Kemampuan 1 2 3 4 5 6 7 8 BS B BS H M B B B 1 Fajar 4 4 3 3 4 4 3 3 28 87,5 V 2 Rizal 4 4 3 3 3 3 3 3 26 81,25 V 3 Dinda 4 3 3 3 3 4 3 3 26 81,25 V 4 Lukman 4 4 3 4 4 4 3 4 30 93,75 V 5 Andyyanto 4 4 3 3 4 4 3 3 28 87,5 V 6 Nurma 4 4 3 4 4 4 3 4 30 93,75 V 7 Ainurohim 4 4 3 3 3 3 3 3 26 81,25 V 8 Zikra 4 4 3 3 4 4 3 3 28 87,5 V 9 Nanda 4 4 3 3 3 4 3 3 27 84,3 V 10 Selviana 4 4 3 4 4 4 3 3 30 93,75 V 11 Nailil 4 4 3 3 4 4 3 3 28 87,5 V 12 Karina 3 3 2 3 3 2 2 2 20 62,5 V 13 Vina 4 4 3 3 3 3 3 3 26 81,25 V 14 Rizqi 3 3 2 2 3 3 2 2 20 62,5 V 15 Lanang 4 4 3 3 3 3 3 3 26 81,25 V 16 Ratna 4 3 2 2 2 3 2 2 20 62,5 V Jumlah 419 1309,3 13 3 Rata-rata kemampuan Membaca Permulaan anak 1 kelas 26,1 8 81,83 V 83 Keterangan Butir Amatan: 1. Anak mampu menyebutkan bermacam-macam benda 2. Anak mampu menunjukkan bermacam-macam benda 3. Anak mempu menyebutkan kata yang suku awal atau akhir sama 4. Anak mampu menunjukkan kata yang suku awal atau akhirnya sama 5. Anak mampu memasangkan antara gambarbenda dengan kata 6. Anak mampu membaca gambar yang memiliki kata 7. Anak mampu membaca gambar yang memiliki kalimat sederhana 8. Anak mampu membuat coretan bermakna di bawah gambar Keterangan Status kemampuan : 1 BSB : Berkembang sangat baik dengan interval jumlah skor 25-32 2 BSH : Berkembang sesuai harapan dengan interval jumlah skor 17-24 3 MB : Mulai berkembang dengan interval jumlah 9-16 4 BB : Belum berkembang dengan interval jumlah skor 1-8 Berdasarkan data hasil observasi pada tabel yang telah dipaparkan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa perkembangan kemampuan membaca permulaan kelompok anak TK Pertiwi V Grabag, Magelang pada Siklus II mengalami peningkatan sesuai dengan perkembangan yang diharapkan. Dilihat dari perbandingan hasil pencapaian anak dengan prosentase keberhasilan yang telah ditentukan dalam indikator pencapaian terahir Siklus II yaitu 80 sudah tercapai. Hal ini menjadi dasar bagi peneliti untuk menghentikan tindakan siklus selanjutnya. e. Tahap Refleksi Tahap refleksi merupakan tahapan terakhir dalam satu siklus. Dalam tahapan ini, peneliti melakukan analisis terhadap hasil pengamatan yang dilakukan observer, peneliti dapat memperoleh data proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan pengembangan kemampuan membaca permulaan anak pada siklus II. 84 Peneliti menggunakan panduan instrumen observasi check list untuk mengetahui kemampuan anak dalam menyebutkan bermacam-macam kata benda yang ada dilingkunagn sekitar, menyebutkan kata-kata dengan suku kata awal yang sama dan suku kata akhir yang sama, menghubungkan gambarbenda dengan kata, membaca gambar yang memiliki katakalimat sederhana, dan membuat coretan bermakna. Pelaksanaan Siklus II yang dilaksanakan selama dua kali pertemuan sudah mengalami peningkatan yang dapat dibandingkan dengan hasil pelaksanaan Siklus I. Kemampuan membaca permulaan dalam pelaksanaan tindakan Siklus II yang dilaksanakan dua kali pertemuan sudah mengalami peningkatan. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil kemampuan membaca permulaan anak memperoleh rata- rata persentase sebesar 66,4 yang termasuk dalam kriteria baik pada Siklus I yang meningkat pada Siklus II dengan perolehan rata-rata persentase sebesar 81,83 yang termasuk dalam kriteria sangat baik. Berdasarkan perolehan data tersebut, menunjukkan bahwa kemampuan membaca permulaan Sekelompok anak TK Pertiwi V Grabag Magelang mengalami peningkatan pada setiap pertemuan. Perolehan data rata-rata persentase pada Siklus II yaitu 81,83 yang sudah melebihi indikat or keberhasilan yang diharapkan yaitu ≥80. Oleh karena itu, pelaksanaan tindakan Siklus II dihentikan. Adapun hasil analisis unutuk siklus II ini adalah sebagai berikut: a. Perhatian guru cukup menyeluruh sehingga dalam pembelajaran tidak ada anak yang main sendiri. b. Dalam penyampaian pembelajaran guru mulai atraktif dan mampu mengkondisikan kelas sehingga membuat anak berpartisipasi dalam permainan. 85 c. Guru mulai memberikan variasi pembelajaran misalnya semangat, reward pujian, dan lain-lain agar anak tidak januh dan bosan dalam pembelajaran. d. Guru dalam memotivasi anak agar aktif dalam kegiatan pengembangan bahasa sudah bagus, dapat diketahui dari kondisi dimana tidak terdapat anak yang ramai sendiri, semua merespon materi dengan baik. Berdasarkan data hasil observasi yang telah dipaparkan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa perkembangan kemampuan membaca permulaan kelompok anak TK Pertiwi V Grabag, Magelang pada Siklus II mengalami peningkatan sesuai dengan perkembangan yang diharapkan. Sebagai penutup dalam diskripsi tindakan penelitian ini, peneliti paparkan hasil perkembangan membaca permulaan anak dari siklus I sebesar 66,4 menjadi 81,83 pada siklus II. Dengan demikian dapat disimpulkan hipotesis awal yang berbunyi melalui media flashcard dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada kelompok anak TK Pertiwi V Grabag Magelang Tahun Pelajaran 20152016 teruji kebenarannya.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada sekelompok anak TK Pertiwi V Grabag Magelang, penggunaan media flash card dalam kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan. Hal ini dapat dilihat dari data yang diperoleh pada Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II yang mengalami penigkatan secara bertahap. Dina Indriana 2011: 68-69 menyebutkan bahwa flash card adalah media pembelajaran dalam bentuk kartu bergambar dengan ukuran sekitar 25 cmx 30 cm. Kelebihan flash card ini adalah praktis dalam pembuatan dan penggunaannya, mudah diingat karena gambar yang ada berwarna sehingga menarik perhatian, dan menyenangkan. Media flash card yang digunakan 86 didalam penelitian ini berukuran 15 cm x 10 cm dengan gambar dan kata keterangan gambar pada bawah gambar. Setelah sekelompok anak TK Pertiwi V Grabag Magelang mendapatkan tindakan pada saat pembelajaran membaca permulaan menggunakan media Flash card selama 2 siklus, hal ini menunjukkan adanya peningkatan pada kemampuan membaca anak. Setelah dilaksanakan Siklus II, keberhasilan yang direncanakan peneliti dapat tercapai dengan hasil yang cukup baik. Adapun hasil pembahasannya adalah sebagai berikut: 1 Sebagian besar anak sudah mencapai kriteria keberhasilan dalam kemampuan membaca permulaan. Hanya ada beberapa anak yang belum mencapai kriteria keberhasilan dikarenakan belum memiliki ketertarikan atau kesiapan untuk membaca sehingga tidak memperhatikan guru dan sering melamun sendiri walaupun anak ini sudah cukup umur. Anak