Terjemahan kurang akurat Terjemahan tidak akurat Keberterimaan Acceptability Terjemahan Berterima

sekali tidak terjadi distorsi makna Nababan, dkk, 2012: 50. Berdasarkan instrument penilaian tingkat keakuratan, data penerjemahan yang mengandung tindak tutur mengeluh pada film Sex and The City season 6 yang diterjemahkan secara akurat sebanyak 167 Data. Berikut ini adalah contoh temuan data yang termasuk terjemahan akurat: No Data: 009SCM BSu Miranda : “Jeez Louise, it’s dark in here. I can’t barely read my menu. We need like another candle or something”. Louis: “I think it‟s kind of nice”. Miranda : “Gelap sekali, aku sulit baca menunya. Kita perlu lilin lagi”. Louis : “Kurasa ini menyenangkan”. Data diatas merupakan terjemahan ujaran yang mengandung tindak tutur mengeluh. Ketiga rater memeberi nilai 3 untuk data ini. Ketiga rater memiliki pendapat yang sama karena bahasa sumber kalimat tindak tutur mengeluh diatas tidak mengalami distorsi makna.

b. Terjemahan kurang akurat

No Data: 011SCCA BSu Carrie : “God, I look like shit” Miranda : “You don‟t look like a shit” BSa Carrie : “Sial, aku berantakan”. Miranda : “kamu tak berantakan”. Data diatas merupakan data yang kurang akurat. Ketiga rater memberikan nilai 2 untuk data tersebut. Menurut rater terjemahan pada kata „sial‟ kurang tepat, „God‟ bisa diterjemahkan menjadi „Tuhan‟, karena BSu nya merupakan bentuk keluhan terhadap Tuhan.

c. Terjemahan tidak akurat

No Data: 016SCCA BSa Carrie : “The waiter was hot. And the soup is not” BSu Carrie : “Pelayannya panas. Dan soupnya tidak” Data diatas merupakan terjemahan yang tidak akurat. Ketiga rater memberikan nilai 3 untuk data ini. Terjemahan pada kata „panas‟ tidak tepat. Konteks menyebutkan makna „hot‟ adalah untuk menggambarkan ketampanan pelayan restaurant. Tabel 4.3 Rekapitulasi Tingkat Keakuratan Terjemahan Ujaran yang Mengandung Tindak Tutur Mengeluh Dalam Film Sex and The City Season 6 No Tingkat Keakuratan Jumlah Presentase 1. Akurat 167 95,4 2. Kurang akurat 7 4 3. Tidak Akurat 1 0,6 Jumlah 175 100

3.2. Keberterimaan Acceptability

Menurut Nababan dkk 2012: 44 “istilah keberterimaan merujuk pada apakah suatu terjemahan sudah diungkapkan sesuai dengan kaidah- kaidah, norma, dan budaya yang berlaku dalam bahasa sasaran ataukah belum, baik pada tataran mikro maupun pada tataran makro”. Aspek keberterimaan terjemahan terbagi menjadi tiga kategori, yaitu: terjemahan berterima, terjemahan kurang berterima, dan terjemahan tidak berterima. Hasil penilaian kualitas terjemahan dari aspek keberterimaan menunjukan sebanyak 164 Data yang termasuk dalam kategori terjemahan berterima, 11 Data termasuk terjemahan kurang berterima.

a. Terjemahan Berterima

Berdasarkan instrument penilai keberterimaan Nababan dkk, 2012: 51, suatu terjemahan dikatakan berterima jika terjemahan terasa alamiah; istilah teknis yang digunakan lazim digunakan dan akrab bagi pembaca; frasa, klausa, dam kalimat yang digunakan sudah sesuai dengan kaidah- kaidah bahasa Indonesia. Berikut adalah contoh terjemahan yang berterima: No Data: 028SCM BSu Miranda : “It’s got 2:30. You’re 20 minutes late. Louis : “I got held up. I‟m barely gonna make my appointment” BSa Miranda : “Sekarang jam 2:30. Kamu terlambat 20 menit”. Louis : “Ada hambatan. Aku baru saja membuat janji”. Terjemahan tersebut termasuk kedalam kategori terjemahan yang berterima. Ketiga rater memberikan nilai 3 untuk terjemahan iini. Terjemahan ujaran tersebut dinilai telah memenuhi nilai- nilai dan kaidah bahasa sasaran dan terasa alami dalam hal strukturnya maupun diksinya. Pengalamian bentuk tersebut juga disinyalir sebagai usaha penerjemah agar terjemahan tersebut memenuhi syarat ruang subtitle.

b. Terjemahan kurang berterima