Deskripsi Penelitian Siklus HASIL DAN PEMBAHASAN
71 Setelah menyampaikan langkah-langkah dan aturan
bermain, guru mendemontrasikan kegiatan tersebut dan mengajak anak bermain.
Selanjutnya adalah kegiatan akhir, hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan akhir yaitu mengevaluasi hasil pembelajaran
dengan memberikan reward pada anak yang telah melakukan permainan secara baik, memberikan semangat pada anak didik
yang lain, serta menginformasikan kembali kegiatan yang telah dilaksanakan.
2 Tindakan Pertemuan kedua
Pada pertemuan ini, menggunakan alokasi waktu kegiatan awal dalam rencana kegiatan harian dan kegiatan yang
dilaksanakan sesuai dengan rencana bidang pengembangan RBP siklus I pertemuan 2 terlampir dengan tema buah dan sub tema
macam-macam buah. Pada kegiatan awal, setelah menyiapkan alat yaitu berupa 5
buah flashcard tentang bermacam-macam buah yaitu apel, pisang, semangka, jambu, dan jeruk. Guru mengajak anak berbaris,
berdo‟a, salam pembuka, absensi, dilanjutkan dengan bernyanyi. Guru memulai kegiatan inti dengan memberikan apersepsi
atau penjelasan tentang langkah-langkah kegiatan bermain yang akan dilaksanakan dan aturan-aturan selama bermain. Adapun
langkah-langkah kegiatan bermain tersebut adalah : a
Anak diam dan memperhatikan guru saat membacakan satu persatu flashcard bermacam-macam buah yang telah
disediakan. b
Setelah guru selesai membacakannya, kemudian semua anak bersama-sama membaca flash card tersebut.
c Setelah selesai membaca bersama-sama baru kemudian anak
secara bergantian membaca flash card tersebut. d
Anak disuruh membaca flash card dengan kalimat sederhana
72 e
Kemudian anak disuruh untuk membuat coretan dibawah gambar.
Sedangkan untuk aturan selama bermain yang telah disepakati anak didik yaitu :
a Tidak boleh berebutan flashcard
b Dalam membaca flashcard dilakukan secara bergiliran.
c Dalam membuat coreta dilakukan secara bergiliran.
Selanjutnya adalah kegiatan akhir, hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan akhir yaitu mengevaluasi hasil pembelajaran
dengan memberikan reward pada anak yang telah melakukan permainan secara baik, memberikan semangat pada anak didik
yang lain, serta menginformasikan kembali kegiatan yang telah dilaksanakan.
c. Tahap Observasi
Selama pembelajaran membaca menggunakan media flash card berlangsung, peneliti dan guru mengamati proses kegiatan
tersebut. Pengamatan
dilakukan bersamaan
dengan proses
pembelajaran yang sedang berlangsung. Pengamatan proses pembelajaran terdiri dari keterlibatan serta ketertarikan anak dalam
kegiatan yang telah dirancang, dan mengamati perkembangan anak khususnya dalam perkembangan kemampuan membaca.
Selama pengamatan dalam proses pembelajaran Siklus I yang dilakukan sebanyak dua kali pertemuan yaitu pada hari Selasa tanggal
22 September 2015, dan kamis tanggal 24 Setember 2015 berjalan baik dan lancar walaupun masih ada beberapa kendala. Hari pertama
anak-anak antusias dan sangat senang, karena pembelajaran membaca permulaan menggunakan media flash card merupakan kegiatan baru.
Flashcard ini yang mempunyai gambar bervariasi, dan berwarna-warni yang menarik sehingga dapat menarik perhatian anak sebab biasanya
anak hanya menggunakan LKA dan media papan tulis serta spidol dalam pembelajaranmembaca.
73 Pada
saat pembelajaran
mengucapkan bunyi
dan membedakan huruf, anak-anak sangat bersemangat dan antusias.
