Sedangkan teknik penerjemahan amplifikasi terdapat pada penambahan kata sapaan, yaitu Carrie pada bahasa sasaran dengan tujuan dapat lebih dipahami oleh pembaca sasaran.
No Data: 137SCM BSu
Miranda: “it’s perfectly scary conversation. I didn’t want t
o have it with
myself”.
Carrie
: “What does that mean?” BSa
Miranda: “Itu sangat menakutkan. Aku bahkan tak mau bicarakan dengannya”. Carrie
: “Apa maksudnya?”. Konteks Cerita:
Akhirnya Carrie dan Samantha sampai di tempat Miranda. Miranda sangat bahagia pada acara pernikahannya. Sebenarnya Crrie tidak mau merusak
moment bahagia Miranda dengan menceritakan kondisi Samantha yang didiagnosis terkena kanker payudara. Namun setelah berpikir lama, akhirnya
Carrie menceritakan hal tersebut kepada Miranda. Tentu saja Miranda sangat kaget mendengarnya. Dia mengeluh kepada Carrie mengapa dia menceritakan
hal ini disaat pesta pernikahan Miranda. Miranda meminta Carrie untuk menghentikan pembicaraan yang sangat mengerikan ini.
Konteks audio visual: Audio: a. Suara latar: Musik lembut mengiringi pesta pernikahan Miranda,
tamu- tamu yang asyik bercerita. b. Intonasi: datar
Visual :a. Gambar bergerak: Para tamu yang sibuk hilir mudik mencari minuman dan berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya untuk berteu dengan
undangan yang lain, Pelayan yang sangat sibuk menjamu para tamu. b. Gambar diam: Rumah Miranda.
c. Teknik Penerjemahan Triplet
Teknik penerjemahan triplet atau kombinasi tiga teknik sekaligus diterapkan oleh penerjemah ketika menerjemahkan tuturan penolakan dengan struktur yang kompleks dan
beberapa istilah yang sulit dimengerrti. Namun teknik ini tidak sering digunakan oleh penerjemah karena hanya sebagian data kalimat penolakan saja yang membutuhan
pemahaman ekstra untuk mendapatkan peasan yang tepat. Berdasarkan hasil analisis data, peneliti hanya menemukan 27 data 15,4. Berikut ini adalah contoh dari data
penerjemahan triplet.
1. Kesepadanan lazim + variasi + reduksi
No Data ; 32SCA Konteks situasi;
Sore hari, di rumah Miranda. Nick mempunyai tugas untuk mengasuh anak mereka. Namun Miranda merasa Nick tidak serius mengasuh anak mereka.
Hal itu dikarenakan Nick datang terlambat untuk mengasuhnya.
BSu I just don’t think you are taking this parenting
seriously. You show up late to pick him up
BSa Aku rasa kamu tidak serius untuk merawatnya. Kamu terlambat
menjemputnya.
Konteks Audio Visual Audio ; Suara tangis bayi Miranda
Visual ; Miranda yang sibuk memberesi perlengkapan bayi dan perlengkapan
kantor. Kesepadanan lazim dalam data tersebut ditemukan pada kata
parenting
yang diterjemahkan menjadi
merawat.
Sedangkan teknik penerjemahan variasi terdapat pada kata
I
yang diterjemahkan menjadi
aku
. Hal ini dilakukan karena konteks situasi yang tidak formal. Sedangkan teknik penerjemahan reduksi terdapat pada tidak
diterjemahkannya kata
show
pada kata
you show up late.
Kata
you show up late
diterjemahkan menjadi
kamu terlambat
. 2.
Kesepadanan lazim + variasi + Amplifikasi
No Data ; 022SCM Konteks Situasi
Ruang tengah rumah Miranda. Sore hari sepulang kerja Miranda merasa sangat kecewa karena biasanya Miranda menonton Televisi. Namun sore itu Televisi
Miranda rusak.
BSu I’m just so disappointed. I got used to coming home to something
BSa Aku kecewa sekali. Aku biasa pulang ada acara.
Konteks Audio Visual Audio ; Suara televisi rusak
Visual ; Miranda yang sibuk mengotak – atik televisi.
Teknik kesepadanan lazim terdapat pada
I got used to coming home to something
yang diterjemahkan menjadi
Aku biasa pulang ada acara
. Hal ini tentu saja lebih tepat daripada diterjemahkan menjadi
aku biasa pulang ada sesuatu.
Sedangkan teknik variasi terdapat pada kata
I
yang diterjemahkna menjadi
aku.
Teknik reduksi nampak pada
I’m just
so disappointed
yang diterjemahkan menjadi Aku kecewa sekali. Kata
just
pada kalimat itu dihilangkan, namun tidak mengurangi makna.
3. Kesepadanan lazim + variasi + kreasi diskurtif
No Data; 19SCCH Konteks Situasi ;
Malam hari, di rumah Charlotte. Terjadi sebuah pertengkaran kecil antara Charlotte dan Harry. Charlotte merasa tidak sanggup lagi untuk meneruskan
perjuangannya menjadi seorang Yahudi karena menurut Charlotte beberapa rekan Harry telah menolaknya untuk mempelajari Yahudi.
BSu
Stop Harry. I am feeling very rejected by your people.
BSa Hentikan. Aku merasa sangat ditolak oleh kaummu.
