Teori Tindak Tutur Speech Act

3. Pragmatik

a. Teori Tindak Tutur Speech Act

Ketika seseorang berbicara dengan orang lain biasanya hanya dianggap sebagai proses pertukaran informasi. Namun, menurut Austin, mengatakan sesuatu berarti melakukan sesuatu, seperti yang Austin dalam Coulthard 1985 katakana bahwa “ to say something may be to do something”. Oleh karena itu, actions performed via utterances are generally called speech acts Yule, 1996: 47. Austin juga mengemukakan bahwa ketika sesorang berujar, sebenarnya orang tersebut melakukan tiga tindakan sekailgus yaitu “locutionary act which is the act of saying something in the full sense of „say‟; ilocutonary act which is an act performed in saying something; perlocutionary act, the act performed by or as a result of saying dalam Coulthard, 1985: 18. Jika ada seseorang mengatakan “It is hot here”, makna lokusinya hanya mengacu pada temperatur di tempat tersebut yang panas. Kemudian tindakan ilokusinya dapat diartikan sebagai suatu permintaan request kepada orang lain yang ada di tempat tersebut untuk menghidupkan AC atau kipas angin. Yang terakhir yaitu tindakan prelokusi, diikuti dengan tindakan orang lain tersebut yang menghidupkan AC atau kipas angin. Yang dimaksud tindak tutur adalah tindakan ilokusi yang tercermin dari ujaran penutur. Tindak tutur itu sendiri dapat berupa tindak tutur langsung misalnya kalimat Tanya yang fungsinya untuk bertanya maupun tidak langsung misalnya kalimat Tanya yang fungsinya untuk memerintah. Secara umum, Searle dalam Yule, 1996: 53 mengkategorikan tindak tutur menjadi lima jenis berdasarkan fungsinya yaitu deklarasi, representatif, ekspresif, direktif, dan komisif. a. Deklaratif Declaratives Deklarasi adalah jenis tindak tutur yang mengubah keadaan dunia karena ucapan atau ujaran seseorang seperti memutuskan, membatalkan, melarang, memberi maaf, dan mengizinkan. Biasanya orang yang bersangkutan adalah orang yang memiliki peran institusi tertentu seperti juri, wasit, pendeta, guru, dan sebagainya. Contoh: I now pronounce you husband and wife. b. Representatif Reperesentatives Representatif adalah macam tindak tutur yang menyatakan kepercayaan penutur terhadap sesuatu, seperti menyatakan, melaporkan, menyebutkan, menunjukkan, menyimpulkan, mendeskripsikan, dan menegaskan. c. Ekspresif Expressives Ekspresif adalah jenis tindak tutur yang menyatakan tentang perasaan penuturur. Subkategori tindak tutur ekspresif dapat berupa memuji, mengucapkan terimakasih, mengkritik, mengeluh, dan meminta maaf. Contoh: Congratulations I‟m sorry. d. Direktif Directives Direktif merupakan tindak tutur yang mengekspresikan keinginan penutur. Keinginan penutur tersebut cenderung untuk meminta petutur melakukan sesuatu seperti menyuruh, memohon, menuntut, menantang, member saran, dan memerintah. Contoh: Don‟t eat the apples. Could you take me those books? e. Komisif Commisives Komisif adalah jenis tindak tutur yang digunakan penutur untuk melibatkan diri mereka serta membuat komitmen terhadap suatu tindakan di masa yang akan datang. Tindakan tersebut meliputi tindakan berjanji, mengancam, menyanggupi, dan bersumpah. Contoh: I‟ll be back I‟ll finish my thesis soon. Dari kelima kategori tindak tutur yang dikemukakan oleh Searle diatas, penelitian ini difokuskan pada jenis tindak tutur ekspresif dengan subkategori tindak tutur mengeluh. Dalam kaitannya dengan subtitling, Gottlieb 2001: 247 mengatakan bahwa in subtitling, the speech act is always focus; intentions and effects are more important than isolated lexical elements. Dimensi pragmatik ini dapat digunakan oleh penerjemah ketika menerjemahkan dialog film.

4. Tindak Tutur Mengeluh