Semua anak mau maju dan berusaha mengucapkan huruf pada kartu yang dipilih dan mau membedakan huruf dengan baik meskipun ada
beberapa anak yang harus dibimbing dan diberi motivasi oleh guru dalam kegiatan tersebut. Pada saat kegiatan menyebutkan nama-nama
benda yang mempunyai suara huruf awal yang sama, anak juga bersemangat untuk segera maju dan menunggu gilirannya. Tetapi, ada
beberapa anak yang berbicara sendiri dengan temannya, mengganggu teman sehingga harus ditegur guru beberapa kali dan akhirnya bisa
tenang. Saat pembelajaran memahami hubungan bunyi dan huruf dengan menghubungkan tulisan sesuai simbolnya, masih ada anak
yang mencontoh temannya karena masih merasa bingung karena masih kesulitan membaca. Sedangkan pada saat pembelajaran
menyebutkan kata yang mempunyai huruf awal yang sama dan melafalkan kata yang diucapkan dengan jelas, anak juga sangat
antusias walaupun masih ada beberapa anak yang malu-malu dan melafalkan kata dengan lirih, terlalu cepat dan tidak jelas. Berikut data
kemampuan membaca
menggunakan kartu
kata bergambar
padasekelompo anak TK Pertiwi V GrabagMagelang pada siklus I dapat disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
74 Tabel 4.2 Tabulasi Skor Tes Kemampuan Membaca PermulaanSiklus I
N o
Nama anak didik
Butir Amatan Jml
Jml Status Kemampuan
1 2 3 4 5 6 7 8
BS B
BS H
MB BB
1 Fajar
3 3 2 3 4 3 3 3 24
75 V
2 Rizal
3 3 2 2 3 2 2 2 19
59,3 V
3 Dinda
3 3 2 2 2 2 2 2 18
56,25 V
4 Lukman
4 3 3 3 4 3 3 3 26
81,25 V
5 Andyyanto 4
3 2 3 4 3 3 3 25 78,12
V 6
Nurma 4
4 3 3 4 3 3 3 27 84,37
V 7
Ainurohim 3 3 2 3 4 2 2 3 22
68,75 V
8 Zikra
3 3 2 2 3 3 2 2 20
62,5 V
9 Nanda
3 3 2 2 3 2 2 3 20
62,5 V
10 Selviana 4
3 3 3 4 3 3 3 26 81,25
V 11 Nailil
4 3 2 3 4 3 3 3 25
78,12 V
12 Karina 2
2 2 2 2 2 2 2 16 50
V 13 Vina
3 3 2 2 3 2 2 2 19
59,37 V
14 Rizqi 2
2 2 2 2 2 2 2 16 50
V 15 Lanang
3 3 3 2 3 2 2 2 20
62,5 V
16 Ratna 3
2 2 2 2 2 2 2 17 53,12
V Jumlah
370 1062,4
5 9
2 Rata-rata kemampuan Membaca
Permulaan anak 1 kelas 21,2
5 66,4
V
Keterangan Butir Amatan: 1.
Anak mampu menyebutkan bermacam-macam benda 2.
Anak mampu menunjukkan bermacam-macam benda 3.
Anak mempu menyebutkan kata yang suku awal atau akhir sama 4.
Anak mampu menunjukkan kata yang suku awal atau akhirnya sama 5.
Anak mampu memasangkan antara gambarbenda dengan kata 6.
Anak mampu membaca gambar yang memiliki kata
75 7.
Anak mampu membaca gambar yang memiliki kalimat sederhana 8.
Anak mampu membuat coretan bermakna di bawah gambar
Keterangan Status kemampuan : 1.
BSB : Berkembang sangat baik dengan interval jumlah skor 25-32 2.
BSH : Berkembang sesuai harapan dengan interval jumlah skor 17-24 3.
MB : Mulai berkembang dengan interval jumlah 9-16 4.
BB : Belum berkembang dengan interval jumlah skor 1-8
Berdasarkan data hasil observasi pada tabel yang telah dipaparkan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa perkembangan
kemampuan membaca permulaan kelompok anak TK Pertiwi V Grabag, Magelang pada Siklus I mengalami peningkatan tetapi belum
sesuai dengan perkembangan yang diharapkan. Masih ada anak yang perkembangan kamampuan membaca permulaannya baru mulai
berkembang. Dilihat dari perbandingan hasil pencapaian anak dengan
prosentase keberhasilan yang telah ditentukan dalam indikator pencapaian Siklus I yaitu 60 sudah tercapai, tetapi masih kurang
dari indikator pencapaian terakhir yaitu 80. Hal ini menjadi dasar bagi peneliti untuk melakukan tindakan Siklus II.