Konteks Audio Visual Audio; Suara isak tangis Charlotte.
Visual; Charlotte terduduk lemas di ranjang dipeluk oleh Harry.
Teknik kreasi diskursif dalam tuturan mengeluh diatas terdapat pada kata
your people
yang diterjemahkan menjadi
kaummu.
Dimana teknik ini digunakan untuk menghasilkan padanan sementara yang benar- benar tidak terduga atau diluar konteks.
Sedangkan teknik variasi terdapat pada kata
I
yang diterjemahkan menjadi kata
aku
yang memberikan kesan tidak formal karena obrolan tersebut adalah obrolan di rumah antara
sepasang kekasih yang sudah sangat dekat satu dengan lainnya. 4.
Teknik Penerjemahan Kuartet Teknik penerjemahan kuartet atau kombinasi empat teknik sekaligus diterapkan
oleh Penerjemah ketika menerjemahkan tuturan penolakan dengan struktur yang kompleks
dan kosakata yang sangat sulit dimengerti. Teknik ini tidak sering digunakan oleh penerjemah karena dirasa membutuhkan pemahaman ekstra untuk mendapatkan pesan
terjemahan yang tepat. Adapun contoh datanya adalah sebagai berikut, 1.
Kesepadanan lazim + Variasi + Reduksi + Amplifikasi
No Data; 3SCS Konteks Situasi
Siang hari di kafe, New York City. Samantha tidak menyukai perubahan situasi pada sebuah bar.
BSu I’m serious. It’s all gotten so sanitary. I mean no smoking in bars. What’s
next? No fucking in bars?
BSa Aku serius, Carrie. Semuanya jadi bersih. Dilarang merokok di bar.
Selanjutnya apa? Dilarang bercinta di bar?
Konteks Audio Visual Audio ; suara bising music di bar
Visual ; para pengunjung bar yang lalu lalang di dalam ruangan dan para
pengunjung yang asyik berdansa.
Teknik kesepadanan lazim dapat kita jumpai pada kata
sanitary
yang diterjemahkan menjadi
bersih
. Sedangkan teknik variasi dapat kita jumpai pada kata
I
yang diterjemahkan menjadi
aku
karena konteks percakapan tersebut adalah konteks percakapan tidak resmi. Teknik reduksi bisa kita lihat pada penghilangan penerjemahan kata
I mean
pada kata
I mean no smoking in bars
yang diterjemahkan menjadi
dilarang merokok di bar
. Teknik amplifikasi terdapat pada kata
I‟m serious yang diterjemahkan menjadi I‟m serious,
Carrie.
5. Teknik Penerjemahan Kuintet
Teknik penerjemahan kuintet ini merujuk pada penggunaan lima teknik penerjemahan dalam satu tuturan mengeluh. Sebanyak dua data ditemukan. Varian teknik ini
merupakan temuan varian teknik terkecil dalam temuan data.
1. Kesepadanan lazim + Variasi + Generalisasi + Amplifikasi + Peminjaman
No Data ; 52CHSC Konteks situasi
Malam hari, ruang makan Charlotte. Pertengkaran antara Charlotte dan Harry masih berlangsung, Charlotte masih mengeluhkan sikap Harry. Charlote merasa
Harry benar- benar tidak menghargai kerja kerasnya memasak untuk makan malam hari ini.
BSu
Do you have any idea ho hard I worked to prepare this meal for you? I went to
Zabar’s everyday this week… I had to make 30 Matzo balls.. just to get four
that the right size and shape.
BSa Kau tau betapa aku kerja keras menyiapkan semua ini untukmu? Aku
belanja ke Zabar’s setiap hari dalam minggu ini. Aku harus membuat 30 bola Maztoh… hanya untuk dapatkan 4 buah yang ukuran dan bentuknya
tepat.
Konteks Audio Visual Audio; Suara musik dari pertandingan bassball di TV
Visual; Charlotte yang berdiri dengan marah di depan Harry yang asyik menikmati TV.
Teknik variasi jelas terlihat pada kata
I
yang diterjemahkan menjadi
aku
karena konteks percakapannya yang tidak formal. Sedangkan teknik generalisasi terdapat pada kata
I went to Zabar‟s everyday this week yang diterjemahkan menjadi
aku belanja ke
Zabar‟s setiap hari. Dimana penambahan kata
belanja
menjelaskan bahwa Zabar‟s adalah
sebuah toko. Jika penerjemah tidak menambahkan kata belanja pada terjemahan tersebut, maka penikmat film akan kesulitan memahami kata tersebut. Teknik amplifikasi merupakan
usaha penerjemah untuk memperjelas detail informasi yang ada dalam bahasa sumber yang dilakukan dengan mengekplesitkan atau memparafrasekan bahasa sumber, maupun dengan
menambah nama mitra tutur pada terjemahan yang dihasilkan. Hal ini dapat dilihat pada kata
meal
dalam kalimat
do you have any idea how hard I worked to prepare this meal for you
yang diterjemahkan dengan memparafrasekannya menjadi
kau tau betapa aku kerja keras
menyiapkan semua ini untukmu.
Teknik peminjaman terdapat pada kata
matzo
yang diteerjemahkan menjadi
maztoh.
2.2 Teknik Penerjemahan yang Digunakan Oleh Penerjemah Kedua