lebih sering mengganggu teman dan keluar kelas sehingga tidak memperhatikan guru dan masih sulit untuk berkonsentrasi. Hasil ini sesuai dengan teori dari Crawley dan Mountain dalam Farida Rahim 2007: 2 yang mengatakan bahwa membaca pada tingkat awal dapat diberikan di TK namun hal ini tergantung dari kesiapan anak. Berapapun usia anak TK sudah mampu untuk membaca asalkan anak sudah mempunyai kesiapan untuk membaca sehingga saat guru mengajarkan anak akan lebih mudah untuk menerima apa yang diajarkan oleh guru. 2 Anak tidak mengalami kesulitan lagi dan mudah untuk membaca dengan jelas karena tulisan pada media diperbesar, sesuai dengan dunia anak karena flash card memiliki gambar yang menarik dan berwarna-warni. Selain anak lebih jelas saat membaca huruf yang ada pada flash card tersebut, anak juga menjadi lebih aktif serta dapat memberi variasi dalam proses belajar mengajar guru karena sebelumnya hanya menggunakan media papan tulis dan LKA serta kegiatan pembelajaran membaca lebih efektif. Hasil ini sesuai dengan pendapat Hamalik dan Sadiman dalam Nurbiana Dhieni 2008: 10.4 dan dari Nana Sudjana Ahmad Rivai 2005: 2 yang mengatakan bahwa dengan 87 menggunakan media dapat mengatasi sikap pasif anak sehingga anak tidak hanya mendengarkan guru tetapi juga mengamati dan melakukan serta media mampu memberikan variasi dalam pembelajaran. Media yang digunakan seharusnya sesuai dengan kebutuhan anak. Saat media ini digunakan di sekelompok anak TK Pertiwi V Grabag Magelang, media flash card ini sangat efektif bagi guru ataupun anak. Guru dapat lebih mudah untuk mengajarkan anak membaca dan anak lebih tertarik dan mudah menangkap apa yang diajarkan guru sehingga dengan media ini mampu meningkatkan kemampuan membaca anak. 3 Pembelajaran membaca permulaan menggunakan media flash card sudah dibuat lebih menantang dengan menunjukkan secara cepat sambil bermain- main,sehingga anak menjadi lebih bersemangat, lebih antusias dan menimbulkan kepenasaran anak. Suasana kelas juga menjadi lebih kondusif, nyaman sehingga hampir semua anak menjadi lebih fokus ketika proses pembelajaran membaca menggunakan media flash card. Hasil ini sesuai dengan pendapat Bromley dalam Nurbiana Dhieni 2005: 5.22 yang mengatakan bahwa strategi yang digunakan harus sesuai dengan minat anak dan pendekatan diberikan dengan menerapkan prinsip DAP yaitu belajar sambil bermain. Hal ini juga sependapat dengan Aulia 2011: 37 yang mengatakan bahwa pembelajaran sebaiknya dilakukan sambil bermain sehingga tidak membebani anak dan buat anak senyaman mungkin. Dengan ruangan yang nyaman dan tenang, anak dapat lebih berkonsentrasi dengan baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan ruang yang selalu tidak kondusif dapat mengurangi kenyamanan dan konsentrasi anak. 4 Dengan menggunakan media flash card dan guru memberikan reward berupa bintang, anak menjadi lebih bersemangat saat belajar membaca. Anak lebih kondusif saat menunggu gilirannya dan sudah lebih percaya diri saat maju dan melafalkan kata atau membaca dengan suara keras. Anak yang sebelumnya sering mengganggu teman sekarang mau memperhatikan dan antusias dengan tugas yang diberikan. Hasil ini sesuai dengan pendapat Bromley dalam Nurbiana Dhieni 2005: 5.22 yang mengatakan bahwa dalam