d. Tahap Refleksi
Tahap refleksi merupakan tahapan terakhir dalam satu siklus. Dalam tahapan ini, peneliti melakukan analisis terhadap hasil
pengamatan yang dilakukan observer, peneliti dapat memperoleh data proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan pengembangan
kemampuan membaca permulaan anak pada siklus I. Peneliti menggunakan panduan instrumen observasi check
list untuk mengetahui kemampuan anak dalam menyebutkan bermacam-macam kata benda yang ada dilingkunagn sekitar,
76 menyebutkan kata-kata dengan suku kata awal yang sama dan suku
kata akhir yang sama, menghubungkan gambarbenda dengan kata, membaca gambar yang memiliki katakalimat sederhana, dan
membuat coretan bermakna. Pelaksanaan Siklus I yang dilaksanakan selama dua kali
pertemuan sudah mengalami peningkatan yang dapat dibandingkan dengan hasil pelaksanaan Prasiklus. Kemampuan membaca permulaan
dalam pelaksanaan tindakan Siklus I yang dilaksanakan dua kali pertemuan sudah mengalami peningkatan. Hal ini dapat dibuktikan
dengan hasil kemampuan membaca permulaan anak memperoleh rata- rata persentase sebesar 41,17 yang termasuk dalam kriteria kurang
baik pada Prasiklus yang meningkat pada Siklus I dengan perolehan rata-rata persentase sebesar 66,4 yang termasuk dalam kriteria baik.
Berdasarkan perolehan data tersebut, menunjukkan bahwa kemampuan membaca permulaan anak Kelompok B di TK Pertiwi V
Grabag Magelang mengalami peningkatan pada setiap pertemuan, meskipun perolehan data rata-rata persentase
66,4
pada Siklus I belum mencapai indikator keberhasilan yang diharapkan. Oleh karena
itu, Siklus II perlu dilaksanakan agar kemampuan anak mencapai ind
ikator yang diinginkan, yaitu ≥80. Agar pelaksanaan Siklus II lebih baik dibandingkan Siklus I,
maka perlu dilakukan perbaikan dari Siklus I. Berbagai kendala yang ditemui pada pelaksanaan Siklus I yaitu:
a. Perhatian guru kurang menyeluruh sehingga dalam pembelajaran
ada beberapa anak yang main sendiri. b.
Dalam penyampaian pembelajaran guru kurang atraktif dan kurang mampu mengkondisikan kelas sehingga membuat anak
kurang berpartisipasi dalam permainan.
77 Siklus II
Tindakan siklus II dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan memerlukan waktu ±60 menit. Siklus II dilaksanakan pada
bulan Oktober yaitu hari Senin tanggal 5 Oktober 2015 dan hari Kamis tanggal 8 Oktober 2015.
Adapun diskripsi atau gambaran pelaksanaan Siklus II adalah sebagai berikut :
a. Perbaikan Pelaksanaa Siklus I
Adapun perbaikan kendala dari Siklus I yang dilakukan pada pelaksanaan Siklus II adalah:
1 Dalam penyampaian pembelajaran perhatian guru berpusat pada
semua anak. 2
Guru memberikan variasi pembelajaran, misalnya tepuk semangat, reward pujian, dan lain-lain agar anak tidak jenuh dan
bosan dalam pembelajaran. b.
Tahap Perencanaan Tindakan Pada tahap perencanaan, peneliti melakukan langkah-langkah
tindakan dengan melakukan kegiatan sebagai berikut : 1
Menentukan permainan atau kegiatan pembelajaran berdasarkan hasil tindakan siklus I
2 Mempersiapkan alat untuk permainan flashcard, peneliti
menyiapkan 10 buah flash card, terdiri dari 5 buah binatang, dan 5 buah buah-buahan.
3 Membuat rencana bidang pengembangan RBP
4 Membuat lembar observasi anak didik dan guru untuk siklus II
5 Membuat lembar tabulasi skor untuk mengetahui pengembangan
hasil belajar anak setelah menggunakan permainan flashcard pada siklus II.
6 Menyatakan persepsi dengan observer tentang perencanaan
tindakan dan instrumennya.
78 c.
Tahap Pelaksanaan Tindakan Tindakan siklus II dilaksanakan sesuai rencana yaitu dua kali
pertemuan. Tindakan siklus I pertemuan pertama, dilaksanakan pada hari Senin tanggal 5 Oktober 2015 dan pertemuan kedua pada hari
Kamis tanggal 8 Oktober 2015. Dalam pelaksanakan tindakan ini, Guru sebagai pelaksana tindakan sedangkan peneliti membantu
selama proses pembelajaran juga sebagai observer. Adapun tindakan pelaksanaan pertemuan pertama siklus II sebagai berikut :
1 Tindakan Pertemuan Pertama.
Pada pertemuan ini, menggunakan alokasi waktu kegiatan awal dalam rencana kegiatan harian dan kegiatan yang
dilaksanakan sesuai dengan rencana bidang pengembangan RBP siklus II pertemuan I terlampir dengan tema binatang dan sub
tema macam-macam binatang. Pada kegiatan awal, setelah menyiapkan alat yaitu berupa 5
buah flashcard tentang bermacam-macam binatang, yaitu kambing, kuda, kelinci, gajah, dan sapi. Guru mengajak anak
berbaris, berdo‟a, salam pembuka, absensi, dilanjutkan dengan bernyanyi.
Guru memulai kegiatan inti dengan memberikan apersepsi atau penjelasan tentang langkah-langkah kegiatan bermain yang
akan dilaksanakan dan aturan-aturan selama bermain. Adapun langkah-langkah kegiatan bermain tersebut adalah :
a Anak diam dan memperhatikan guru saat membacakan satu
persatu flashcard bermacam-macam binatang yang telah disediakan.
b Setelah guru selesai membacakannya, kemudian semua anak
bersama-sama membaca flashcard tersebut. c
Kemudian anak diajak bertepuk semangat, supaya anak tetap semangat
79 d
Setelah selesai membaca bersama-sama baru kemudian anak secara bergantian membaca flashcard tersebut.
e Kemudian anak disuruh untuk mencari flashcard yang
diawali huruf k misal: kambing, kelinci, dan kuda. Anak diberikan reward dari guru berupa pujian agar anak tidak
jenuh. f
Kemudian anak disuruh untuk memasangkanmenempelkan antara gambar dengan tulisannya. Anak kemudian diberikan
reward penilaian dari guru yaitu memberikan gambar bintang pada tangan anak.
Sedangkan untuk aturan selama bermain yang telah disepakati anak didik yaitu :
a Tidak boleh berebut flashcard
b Dalam membaca flashcard dilakukan secara bergiliran.
c Dalam menempel kata tidak boleh saling berebutan.
Setelah menyampaikan langkah-langkah dan aturan bermain, guru mendemontrasikan kegiatan tersebut dan mengajak
anak bermain. Selanjutnya adalah kegiatan akhir, hal-hal yang dilakukan
dalam kegiatan akhir yaitu mengevaluasi hasil pembelajaran dengan memberikan reward pada anak yang telah melakukan
permainan secara baik, memberikan semangat pada anak didik yang lain, serta menginformasikan kembali kegiatan yang telah
dilaksanakan. 2
Tindakan Pertemuan kedua Pada pertemuan ini, menggunakan alokasi waktu kegiatan
awal dalam rencana kegiatan harian dan kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana bidang pengembangan RBP
siklus II pertemuan 2 terlampir dengan tema buah dan sub tema macam-macam buah.
80 Pada kegiatan awal, setelah menyiapkan alat yaitu berupa 5
buah flashcard tentang bermacam-macam buah yaitu apel, pisang, semangka, jambu, dan jeruk. Guru mengajak anak berbaris,
berdo‟a, salam pembuka, absensi, dilanjutkan dengan bernyanyi. Guru memulai kegiatan inti dengan memberikan apersepsi
atau penjelasan tentang langkah-langkah kegiatan bermain yang akan dilaksanakan dan aturan-aturan selama bermain. Adapun
langkah-langkah kegiatan bermain tersebut adalah : a
Anak diam dan memperhatikan guru saat membacakan satu persatu flashcard bermacam-macam buah yang telah
disediakan. b
Setelah guru selesai membacakannya, kemudian semua anak bersama-sama membaca flashcard tersebut.
c Kemudian anak diajak bertepuk semangat, supaya anak tetap
semangat d
Setelah selesai membaca bersama-sama dan bertepuk semangat baru kemudian anak secara bergantian membaca
flashcard tersebut. e
Anak disuruh membaca flash card dengan kalimat sederhana f
Kemudian anak disuruh untuk membuat coretan dibawah gambar.
g Anak diberikan reward dari guru yaitu reward pujian dan
reward penilain memberikan gambar bintang di tangan anak. Sedangkan untuk aturan selama bermain yang telah
disepakati anak didik yaitu : a
Tidak boleh berebutan flashcard b
Dalam membaca flashcard dilakukan secara bergiliran. c
Dalam membuat coreta dilakukan secara bergiliran. Selanjutnya adalah kegiatan akhir, hal-hal yang dilakukan
dalam kegiatan akhir yaitu mengevaluasi hasil pembelajaran dengan memberikan reward pada anak yang telah melakukan
81 permainan secara baik, memberikan semangat pada anak didik
yang lain, serta menginformasikan kembali kegiatan yang telah dilaksanakan.
d. Tahap Observasi
Pada penelitian
tindakan Siklus
II selama
proses pembelajaran membaca menggunakan media flashcard, guru dan
peneliti mengamati jalannya kegiatan, mencatatat tindakan yang telah dilakukan baik tindakan yang sesuai dengan perencanaan dan
tindakan yang mengalami perubahan atau tidak sesuai dengan perencanaan. Selama proses pembelajaran membaca menggunakan
media flash card dari siklus awal sampai siklus akhir berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan rencana. Anak yang dulunya ramai
dan sering mengganggu teman mulai antusias dan memperhatikan guru.
Hasil observasi terhadap pelaksanaan tindakan dapat dikatakan bahwa ada peningkatan yang signifikan tentang
kemampuan membaca permulaan anak dan anak merasa antusias, senang, dan dapat bekerjasama. Hal itu terlihat saat proses
pembelajaran pada Siklus II anak menjadi lebih bersemangat, tidak malu
lagi untuk
maju ke
depan, lebih
keras saat
membacamengucapkan huruf, anak yang dulunya sering membuat onar dan mengganggu teman menjadi antusias dan mau
memperhatikan. Anak menjadi lebih senang karena pembelajaran membaca menggunakan media flascard yang menarik sehingga anak
dapat aktif dan tidak hanya menggunakan LKA maupun media papan tulis.
Pada penelitian tindakan Siklus II, suasana kelas menjadi lebih kondusif dan anak menjadi lebih tenang, dan jarang ditemui
anak yang ramai atau mengganggu teman ketika pembelajaran berlangsung, dan bahkan anak yang sering mengganggu teman pada
penelitian tindakan Siklus II menjadi anak yang antusias dalam
82 mengikuti kegiatan. Berikut data kemampuan membaca anak
menggunakan media flashcard pada sekelompok anak TK Pertiwi V Grabag Magelang pada penelitian tindakan Siklus II dapat disajikan
dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 4.3 Tabulasi Skor Tes Kemampuan Membaca Permulaan Siklus II
N o
Nama anak didik
Butir Amatan Jml
Jml Status Kemampuan
1 2 3 4 5 6 7 8
BS B
BS H
M B
B B
1 Fajar
4 4 3 3 4 4 3 3 28
87,5 V
2 Rizal
4 4 3 3 3 3 3 3 26
81,25 V
3 Dinda
4 3 3 3 3 4 3 3 26
81,25 V
4 Lukman
4 4 3 4 4 4 3 4 30
93,75 V
5 Andyyanto
4 4 3 3 4 4 3 3 28
87,5 V
6 Nurma
4 4 3 4 4 4 3 4 30
93,75 V
7 Ainurohim
4 4 3 3 3 3 3 3 26
81,25 V
8 Zikra
4 4 3 3 4 4 3 3 28
87,5 V
9 Nanda
4 4 3 3 3 4 3 3 27
84,3 V
10 Selviana 4 4 3 4 4
4 3 3 30 93,75
V 11 Nailil
4 4 3 3 4 4 3 3 28
87,5 V
12 Karina 3 3 2 3 3
2 2 2 20 62,5
V 13 Vina
4 4 3 3 3 3 3 3 26
81,25 V
14 Rizqi 3 3 2 2 3
3 2 2 20 62,5
V 15 Lanang
4 4 3 3 3 3 3 3 26
81,25 V
16 Ratna 4 3 2 2 2
3 2 2 20 62,5
V Jumlah
419 1309,3
13 3
Rata-rata kemampuan Membaca Permulaan anak 1 kelas
26,1 8
81,83 V
83 Keterangan Butir Amatan:
1. Anak mampu menyebutkan bermacam-macam benda
2. Anak mampu menunjukkan bermacam-macam benda
3. Anak mempu menyebutkan kata yang suku awal atau akhir sama
4. Anak mampu menunjukkan kata yang suku awal atau akhirnya sama
5. Anak mampu memasangkan antara gambarbenda dengan kata
6. Anak mampu membaca gambar yang memiliki kata
7. Anak mampu membaca gambar yang memiliki kalimat sederhana
8. Anak mampu membuat coretan bermakna di bawah gambar
Keterangan Status kemampuan : 1
BSB : Berkembang sangat baik dengan interval jumlah skor 25-32 2
BSH : Berkembang sesuai harapan dengan interval jumlah skor 17-24 3
MB : Mulai berkembang dengan interval jumlah 9-16 4
BB : Belum berkembang dengan interval jumlah skor 1-8
Berdasarkan data hasil observasi pada tabel yang telah dipaparkan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa perkembangan
kemampuan membaca permulaan kelompok anak TK Pertiwi V Grabag, Magelang pada Siklus II mengalami peningkatan sesuai
dengan perkembangan yang diharapkan. Dilihat dari perbandingan hasil pencapaian anak dengan
prosentase keberhasilan yang telah ditentukan dalam indikator pencapaian terahir Siklus II yaitu 80 sudah tercapai. Hal ini menjadi
dasar bagi peneliti untuk menghentikan tindakan siklus selanjutnya.
e. Tahap Refleksi
Tahap refleksi merupakan tahapan terakhir dalam satu siklus. Dalam tahapan ini, peneliti melakukan analisis terhadap hasil
pengamatan yang dilakukan observer, peneliti dapat memperoleh data proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan pengembangan
kemampuan membaca permulaan anak pada siklus II.
84 Peneliti menggunakan panduan instrumen observasi check
list untuk mengetahui kemampuan anak dalam menyebutkan bermacam-macam kata benda yang ada dilingkunagn sekitar,
menyebutkan kata-kata dengan suku kata awal yang sama dan suku kata akhir yang sama, menghubungkan gambarbenda dengan kata,
membaca gambar yang memiliki katakalimat sederhana, dan membuat coretan bermakna.
Pelaksanaan Siklus II yang dilaksanakan selama dua kali pertemuan sudah mengalami peningkatan yang dapat dibandingkan
dengan hasil pelaksanaan Siklus I. Kemampuan membaca permulaan dalam pelaksanaan tindakan Siklus II yang dilaksanakan dua kali
pertemuan sudah mengalami peningkatan. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil kemampuan membaca permulaan anak memperoleh rata-
rata persentase sebesar 66,4 yang termasuk dalam kriteria baik pada Siklus I yang meningkat pada Siklus II dengan perolehan rata-rata
persentase sebesar 81,83 yang termasuk dalam kriteria sangat baik. Berdasarkan perolehan data tersebut, menunjukkan bahwa
kemampuan membaca permulaan Sekelompok anak TK Pertiwi V Grabag Magelang mengalami peningkatan pada setiap pertemuan.
Perolehan data rata-rata persentase pada Siklus II yaitu 81,83 yang sudah melebihi indikat
or keberhasilan yang diharapkan yaitu ≥80. Oleh karena itu, pelaksanaan tindakan Siklus II dihentikan.
Adapun hasil analisis unutuk siklus II ini adalah sebagai berikut:
a. Perhatian guru cukup menyeluruh sehingga dalam pembelajaran
tidak ada anak yang main sendiri. b.
Dalam penyampaian pembelajaran guru mulai atraktif dan mampu mengkondisikan kelas sehingga membuat anak
berpartisipasi dalam permainan.
85 c.
Guru mulai memberikan variasi pembelajaran misalnya semangat, reward pujian, dan lain-lain agar anak tidak januh dan
bosan dalam pembelajaran. d.
Guru dalam memotivasi anak agar aktif dalam kegiatan pengembangan bahasa sudah bagus, dapat diketahui dari kondisi
dimana tidak terdapat anak yang ramai sendiri, semua merespon materi dengan baik.
Berdasarkan data hasil observasi yang telah dipaparkan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa perkembangan kemampuan membaca
permulaan kelompok anak TK Pertiwi V Grabag, Magelang pada Siklus II mengalami peningkatan sesuai dengan perkembangan yang diharapkan.
Sebagai penutup dalam diskripsi tindakan penelitian ini, peneliti paparkan hasil perkembangan membaca permulaan anak dari siklus I
sebesar 66,4 menjadi 81,83 pada siklus II. Dengan demikian dapat disimpulkan hipotesis awal yang berbunyi melalui media flashcard dapat
meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada kelompok anak TK Pertiwi V Grabag Magelang Tahun Pelajaran 20152016 teruji
kebenarannya.